Uji Pembentukan dan Pertumbuhan Biofilm Staphylococcus aureus
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.3. Rata-rata densitas optis aktivitas antibiofilm air perasan jeruk
nipis.
Perlakuan Rata-Rata Densitas Optis ± SD
Pencegahan Penghambatan
Penghancuran
Kontrol - 0.46 ± 0,02
0.46 ± 0,02 0.92 ± 0,06
Ekstrak 0.0625 0.12 ± 0,05
0.20 ± 0,03 0.32 ± 0,10
Ekstrak 0.125 0.15 ± 0,01
0.15 ± 0,06 0.35 ± 0,06
Ekstrak 0.25 0.15 ± 0,04
0.10 ± 0,01 0.37 ± 0,04
Ekstrak 0.5 0.15 ± 0,05
0.10 ± 0,09 0.37 ± 0,07
Ekstrak 1 0.22 ± 0,04
0.11 ± 0,02 0.39 ± 0,13
Ekstrak 2 0.18 ± 0,03
0.11 ± 0,02 0.48 ± 0,03
Ekstrak 4 0.19 ± 0,06
0.12 ± 0,03 0.48 ± 0,02
Ekstrak 8 0.26 ± 0,03
0.17 ± 0,07 0.48 ± 0,09
Persentase aktivitas antibiofilm air perasan jeruk nipis terhadap biofilm Staphylococcus aureus dapat dilihat pada tabel 4.4 dan gambar 4.4.
Tabel 4.4. Rata-rata aktivitas antibiofilm air perasan jeruk nipis.
Perlakuan Rata-Rata Aktivitas ± SD
Pencegahan Penghambatan
Penghancuran
Ekstrak 0.0625 66,23 ± 11,36
56,33 ± 5,99 64,86 ± 11,10
Ekstrak 0.125 65,94 ± 0,75
67,75 ± 13,59 62,48 ± 6,33
Ekstrak 0.25 62,40 ± 9,34
79,18 ± 3,01 59,55 ± 4,54
Ekstrak 0.5 61,10 ± 10,50
77,80 ± 6,17 59,48 ± 7,74
Ekstrak 1 61,10 ± 9,11
76,14 ± 4,14 57,75 ± 14,15
Ekstrak 2 61,03 ± 5,86
75,20 ± 4,74 48,50 ± 3,01
Ekstrak 4 53,15 ± 12,03
74,19 ± 6,21 48,25 ± 2,51
Ekstrak 8 50,69 ± 6,54
62,55 ± 15,32 48,10 ± 9,99
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.4. Grafik persentase aktivitas antibiofilm air perasan jeruk nipis
terhadap biofilm S. aureus Uji pencegahan pembentukan biofilm S. aureus menunjukkan bahwa air
perasan jeruk nipis memiliki aktivitas dalam mencegah pembentukan biofilm. Pada uji ini diketahui microplate yang digunakan berbahan dasar polystyrene yang
bersifat lipofilik. Air perasan jeruk nipis diketahui mengandung minyak atsiri yang juga bersifat lipofilik sehingga ketika air perasan jeruk nipis dibuang diduga
minyak atsiri masih menempel pada permukaan microplate sehingga dapat mencegah pembentukan biofilm.
Grafik pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa pada uji pencegahan pembentukan biofilm S.aureus, semakin besar konsentrasi air perasan jeruk nipis
maka semakin kecil aktivitasnya berbanding terbalik. Hal ini diduga terjadi karena semakin kecil konsentrasi air perasan jeruk nipis maka semakin besar
kemampuan dari senyawa aktifnya untuk berpenetrasi ke dalam bakteri sehingga kemampuan pencegahannya semakin besar. Belum diketahui secara pasti
mekanisme dari pencegahan pembentukan biofilm karena penelitian mengenai uji pencegahan pembentukan biofilm masih sangat sedikit dilakukan.
Aktivitas yang paling baik pada uji pencegahan penbentukan biofilm S.aureus dihasilkan pada konsentrasi ekstrak 0,0625 dengan pencegahan
hingga mencapai 66,23 dan pencegahan yang terendah pada konsentrasi ekstrak 8 dengan pencegahan yang diperoleh sebesar 50,69. Hasil uji