Determinasi Jeruk Nipis Citrus aurantiolia Christm. Swingle

16 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.6.2. Media Hetrotrof HTR Cair

Media HTR cair dibuat dengan cara mencampur pepton 3,75 gram, K 2 HPO 4 0,625, glukosa 0,625 gram, NaCl 1,25 gram dan tripton 0,75 gram, kemudian dilarutkan dengan pemanasan dalam 250 mL aquadest. Selanjutnya disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121 C selama 15 menit.

3.3.7. Purifikasi dan Karakterisasi Bakteri pada Media Luria Bertani Agar

Hasil karakterisasi bakteri Staphylococcus aureus kemudian dipurifikasi dimurnikan. Teknik yang digunakan adalah Streak Plate. Jarum ose dipanaskan terlebih dahulu sampai berpijar, lalu didinginkan. Kemudian bakteri diambil dan digoreskan pada media luria bertani agar. Selanjutya diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam Deby et al., 2012. Kemudian dilakukan pengamatan secara morfologis terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang telah ditumbuhkan pada media luria bertani agar, serta dilakukan karakterisasi bakteri dengan pewarnaan Gram.

3.3.8. Pembuatan Suspensi Bakteri Staphylococcus aureus

Diambil sebanyak satu ose bakteri Staphylococcus aureus yang telah dibiakkan dan dimasukkan ke dalam tabung berisi media heterotrof HTR sebanyak 10 mL dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C. Kultur bakteri uji divorteks kemudian diukur nilai optical dencity OD pada panjang gelombang 600nm untuk mengetahui konsentrasi dari suspensi bakteri tersebut. Kemudian suspensi bakteri diencerkan mengunakan media HTR hingga OD mencapai 0.5.

3.3.9. Uji Pembentukan dan Pertumbuhan Biofilm Optimal

Uji pembentukan biofilm dilakukan dengan menggunakan 10 mL suspensi bakteri dalam tabung reaksi yang diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C. Jika terbentuk biofilm terlihat lapisan-lapisan seperti benang halus pada suspensi bakteri. Selanjutnya dilakukan uji pertumbuhan biofilm untuk mengetahui waktu inkubasi yang menghasilkan pertumbuhan biofilm Staphylococcus aureus paling baik. Pengujian dilakukan dengan menggunakan microtitier flat-bottom