fasilitator,  tutor  atau  pendamping.Peran  tersebut  dilakukan  agar  anak  didiknya sesuai  dengan  yang  diharapkan  oleh  bangsa  Negara  dan  agamanya.Selanjutnya
arti  kata  “ilmu  yang  telah  diajarkan”  dari  apa  yang  telah  dia  ketahui  dan  dia pelajari  maka  dia  akan  mengetahui  berbagai  macam  hal  dan  dapat
mempertimbangkan  mana  yang  benar  dan  mana  yang  salah.  Dan  kesemua  hal tersebut  dapat  diwujudkan  dengan  menempuh  pendidikan  secara  formal  sesuai
dengan tingkatan-tingkatannya.
6.3.3 Status Gizi
Status  gizi  dalam  penelitian  ini  adalah  Keadaan  derajat  kesehatan responden  dengan  pengukuran  berat  badan  Kilogram  dibagi  dengan  tinggi
badan  meter  atau  Indek  Masa  Tubuh  IMT.  Berdasarkan  hasil  penelitian variabel  status  gizi  diperoleh  proporsi  kejadian  TB  Paru  tinggi  pada  responden
yang  ber  status  gizi  kurus  yaitu  64  dibandingkan  dengan    responden  yang berstatus  gizi  normal  yaitu  19,4.  Dari  hasil  uji  statistik  menunjukan  bahwa
ada hubungan antara status gizi dengan kejadian TB Paru p value = 0,001. Hasil  penelitian  ini  sejalan  dengan  peneltian  yang  dilakukan  Ruswanto
2010 yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian TB Paru dimana penduduk yang berstatus gizi buruk mempunyai risiko
14,654  kali  lipat  dibandingkan  dengan  penduduk  yang  status  gizi  baik  terhadap kejadian  TB  paru.  Penelitian  ini  ditunjang  oleh  Warta  Gerdunas  Januari  2003
dalam  Unita  2004  bahwa  gizi  kurang  dan  makanan  yang  tidak  adequate memperlemah  sistem  kekebalan  yang  akan  meningkatkan  infeksi  dan  dapat
terjadi  infeksi  dan  terjadi  reaktifasi  yang  akan  berkembang  menjadi  TBC  aktif. Hasil  penelitian  Elvina  2002  dari  pusat  gizi  regional  universitas
Indonesia  menyebutkan  bahwa  jumlah  penderita  TB  Masalah  kekurangan  atau kelebihan  gizi  pada  orang  dewasa  18  tahun  ke  atas  merupakan  masalah
penting,karena  selain  mempunyai  resiko  penyakit-penyakit  tertentu,  juga  dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
Keadaan  status  gizi  dan  penyakit  infeksi  merupakan  pasangan  yang terkait.  Penderita  infeksi  sering  mengalami  anoreksia,  penurunan  gizi  atau  gizi
kurang  akan  memiliki  daya  tahan  tubuh  yang  rendah  dan  sangat  peka  terhadap penularan penyakit. Pada keadaan gizi yang buruk, maka reaksi  kekebalan tubuh
akan  menurun  sehingga  kemampuan  dalam  mempertahankan  diri    terhadap infeksi menjadi menurun Rusnoto, dkk, 2006.
Untuk  memperbaiki  status  gizi  masyarakat  diperlukan  upaya  yang terpadu dari berbagai pihak antara lain dari kesehatan dan pemerintah setempat.
Pihak  puskesmas  harus  selalu  memberikan  penyuluhan  terhadap  masyarakat pentingnya  tubuh  mendapatkan  asupan  gizi  yang  baik  serta  memberikan
makanan tambahan kepada para penderita TB Paru. Peningkatan gizi masyarakat tidak  terlepas  dari  pendapatan  masyarakat,  oleh  karena  itu  pemerintah  setempat
harus  mengupayakan  lapangan  kerja  bagi  masyarakat  yang  tidak  bekerja. Diharapkan  dengan  pendapatan  masyarakat  yang  cukup  mereka  akan  mampu
membeli makanan yang cukup bergizi.
Firman  Allah  swt.  memerintahkan  kita  untuk  menkonsumsi  makanan yanghalal juga baik Halalan Thoyyiban, sebagaimana firman Allah swt. dalam
Q.S.Al-Maidah ayat 88 sebagai berikut :
َ  ُ ِ ْ ُ  ِ ِ  ْ ُ ْ َ   ِ َ ا َ َاا ا ُ َ ا َ  ۚ  ً ِِ َ   ً  َ َ  ُ َاا ُ ُ َ َ َر  َ ِ  ا ُ ُ  َ
“dan  makanlah  makanan  yang  halal  lagi  baik,  dari  apa  yang  telah  dirizkikan kepada mu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman
kepadaNya”
Dalam  tafsir  Syaikh  Nashir  as- Sa‟dy 2005 makanan yang halal adalah
yang diproses maupun diperoleh atau sumber nya dengan cara  yang halal, yaitu tidak  dari  hasil  curian,  korupsi  dan  mendzlimi  orang  lain  atau  apabila  hewan
potong  harus  menyebut  asma  Allah  swt.  saat  dilakukan  pemotongan.  Selain  itu makanan  juga  harus  baik,  yaitu  cukup  bergizi,  makanan  yang  lengkap  dan
seimbang  porsi  dengan  kebutuhan  aktivitas  bekerja,  tidak  mengandung  zat-zat membahayakan, alami dan tidak berlebihan.
6.3.4 Pengetahuan