b. Keringat dingin dimalam hari Bukanlah gejala pasti untuk penyakit tuberkulosis paru dan
umumnya baru timbul bila proses telah lanjut. Keringat dingin ini terjadi meskipun tanpa kegiatan.
c. Anoreksia dan penurunan berat badan Keduanya merupakan manifestasi dari keracunan sistemik
yang timbul karena produk bakteri atau adanya jaringan yang rusak. toksemia, yang biasanya timbul belakangan dan lebih
sering dikeluhkan bila fase progresif. d. Malaise rasa lesu
Hal ini bersifat berkepanjangankronik, disertai rasa tidak fit, tidak enak badan, lemah, lesu pegal-pegal dan mudah lelah.
2.1.5. Diagnosis Penyakit Tuberkulosis Paru
Diagnosis TB paru dilakukan dengan wawancara keluahan pasien, pemeriksaan pada pasien anamnesis, pemeriksaan dahak mikroskopis
di laboratorium, pemeriksaan rontgen dada. 1. Diagnosis TB paru pada orang dewasa Depkes RI, 2008
Diagnosis TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukan BTA pada pemeriksaan dahak secara
mikroskopis. Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila setidaknya dua dari tiga spesimen SPS BTA hasilnya positif. Bila
hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lanjut yaitu foto rontgen dada atau pemeriksaan dahak SPS diulang.
2. Diagnosis TB paru pada anak Depkes RI, 2008 Seorang anak harus dicurigai menderita tuberkulosis apabila :
a. Mempunyai sejarah kontak erat serumah dengan penderita TB paru BTA positif.
b. Terdapat reaksi kemerahan cepat setelah penyuntikan BCG dalam 3-7 hari.
c. Terjadi gejala umum TBC Untuk lebih jelasnya lihat alur prosedur diagnostik untuk suspek
TB paru. Indikasi pemeriksaan foto toraks Pada sebagian besar TB paru,
diagnosis terutama ditegakkan dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis dan tidak memerlukan foto toraks. Namun pada kondisi
tertentu pemeriksaan foto toraks perlu dilakukan sesuai dengan indikasi sebagai berikut:
- Hanya 1 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif. Pada kasus ini pemeriksaan foto toraks dada diperlukan untuk
mendukung diagnosis „TB paru BTA positif. - Ketiga spesimen dahak hasilnya tetap negatif setelah 3 spesimen
dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.
- Pasien tersebut diduga mengalami komplikasi sesak nafas berat yang memerlukan penanganan khusus seperti: pneumotorak,
pleuritis eksudativa, efusi perikarditis atau efusi pleural dan
pasien yang mengalami hemoptisis berat untuk menyingkirkan bronkiektasis atau aspergiloma.
2.1.6. Penemuan Penderita Tuberkulosis Paru