Sistem Perdagangan Masyarakat Tionghoa di Medan

4.3 Sistem Perdagangan Masyarakat Tionghoa di Medan

Masyarakat Tionghoa di Medan banyak yang menjadi pengusaha dan pedagang sejak abad ke-19 perkembangan ekonomi kota Medan banyak dipengaruhi oleh masyarakat Tionghoa. Hal ini tidak terlepas dari sistem perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Sistem perdagangan atau bisnis masyarakat Tionghoa adalah harus bekerja dengan lebih keras dan rajin. Mereka yang sudah berhasil masih melaksanakan kebiasaan kerja keras. Bangun dan mulai bekerja sepagi mungkin dan tidur tengah malam. Jumlah jam kerja mereka melebihi jumlah jam kerja masyarakat lain. menurut Ann Wan Seng 2006 : 85-86 “…Jam bekerja biasa 8 hingga 10 jam sehari, Kebanyakan pengusaha China yang sukses bekerja minimal 18 jam sehari”. Berdagang merupakan proses yang berkelanjutan. Tidak ada istilah berhenti dan dihentikan. Hanya sang pebisnis itu sendiri yang dapat membuat keputusan. Kebanyakan pedagang Tionghoa berasal dari keluarga miskin dan tidak berpendidikan tinggi. Diantara mereka merupakan imigran yang datang dari Cina tanpa pengalaman berdagang sama sekali. Dunia masyarakat Tionghoa adalah di bidang perdagangan. Mereka suka dan tertarik untuk berdagang. Ann Wang Seng 2006 : 73-74 menyatakan bahwa “…Masyarakat Tionghoa percaya bahwa hanya dengan berdagang dapat menjadi kaya dan meningkatkan taraf hidupnya. Dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan, kemewahan, dan kebahagiaan”. Masyarakat Tionghoa dan perdagangan sudah bersatu padu serta sudah menjadi satu entitas yang tidak dapat dipisahkan. Mereka yang berdagang sama dengan bekerja untuk diri sendiri. lebih baik kerja sendiri dari pada bekerja untuk orang lain. Kecendrungan dan ketertiban Masyarakat Tionghoa dalam bidang perdagangan sulit ditandingi oleh etnis lain. Mereka memilki keistimewaan dan keterampilan tersendiri sehingga menjadikan mereka golongan pedagang yang handal serta serta disegani oleh kawan Universitas Sumatera Utara dan lawan. Menurut Fu ChunJiang 2012 : 53 “…Ajaran Konfusianisme sudah ditafsir kembali dan diberi nafas baru sebagai pencetus semangat bagi masyarakat Tionghoa agar melibatkan diri dalam perdagangan”. Sejarah Masyarakat Tionghoa menunjukkan bahwa kebanyakan mereka terlibat pertanian, hanya segelintir orang yang melibatkan diri dalam perdagangan. Berdagang dapat di jadikan sebagai hobi, tetapi bukan untuk mengisi waktu luang. Perdagangan adalah bidang yang serius menuntut perhatian penuh juga tenaga, komitmen,waktu dan pengorbanan. Bagi masyarakat Tionghoa tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak menjadi sukses bekerja dengan tekun. Ketekunan merupakan salah satu faktor keberhasilan. Masyarakat Tionghoa dalam kegiatan berdagang mampu menghadapi segala rintangan dan kesulitan untuk menyukseskan kegiatan perdagangan mereka. Ann Wang Seng 2006 : 75 menyatakan bahwa “…Bagi masyarakat Tionghoa, orang yang bekerja keras layak hidup senang”. Ketika orang sedang tidur Masyarakat Tionghoa sudah keluar untuk bekerja dan mencari rezeki. Mereka memang layak mendapatkan upah sebagai hasil dari apa yang sudah mereka usahakan. Masyarakat Tionghoa adalah masyarakat yang selalu melakukan apa yang mereka katakan. Apabila Masyarakat Tionghoa mengatakan berdagang mereka biasanya tidak akan berfikir panjang untuk melakukannya. Pengalaman dan kemahiran tidak penting karena hal itu dapat dipelajari kemudian. Dengan berdagang, seseorang dapat membina karir yang cemerlang semua ditentukan dengan usaha sendiri. Menurut Ann Wang Seng 2006 : 74 “…Sejak kecil Masyarakat Tionghoa sudah ditanamkan pada pemikiran mereka agar tidak bergantung pada orang lain”. Dalam falsafah dagang Cina tidak ada jalan dan cara yang mudah untuk menjadi kaya. Artinya, jika ingin menjadi kaya dan sukses harus bekerja keras. Budaya niaga masyarakat Tionghoa mengutamakan hal penting seperti siapa cepat dia dapat. Universitas Sumatera Utara Seseorang akan kalah apabila kalah dalam bertindak. Gabungan cepat, pandai dan keteguhan hati adalah dasar falsafah budaya bagi pedagang yang sukses. Masyarakat Tionghoa harus bersikap kritis, pedagang yang melakukan manipulasi dan menggunakan tipu muslihat akan menerima akibatnya, begitu pula dengan pedagang yang angkuh, dan tidak bersahabat lambat laun akan kehilangan semua pelanggan. Fu ChunJiang 2012 : 103 menyatakan bahwa “…Cara yang mereka lakukan adalah memberikan kelebihan dari segala aspek, seperti membeli potongan harga dan menambah atas nilai barang yang di belinya”. Persaingan yang sehat akan menguntungkan semua pihak. Adapun persaingan yang tidak adil tidak akan membawa keuntungan apapun bagi pihak mana pun. Menurut Fu ChunJiang 2012 : 156 “…Bagi masyarakat Cina pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekkan perdagangan orang lain. Persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan pertimbangan kemanusiaan”. Namun demikian, dalam praktik dagang Cina mereka percaya bahwa kerugian jangka pendek adalah hal yang harus dilalui untuk mendapatkan hal yang harus dilalui untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Cara ini tidak menggunakan muslihat tetapi kearifan untuk memikat hati pelanggan. Beberapa faktor yang mendorong keberhasilan Masyarakat Tionghoa adalah kemiskinan, perasaan kurang aman, dan ajaran falsafah yang di dapat sejak kecil. Masyarakat Tionghoa mulai dari bawah. Seseorang yang tadinya tidak mempunyai apa-apa akhirnya menjadi orang terkaya dan berhasil. Masyarakat Tionghoa berhasil bukan karena faktor keturunan. Dalam sistem sosial Masyarakat Tionghoa anak laki lakinya adalah ahli waris keturunan. Salah satu cara menunjukkan penghormatan kepada kedua orang tua adalah mengangkat martabat cara menjadi kaya melalui kegiatan perdagangan. Rahasia kesuksesan Masyarakat Tionghoa adalah uang tidak pernah dijadikan sebagai penghalang. Asal ada kemauan di situ pasti ada jalan. Yang penting kita harus berusaha tabah, dan sanggup menderita. Universitas Sumatera Utara Petuah untuk berhasil dalam bidang perdagangan adalah menjadi pedagang yang dapat dipercaya, mudah kalau berurusan, dan tidak banyak bicara. Untuk menjadi pedagang yang berhasil, mereka harus dapat memberikan dan mendapatkan keyakinan dari para pelanggannya. Fu ChunJiang 2012 : 173 menyatakan bahwa “…Pedagang Tionghoa tidak takut dan tidak pelit untuk mengeluarkan sedikit biaya agar mereka dapat menangkap dan memikat hati pelanggannya”. Masyarakat Tionghoa memegang teguh tingkat kepercayaan. Mereka berpegang teguh dengan janji yang telah dibuatnya. Setiap janji akan dipenuhi karena itu merupakan dasar sari suatu keberhasilan suatu urusan dagang.jika janji tidak di penuhi pedagang akan kehilangan integritas dan kredibilitas bukan saja di kalangan pelanggan melainkan juga pada masyarakat dagang. Masyarakat Tionghoa tidak suka mencari cari alasan. Mereka berusaha menghilangkan alasan apapun dan menjauhkan diri dari pendapat pendapat yang tidak membantu mereka. Pandai atau tidaknya seorang pedagang hanya dapat diketahui setelah berhasil mengatasi segala rintangan yang dihadapi dalam perdagangan yang beresiko tinggi. Sekali melangkah mereka akan terus melangkah tidak ada kata mundur. Menurut Ann Wan Seng 2006 :104 “…Masyarakat Tionghoa percaya nasib buruk dapat diubah. sial dan malang dapat dibuang dan digantikan dengan nasib yang baik”. Apabila mengikuti tradisi yang ada. Masyarakat Tionghoa percaya keberhasilan pasti akan tercapai. Berdasarkan kajian mengenai sistem perdagangan masyarakat Tionghoa dapat disimpulkan bahwa budaya dan tradisi sangat penting dalam kehidupan berbisnis masyarakat Tionghoa.

4.4 Interaksi Sosial Masyarakat Tionghoa di Medan

Dokumen yang terkait

Fungsi Dan Makna Arak Putih Dalam Budaya Masyarakat Tionghoa Di Medan 中国白酒文化对棉兰华裔的作用、意义分析 (Zhōngguó Báijiǔ Wénhuà Duì Mián Lán Huáyì De Zuòyòng, Yìyì Fēnxī)

4 145 90

Keberadaan Dan Fungsi Xiangqi Bagi Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan 印尼棉兰华人中国象棋存在与功能(Yìnní Mián Lán Huárén Zhōngguó Xiàngqí Cúnzài Yǔ Gōngnéng)

0 28 130

Keberadaan Dan Fungsi Xiangqi Bagi Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan 印尼棉兰华人中国象棋存在与功能(Yìnní Mián Lán Huárén Zhōngguó Xiàngqí Cúnzài Yǔ Gōngnéng)

0 2 14

Keberadaan Dan Fungsi Xiangqi Bagi Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan 印尼棉兰华人中国象棋存在与功能(Yìnní Mián Lán Huárén Zhōngguó Xiàngqí Cúnzài Yǔ Gōngnéng)

0 2 2

Keberadaan Dan Fungsi Xiangqi Bagi Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan 印尼棉兰华人中国象棋存在与功能(Yìnní Mián Lán Huárén Zhōngguó Xiàngqí Cúnzài Yǔ Gōngnéng)

0 2 44

BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Fēngshuǐ De Lǐjiě Hé Yìyì Fēnxī Yánjiū)

0 1 14

BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Fēngshuǐ De Lǐjiě Hé Yìyì Fēnxī Yánjiū)

0 0 1

BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Fēngshuǐ De Lǐjiě Hé Yìyì Fēnxī Yánjiū)

0 0 7

BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Fēngshuǐ De Lǐjiě Hé Yìyì Fēnxī Yánjiū)

0 0 9

BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Fēngshuǐ De Lǐjiě Hé Yìyì Fēnxī Yánjiū)

0 2 3