konstelasi bintang atau astrologi shio, 4 musim, dan 5 unsur. air, api, angin, tanah dan logam. Menurut Koentjaraningrat 2004 :356 “…Masyarakat Cina adalah masyarakat yang
berdikari dan gemar merantau. Saat ini dapat dikatakan hampir 15 penduduk dunia adalah orang Cina”. Oleh karena itu, Tahun Baru Cina hampir dirayakan oleh seluruh pelosok dunia.
Sekarang ini banyak bangsa yang memiliki warga negara keturunan Cina turut merayakan Tahun Baru Cina, seperti: Taiwan, Korea, Mongolia, Vietnam, Nepal, Mongolia, Bhutan, dan
Jepang. Khusus di daratan Cina, Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand. Tahun Baru Cina dirayakan dan telah berakultrasi dengan
budaya setempat. Di kota Medan, kalender Nongli biasanya terlihat dalam kalender sobek dan meja dalam tulisan dialek hokkian maupun mandarin. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya Nongli bagi masyarakat Tionghoa di kota Medan.
5.1.2 Sistem Perhitungan Nongli
Pengaruh kemajuan kebudayaan Sungai Huang Ho Kuning dan Yang Tze di daratan Cina tempo dulu, memberi pengaruh besar terhadap aspek kehidupan bangsa-bangsa yang
bertetangga dengan Cina. Negara-negara Korea, Jepang dan Vietnam mengadopsi sistem penanggalan Cina, kultur serta aksara negaranya. Kang Hong Kian 2012 : 15 menyatakan
“… Dalam 1 Tahun Cina terdiri dari 12 bulan atau 13 bulan jika Tahun Kabisat. Dalam 1 bulan terdiri 29 atau 30 hari. Sehingga dalam setahun terdiri dari 355 hari atau 385 hari
Tahun Kabisat”. Secara sistem penanggalan Masehi, Tahun Baru Cina pasti jatuh antara 21 Januari paling awal hingga 20 Februari paling akhir setiap tahunnya.
Adanya perkembangan dalam ilmu Astronomi modern dimana tahun matahari Yang Lik yang perhitungannya berdasarkan pada bumi mengelilingi matahari maka cara
menyeimbangkan tahun matahari Yang Lik dan tahun bulan adalah dengan rumus = 19 tahun matahari = 19 tahun solar + 7 bulan lunar
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dalam kurun waktu 19 tahun solar terdapat tujuh kali bulan sisipan lunar Adhikamasa. Cara mengisi bulan sisipan ini berbeda pada bulan daur tahun kabisat
lunar Lun Gwee atau biasa dikenal Leap Month. Dengan adanya bulan sisipan ini Lun Gwee Leap Month maka tahun baru Imlek
tidak akan bergerak maju terus-menerus. Berbeda dengan kalender Hijriyah yang murni menggunakan penanggalan bulan sehingga hari raya idul fitri bergerak mundur terus menerus.
Kang Hong Kian 2012 :58 menyatakan “…Nama asli kalender Tionghoa adalah He Lik atau Tarikh Dinasti He, disebut He Lik karena Dinasti He 2205-1766 SM adalah yang
pertama kali menggunakan kalender ini”. Nama lainnya adalah Nongli artinya penanggalan petani karena perhitungan tahun barunya dimulai saat menjelang musim semi dan
perhitungan musimnya cocok untuk petani. Dalam penentuan umur bagi masyarakat Tionghoa, umur seseorang ditambah 1 tahun
dari tahun kelahiran masehi. Hal ini dikarenakan masyarakat Tionghoa menghitung umur seseorang dimulai dari seseorang berada di dalam kandungan ibunya. Sedangkan tanggal
lahir seseorang ditentukan berdasarkan kalender Nongli. Apabila bulan dan tanggal lahir seseorang jatuh pada Lun Gwee maka ulang tahun yang diadakan adalah pada bulan dan
tanggal Nongli yang pertama. Bagi masyarakat di kota Medan, kalender Nongli telah ada namun hanya dipakai oleh
masyarakat Tionghoa yang lebih tua dan mengerti bahasa mandarin karena kebanyakan kalender Nongli menggunakan bahasa mandarin. Namun, di Medan terdapat beberapa
keluarga Tionghoa tidak menggunakan kalender Tionghoa karena beberapa alasan seperti kebiasaan dan agama.
Cara masyarakat Tionghoa menghitung kalender Nongli dimulai dari tahun baru imlek sebagai tanggal 1, bulan 1 Nongli. Contoh tahun 2014, tahun baru imlek terjadi pada tanggal
31 Januari 2014, apabila seseorang lahir pada tanggal ini, maka tanggal lahir Nonglinya
Universitas Sumatera Utara
adalah tanggal 1, bulan 1. Maka setiap tahun ulang tahun kelahirannya menurut Nongli, jatuh pada tanggal 1, bulan 1 Nongli. Setiap bulan pada kalender Nongli terdapat 30 atau 29 hari.
Apabila seseorang yang lahir pada tanggal 1, bulan 1 tahun 2015 pada kalender Nongli, maka
ulang tahunnya akan dirayakan pada tanggal 19 Februari pada kalender masehi.
Gambar. 5.1 Ilustrasi kalender tanggal 31 Januari 2014 dan 19 Februari 2015 lingkaran merah
menunjukkan kalender Nongli bulan 1 tanggal 1
zhen yue chu yi
Dalam tahun 2014 pada kalender Nongli mempunyai bulan Lun Gwee atau pengulangan bulan pada bulan 9. Bulan September dan oktober 2014 terjadi pengulangan
bulan 9 sehingga tahun 2014 mengalami penambahan hari sebanyak 29 hari dari tanggal 1, bulan 1 tahun 2014 sampai tanggal 1, bulan 1 tahun 2015. Jumlah hari pada masa tahun 2014
sampai 2015 menjadi 384 hari. Pada kalender masehi dari tanggal 31 Januari 2014 sampai dengan 31 Januari 2015 adalah 365 hari, sedangkan pada kalender Nongli jumlah hari
sebanyak 355 hari. Kalender Nongli maju sebanyak 19 hari, dari 31 Januari 2014 sampai 19 Februari 2015 dihitung dari kalender masehi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2 Kalender menunjukkan terjadinya pengulangan bulan pada bulan 9
Nongli
Pada kalender Masehi, tahun 2015-2016 akan terjadi kemunduran karena tidak terdapat Lun Gwee, sehingga tanggal Nongli tidak dapat bergerak mundur atau maju terus
menerus. Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa standar tanggal Nongli apabila tidak memiliki pengulangan bulan memiliki jumlah hari yang lebih sedikit dari tanggal masehi.
Pada tahun 2015-2016 tanggal Nongli hanya memiliki 354 hari sehingga terjadi kemunduran tanggal Nongli sebanyak 11 hari daripada tanggal masehi yang berjumlah 365 hari.
Gambar 5.3 kalender tanggal
Nongli bulan 1 tanggal 1 tahun 2015 dan 2016
September Oktober
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Makna Nongli terhadap Perayaan Ulang Tahun Kelahiran Tionghoa