BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Nio Joe Lan 1960 menulis buku yang berjudul Peradaban Tionghoa Selayang Pandang. Buku ini menceritakan peradaban dan budaya Tionghoa sejak masyarakat Tionghoa
masuk ke Indonesia sampai sekarang. Dalam buku ini penulis mengetahui bahwa makna perayaan hari ulang tahun adalah bukan suatu peralatan yang dirayakan sendiri oleh orang yang
berulang tahun, melainkan oleh anak-anaknya. Fu ChunJiang 2012 menulis buku yang berjudul Asal Mula simbol-simbol
keberuntungan Cina Buku ini berisi makna hari ulang tahun yang dirayakan dengan meriah. Orang tua, kerabat dan orang-orang di masyarakat mengadakan perayaan itu sebaik-baiknya,
dengan harapan orang yang berulang tahun akan mendapat keberuntungan dengan memakai benda-benda seperti kunci panjang umur. Orang yang lebih tua menerima hadiah-hadiah
seperti buah persik, mi, anggur yang melambangkan panjang umur. Bagi anak-anak semoga sehat selalu dan bagi orang tua adalah semoga panjang umur. Dalam buku ini banyak
membantu memberi bahan penelitian mengenai simbol dan makna dalam budaya masyarakat Tionghoa.
Li Xiao Xiang 2003 menulis buku Asal Mula Budaya dan Bangsa Tionghoa. Buku ini berisi makna hari ulang tahun adalah mendoakan bagi yang berulang tahun dapat panjang umur
dan selalu sehat. Dalam buku ini penulis dapat mengetahui bahwa masyarakat Tionghoa perlu memperhatikan detail seperti dekorasi, makanan dan kebiasaan bukan hanya membeli kue
ulang tahun dan meniup lilin. Philip Cheong dalam bukunya yang berjudul Ajaran Leluhur : Tabu-tabu Cina 2010
Buku ini berisi mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam acara ulang tahun. Setiap
Universitas Sumatera Utara
orang Tionghoa mempunyai cara-cara mengucapkan selamat untuk setiap kejadian. Buku ini memberikan wawasan kepada penulis mengenai ucapan-ucapan selamat yang tidak boleh
dikatakan dan makna makan malam bersama yang biasanya dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Tionghoa yang berulang tahun.
Bertens dalam bukunya Etika 2013 Buku ini membahas mengenai teori-teori etika di mana dalam penelitian ini didasarkan kepada pendekatan secara etika kebudayaan Tionghoa.
Buku ini memberikan pengetahuan yang lebih mendalam kepada penulis mengenai teori etika sehingga berguna sebagai dasar dalam melakukan penelitian.
Koentjaraningrat menulis buku Manusia dan Kebudayaan di Indonesia 2004. Buku ini berisi sejarah dan demografi masyarakat Tionghoa, buku ini memberi penulis wawasan
mengenai data demografi masyarakat, sistem sosial dan kemasyarakatan serta budaya masyarakat Tionghoa di Indonesia secara umum sehingga dapat dilakukan perbandingan
dengan masyarakat Tionghoa di Medan. Rafael Raga Maran dalam bukunya yang berjudul Manusia dan kebudayaan 2007
menjelaskan secara lengkap mengenai ilmu budaya dasar sehingga penulis dapat mengetahui hal-hal yang termasuk budaya dan tradisi serta mengetahui perbedaan arti dari budaya, tradisi
dan simbol dalam masyarakat. Nasrul Hamdani menulis buku Komunitas Cina di Medan berisi sejarah masuknya
Tionghoa di kota Medan dan perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat Tionghoa di kota Medan, sehingga bagi penulis dapat dijadikan bahan referensi mengenai sejarah dan budaya
Tionghoa di kota Medan.
2.2 Konsep