BAB V PERGESERAN MAKNA ULANG TAHUN KELAHIRAN TIONGHOA
5.1 Sistem Perhitungan dan Makna Nongli pada Masyarakat Tionghoa
Dalam merayakan ulang tahun kelahiran, hal yang pertama diperhatikan adalah tanggal kelahiran dan umur seseorang. Dalam masyarakat Tionghoa, tanggal kelahiran dan umur
seseorang ditentukan melalui kalender yang dinamakan Nongli atau disebut juga kalender lunar.
Nongli biasanya digunakan untuk menentukan waktu festival seperti imlek, festival bacang, kue bulan dan lain-lain. Selain itu Nongli juga dikembangkan sebagai penentu hari
baik dalam melakukan hal penting bagi masyarakat Tionghoa seperti pernikahan, peresmian toko, pindah rumah dan lain sebagainya. Cara penentuan hari baik tersebut dicocokkan
berdasarkan tanggal kelahiran dan umur orang tersebut berdasarkan Nongli.
5.1.1 Sejarah Nongli
Kalender Tionghoa mulai dikembangkan pada milenium ke-3 SM, menurut Kang Hong Kian 2012 : 23 “…konon ditemukan oleh penguasa legendaris pertama, Huáng Dì,
yang memerintah antara tahun 2698 SM-2599 SM, dan dikembangkan lagi oleh penguasa legendaris ke-4, Kaisar Yáo. Siklus 60 tahun
gānzhī atau liùshí jiǎzǐ mulai digunakan pada milenium ke-2 SM”. Kalender yang lebih lengkap ditetapkan pada tahun 841 SM pada zaman
Dinasti Zhōu dengan menambahkan penerapan bulan ganda dan bulan pertama setiap tahun
dimulai dekat dengan titik balik Matahari pada musim dingin. Pada zaman Dinasti Qin, Kalender Sìf
ēn 4 triwulan, yang mulai diterapkan sekitar tahun 484 SM, adalah kalender Tionghoa pertama yang memakai perhitungan lebih akurat,
menggunakan penanggalan Matahari 365,25 hari, dengan siklus 19 tahun 235 bulan. Menurut Kang Hong Kian 2012 : 23 “…Pada tahun 256 SM, Kalender ini mulai digunakan
Universitas Sumatera Utara
oleh negara Qín, kemudian diterapkan di seluruh negeri Cina setelah Qín mengambil alih keseluruhan negeri Cina dan menjadi Dinasti Qín”. Kalender ini tetap digunakan sepanjang
separuh pertama Dinasti Hàn Barat. Pada zaman Dinasti Han Kaisar W
ǔ dari Dinasti Han Barat memperkenalkan reformasi kalender baru. Kalender Tàich
ū Permulaan Agung pada tahun 104 SM mempunyai tahun dengan titik balik Matahari musim dingin pada bulan ke-12 dan
menentukan jumlah hari untuk penanggalan bulan 1 bulan lamanya 29 atau 30 hari dan bukan sesuai dengan prinsip terminologi Matahari yang secara keseluruhan sama dengan
tanda zodiak, karena gerakan Matahari digunakan untuk mengkalkulasi Jiéqì ciri-ciri musim. Koentjaraningrat 2004 : 294 menyatakan “…Dengan pengenalan ilmu astronomi
Barat ke Cina melalui misi penyebaran agama Kristen, gerakan bulan dan Matahari mulai dihitung pada tahun 1645 dalam Kalender Shíxiàn Dinasti
Qīng, yang dibuat oleh Misioner Adam Schall”.
Penanggalan Cina yang berlaku sekarang adalah penanggalan yang diubah semasa Dinasti Qing tahun ke-7 masa pemerintahan Qian Long. Ini menggunakan 1723 sebagai awal
penanggalan. Dan untuk sistem kalender imlek cina adalah sistem kalender dinasti He. Sistem kalender tersebut dicanangkan kembali oleh Nabi Konghucu yang hidup pada tahun
551-479 SM sehingga tahun pertama dari kalender imlek tersebut dihitung mulai tahun kelahiran beliau, yaitu tahun 551 SM, dan hal tersebut berlangsung sampai sekarang.
Penanggalan Cina ini sangat terkait erat dengan Tahun Baru Cina yang merupakan hari raya yang paling penting dalam masyarakat Cina. Diluar daratan Cina, Tahun Baru Cina
lebih dikenal sebagai Tahun Baru Imlek. Kata Imlek berasal dari dialek Hokkian. Tahun baru Cina dalam bahasa mandarin yin li yang berarti kalender bulan. Perayaan Tahun Baru Imlek
dirayakan pada tanggal 1 hingga tanggal 15 pada bulan pertama 1 – 15 pada penanggalan kalender Cina yang menggabungkan perhitungan matahari, bulan, 2 energi yin-yang,
Universitas Sumatera Utara
konstelasi bintang atau astrologi shio, 4 musim, dan 5 unsur. air, api, angin, tanah dan logam. Menurut Koentjaraningrat 2004 :356 “…Masyarakat Cina adalah masyarakat yang
berdikari dan gemar merantau. Saat ini dapat dikatakan hampir 15 penduduk dunia adalah orang Cina”. Oleh karena itu, Tahun Baru Cina hampir dirayakan oleh seluruh pelosok dunia.
Sekarang ini banyak bangsa yang memiliki warga negara keturunan Cina turut merayakan Tahun Baru Cina, seperti: Taiwan, Korea, Mongolia, Vietnam, Nepal, Mongolia, Bhutan, dan
Jepang. Khusus di daratan Cina, Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand. Tahun Baru Cina dirayakan dan telah berakultrasi dengan
budaya setempat. Di kota Medan, kalender Nongli biasanya terlihat dalam kalender sobek dan meja dalam tulisan dialek hokkian maupun mandarin. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya Nongli bagi masyarakat Tionghoa di kota Medan.
5.1.2 Sistem Perhitungan Nongli