26 majalah  dinding,  dengan  metode  discovery  inquiry,  dengan  kegiatan  permainan,
kunjungan  lapangan,  investigasi,  problem  solving,  demonstrasi  dan  eksperimen atau percobaan.
5. Peran Guru dalam Kegiatan Percobaan Sains
Peran  guru  dalam  pembelajaran  sains  atau  dalam  kegiatan  percobaan  sains memberikan  pengaruh  yang  besar  terhadap  kemampuan  anak  dalam  mencapai
tujuan dan manfaat  dari belajar sains.  Guru perlu menempatkan posisi  agar anak mampu  belajar  secara  natural  dan  menemukan  pengetahuan  baru  dari  setiap
kegiatan  yang  dilaksanakan.  R  Rohadi  dalam  Ali  Nugraha  2008:  135 mengemukakan  bahwa  guru  perlu  menempatkan  aktifitas  yang  nyata  bagi  anak
dengan berbagai objek  yang akan dipelajari.  Guru memberikan kesempatan yang luas  bagi  anak  untuk  mengeksplorasi  objek  yang  sedang  dipelajari  anak.
Berdasarkan  pendapat  tersebut,  guru  perlu  menempatkan  posisi  yang  tepat  saat pelaksanaan pembelajaran sains. Menurut Ali Nugraha 2008: 136 ada beberapa
peran  guru  dalam  pembelajaran  sains  pada  anak  usia  dini,  yaitu  guru  sebagai perencana, guru sebagai  inisiator, guru sebagai fasilitator, guru sebagai observer,
guru  sebagai  elaborator,  guru  sebagai  motivator,  guru  sebagai  antisifator,  guru sebagai  model, guru sebagai  evaluator,  guru sebagai  teman bereksplorasi  dengan
anak, guru sebagai promotor agar anak menjadi pembelajar sejati. Kegiatan percobaan sains memerlukan peran dari guru. Peran guru menjadi
salah  satu  indikator  keberhasilan  terlaksananya  kegiatan  percobaan  sederhana. Peran guru dalam kegiatan percobaan sederhana antara lain sebagai perencana dan
fasilitator.  Sebagai  perencana,  guru  menyiapkan  kegiatan  percobaan  untuk
27 dikenalkan  kepada  anak  dan  sebagai  fasilitator,  guru  memberikan  fasilitas  yang
mendukung anak untuk melaksanakan kegiatan percobaan sains.
6. Peran Anak dalam Kegiatan Percobaan Sains
Pembelajaran sains  merupakan pembelajaran  yang membutuhkan keaktifan peserta  didik  dalam  setiap  kegiatannya.  Anak  berperan  menjadi  ilmuwan  kecil
yang aktif dalam kegiatan sains. Anak melakukan aktivitas sains secara langsung untuk  menemukan  hal  baru  dan  memiliki  rasa  ingin  tahu  yang  tinggi.  Anak
berperan  sebagai  pelaku  kegiatan  dalam  pelaksanaan  kegiatan  sains.  sesuai  yang dikemukakan Ali Nugraha 2008: 15 bahwa semua kegiatan sains ternyata dapat
dilakukan  oleh  anak  secara  menakjubkan.  Anak  juga  dapat  melakukan  kegiatan pengamatan,  meneliti  dan  melakukan  percobaan  sederhana.  Children  are  nature
observers  and  enjoy  finding  out  about  the  loving  world  around  them Charlesworth  and  Karen  1990:  55.  Pendapat  tersebut  berarti  bahwa  anak-anak
adalah  pengamat  alam  dan  menikmati  mencari  tahu  tentang  dunia  sekitar  yang mereka cintai.
Ali  Nugraha  2008:  13  mengemukakan  bahwa  anak-anak  merupakan sasaran  utama  dalam  konteks  pengembangan  pembelajaran  sains  anak  usia  dini.
Sehingga  setiap  pembelajaran  sains  direncanakan  dengan  tujuan  untuk meningkatkan perkembangan anak. Hand-on experinece are esential if the child is
to receive the maximum benefit from science instruction Charlesworth and Karen 1990:  57  yang  berati  bahwa  pengalaman  langsung  atau  kegiatan  langsung  yang
dilakukan anak dalam pembelajaran sains memberikan manfaat secara maksimum dari  sains.  Kegiatan  sains  lebih  efektif  dilakukan  dengan  kegiatan  langsung  oleh
anak.  Berdasarkan  penjelasan  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  dalam
28 pembelajaran  sains  anak  merupakan  subjek  sasaran  kegiatan  pembelajaran,
sehingga  anak  memiliki  peran  sebagai  a  pelaku  kegiatan  b  sebagai  observer atau pengamat dalam kegiatan percobaan.
7. Hasil Belajar dari Kegiatan Percobaan Sains