70 dirak  sains  habis.  Sebagai  contoh,  untuk  kegiatan  percobaan  kapal  yang
memerlukan  piring,  sabun  dan  korek  api.  Guru  mencari  bahan  tersebut  di  rak sains,  ternyata  piring  tidak  ada  dan  guru  mencari  di  dapur  sekolah.  Guru
menyiapakan  bahan  untuk  kegiatan  percobaan  gunung  meletus,  ternyata  bahan asam sitrat habis dan guru membeli bahan tersebut di toko kue.
3. Metode dalam Pengenalan Sains
Pengenalan topik-topik sains  tersebut  tidak  terlepas dengan  adanya metode pembelajaran dari  guru.  Metode  yang digunakan  guru  untuk pengenalan sains  di
KB-RA IT Al-Husna adalah eksperimen, demonstrasi, dicovery dan inquiry, field trip  dan  kunjungan.  Metode  dicovery  dan  inquiry  dilakukan  guru  beberapa  kali
saat  kegiatan  anak  diluar  ruangan.  Anak  melakukan  penemuan  dan  penyelidikan tentang  pohon  cabai  yang  ada  di  kebun.  Guru  membawakan  pohon  cabai  dihari
lain  untuk  dilakukan  pembelajaran  kelas.  Guru  di  KB-RA  IT  Al-Husna  lebih sering  menggunakan  metode  eksperimen  dan  demonstrasi.  Metode  ekperimen
memberikan pemahaman yang nyata bagi anak untuk menemukan kebenaran. Hal ini  sesuai  dengan  pendapat  Djamarah  2006:  84  mengemukakan  bahwa  metode
eksperimen  adalah  cara  penyajian  pelajaran  dimana  siswa  melakukan  percobaan dengan  mengalami  dan  membuktikan  sendiri  sesuatu  yang  dipelajari.  Metode
demonstrasi merupakan metode yang dilakukan dengan memperlihatkan kegiatan percobaan  didepan  orang  lain.  Demonstrasi  diberikan  kepada  anak  ditujukan
untuk  memberikan  informasi  kepada  anak  dan  memberikan  ilustrasi  dari  sebuah kejadian. Moesclichatoen Anggun Cahyani dkk, 2015: 3 menyatakan bahwa:
metode  demonstrasi  dapat  digunakan  untuk  memenuhi  dua  fungsi. Pertama, dapat digunakan untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan
informasi  kepada  anak.  Kedua,  metode  demonstrasi  dapat  membantu
71 meningkatkan  daya  pikir  anak  TK  terutama  daya  pikir  anak  dalam
peningkatan  kemampuan  mengenal,  mengingat,  berpikir  konvergen  dan berpikir evaluative.
Penggunaan  metode  eksperimen  di  KB-RA  IT  AL-Husna  pada  topik percobaan  pesan  rahasia,  telepon  sederhana,  listrik  statis,  roket,  tornado,  gunung
meletus,  banjir,  dan  ombak.  Penggunaan  metode  demonstrasi  pada  percobaan mainan kapal, rambatan api, dan pemadam kebakaran. Guru sering menggunakan
metode  eksperimen  dalam  kegiatan  percobaan  agar  anak  dapat  melihat  secara langsung dari kegiatan yang dilakukannya. Pada saat kegiatan eksperimen dengan
jumlah  anak  yang  banyak,  guru  sentra  yang  tidak  ada  kegiatan  biasanya membantu  pelaksanaan  kegiatan  percobaan.  Metode  demonstrasi,  guru
menggunakannya  hanya  pada  saat  tertentu  saja,  misalnya  ketika  bahan  yang digunakan  sedikit  berbahaya  bagi  anak  dan  ketika  anak  kelas  B  terburu  untuk
latihan  persiapan  lomba.  Apabila  guru  pengajar  sains  yang  hadir  baru  1  orang, kegiatan  dilakukan  dengan  demonstrasi  untuk  memudahkan  mengkondisikan
anak.  Pemilihan  metode  juga  melihat  dari  karakteristik  bahan  apakah  berbahaya atau  tidak.  Apabila  bahan  tidak  berbahaya,  anak  dapat  melakukan  percobaan
secara  langsung  atau  dengan  bantuan  guru  dan  jika  bahan  yang  digunakan berbahaya,  guru  dapat  melakukan  eksperimen  dengan  cara  anak  maju  secara
bergantian atau dengan melakukan demonstrasi. Metode  eksperimen  dan  demonstrasi  sering  digunakan  karena  anak  dapat
mengamati  secara  langsung  kejadian  yang  akan  diungkap.  Metode  ini membutuhkan  keatifan  anak  dalam  proses  pelaksanaan  dan  sesuai  untuk
pengenalan  sains.  Anak  menjadi  lebih  aktif  belajar  dan  melakukan  kegiatan. Metode  eksperimen  dan  demonstrasi  sering  dilaksanakan  karena  persiapan  yang
72 mudah. Penggunaan metode kunjungan lebih sulit karena membutuhkan persiapan
yang matang untuk mengunjungi tempat. KB-RA IT Al-Husna pernah melakukan kunjungan  di  museum  biologi  dan  gunung  berapi  bersama  guru.  Biaya  yang
dikeluarkan juga lebih mahal daripada eksperimen dan demonstrasi. Metode field trip  juga sedikit mengalami kendala karena sekolah yang berada di kota, sehingga
sedikit tempat yang bisa dieksplorasi anak. Sawah dengan jarak yang dekat jarang dijumpai, sehingga guru mengalami  kendala untuk  pelaksanaannya. Guru  pernah
mengajak  anak  melakukan  eksplorasi  lapangan  dan  membawa  anak  untuk  field trip ke lingkungan sawah.
4. Peran Guru dalam Kegiatan Percobaan Sains