32 mampu membangun pemahaman anak. Guru melakukan Penilaian yang dilakukan
selama pembelajaran dengan melihat komentar-komentar anak selama melaksanakan kegiatan dan melihat bagaimana anak memanipulasi benda-benda
atau bahan yang ada dalam pembelajaran sains. Kegiatan pembelajaran terlaksana terjadilah kegiatan evaluasi melalui observasi, diskusi atau dengan catatan
anekdot. Evaluasi setelah pembelajaran dilakukan dalam bentuk memberikan recall kepada adak berupa tanya jawab seputar kegiatan, dalam hal ini anak akan
terlihat sungguh-sungguh melakukan kegiatan dan yang tidak ikut bekerja dalam menyelesaikan kegiatan.
9. Tujuan Pengenalan Sains pada Anak Usia Dini
Pembelajaran sains memberikan banyak sekali manfaat bagi anak usia dini. Menurut Slamet Suyanto 2005: 83 sains dapat melatih anak untuk menggunakan
kemampuan panca indera, melatih menghubungkan sebab akibat, mengajarkan anak untuk menggunakan alat ukur, melatih anak untuk menemukan dan
mamahami peristiwa serta memahami konsep-konsep benda. Sains juga memberikan pengetahuan yang luas kepada anak dan melatih anak untuk
mengembangkan ketrampilan serta sikap-sikap sains. Belajar sains membiasakan anak untuk berfikir logis dan sitematis, mengembangkan kemampuan bahasa dan
matematika serta melatih anak untuk menemukan pemecahan masalah dari kegiatan yang dilakukan. Anak dapat menjadi pembelajar aktif dengan belajar
sains. Menurut Juariah Adang Ali Nugraha, 2008: 85 mengemukakan bahwa belajar sains dapat menumbuhkan kemampuan berfikir logis, berfikir rasional,
berfikir analitis, dan berfikir kritis yang dapat berkonstribusi dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak.
33 Tujuan utama pengenalan sains kepada anak usia dini adalah untuk
memaksimalkan aspek perkembangannya. Tujuan dari pendidikan sains menurut Ade Utami dkk 2013: 529 adalah :
a. Mempersiapkan anak-anak dengan pengalaman yang dapat membantu mereka menjadi terpelajar secara saintifik.
b. Membimbing anak-anak saat mereka mempelajari makna dan meningkatkan kemampuan panca inderanya melalui kegiatan sains yang mengandung banyak
sikap-sikap sains dan keterampilam proses sains yang terbentuk. c. Berbagi tanggungjawab dengan anak-anak terhadap hal yang dipelajarinya.
d. Mengadaptasi kurikulum, mengatur waktu dan mengatur praktek dan tema yang ada di taman kanak-kanak.
e. Menguji kemajuan anak dalam setiap pembelajaran sehingga mengetahui tingkat kemampuan dan kebutuhan belajar masing-masing anak.
Sedangkan Ali Nugraha 2008: 27 mengemukakan tentang tujuan pembelajaran sains bagi anak usia dini adalah :
a. Membantu pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
b. Membantu melekatkan aspek-aspek yang terkait dengan keterampilam proses sains, sehingga pengetahuan dan gagasan tentang alam sekitar dalam diri anak
menjadi berkembang. c. Membantu menumbuhkan minat pada anak untuk mengenal dan mempelajari
benda-benda serta kejadian diluar lingkungannya.
34 d. Memfasilitasi dan mengembangkan sikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis,
mawas diri,
bertanggungjawab, bekerjasama,
dan mandiri
dalam kehidupannya.
e. Membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep sains untuk menjelaskan tentang gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. f. Membantu anak agar mampu menggunakan teknologi sederhana yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
g. Membantu anak untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan YME.
C. Hubungan Pembelajaran Sains dengan Perkembangan Kognitif Anak