43
2.2.3.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai teladan
bagi peserta didik dan masyarakat.
Guru harus berakhlak mulia, karena ia adalah seorang penasehat bagi peserta
didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk
menasehati orang. Makin efektif guru menangani setiap permasalahan , makin banyak kemungkinan peserta didik berpaling kepada guru untuk
mendapatkan nasehat dan kepercayaan diri. Menurut Mulyasa , agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang
kepercayaan, dan penasehat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian, dan ilmu kesehatan mental, serta beraklhak mulia.
Mulyasa ; 2007 ; 130 . Dengan berahklak mulia, diharapkan guru dalam keadaan bagaimanapun juga harus memiliki kepercayaan diri yang baik,
istiqomah, dan tentu saja tak tergoyahkan. Ahklak mulia menyebabkan guru harus :
a. Berlatih membiasakan diri berperilaku yang mencerminkan
keimanan dan ketakwaan. b.
Berlatih membiasakan diri berperilaku santun c.
Berlatih membiasakan diri berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan masyarakat.
2.2.3.2 Mengevaluasi kinerja sendiri
a. Berlatih dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan sendiri
44
b.Berlatih mengevaluasi kinerja sendiri, dan c.
Berlatih menerima kritik dan saran dari peserta didik.
2.2.3.3 Mengembangkan diri secara berkelanjutan
a. Berlatih memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian. b.
Mengikuti berbagai kegiatan yang menunjang pengembangan profesi guru, dan
c. Berlatih mengembangkan dan menyelenggarakan kegiatan yang
menunjang profesi guru. Pada akhirnya apa yang diidamkan semua pihak tentang sosok guru
yang mampu menampilkan kepribadian dan berakhlak mulia, yang mampu mengevaluasi kinerja sendiri, dan mampu mengembangkan diri akan dapat
segera tercapai.
2.3 Kerangka Berpikir Penelitian
Pemahaman guru terhadap peserta didik semakin baik maka kinerja mengajar guru dapat dikatakan semakin baik pula. Kerangka berpikir demikian yang
menjadi dasar bagi kelanjutan penelitian yang akan dilakukan. Kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar PBM meningkat maka dapat diasumsikan
meningkat pula kinerja guru dalam mengajar IPA di SMA, dan pada akhirnya jika sikap dan perilaku guru terhadap peserta didik menunjukkan perbaikan maka dapat
diasumsikan meningkat pula perbaikan perilaku peserta didik. Tiga sub variabel yang