Kondisi Fisik Pertumbuhan dan Perkembangan kognitif

33 pemberian pengalaman belajar. Pada kenyataannya tanpa kita sadari masih banyak kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan kreativitas peserta didik itu sendiri.

2.2.1.3 Kondisi Fisik

Seringkali guru dalam melaksanakan tugasnya menjumpai kenyataan mengenai kondisi fisik peserta didik, antara lain berkaitan dengan penglihatan, pendengaran, kemampuan berbicara, cacat fisik baik yang bawaan maupun sesudah lahir. Terhadap peserta didik yang demikian diperlukan sikap dan layanan yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan lain dalam rangka membantu perkembangan pribadi peserta didik. Perbedaan pelayanan jika mereka yang kondisi fisiknya agak berbeda dengan yang lain akan tetapi masuk dalam kelas normal sangat diperlukan manakala guru menggunakan bentuk, jenis, ragam media sama, tentu ini akan menimbulkan masalah. Tanpa mengurangi pelayanan dalam arti positif maka guru dianjurkan untuk menguasai teknik dan metode yang tepat agar tercapai tujuan umum pembelajaran pada hari itu. Berhubungan dengan kondisi fisik tersebut, Ornstein dan Levine dalam Mulyasa membuat pernyataan sebagai berikut : a. Orang-orang yang mengalami hambatan, bagaimanapun hebatnya ketidakmampuan mereka, harus diberi kebebasan dan pendidikan yang cocok. b. Penilaian terhadap mereka harus adil dan menyeluruh. 34 c. Orang tua atau wali mereka harus adil, dan boleh memprotes keputusan yang dibuat oleh kepala sekolah. d. Rencana pendidikan individual, yang meliputi pendidikan jangka panjang dan jangka pendek harus diberikan. Harus pula diadakan tinjauan ulang terhadap tujuan dan metode yang dipilih. e. Layanan pendidikan diberikandalam lingkungan yang agak terbatas untuk memberikan layanan yang tepat, pada saat tertentu anak-anak ditempatkan di kelas khusus atau terpisah.

2.2.1.4 Pertumbuhan dan Perkembangan kognitif

Seorang guru tidak hanya dituntut melakukan kewajibannya sesuai dengan bidang tanggung jawabnya sebagai pendidik, akan tetapi masih mempunyai tanggung jawab pada lingkungannya, sehingga diperlukan tambahan seperangkat ilmu dan ketrampilan. Pendidikan pada dasarnya adalah untuk pemberdayaan fisik, akal dan hati dari instrumen manusia itu agar manusia mampu melakukan “Iqra’”dengan optimal Djohar;2006;27. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar yang kondusif dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan potensi otak manusia yang digunakan untuk berfikir baru 4. Jadi 35 masih ada 96 dari otak kita belum diguakan untuk berpikir. Sunario;2003, dalam Husaini Usman;2006;7. Untuk kompetensi paedagogik, sub kompetensi dan pengalaman belajar yang tercakup di dalamnya, yaitu : 1.1. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural, emosional, dan intelektual, dengan pengalaman belajar berupa : a. Mengkaji karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural, emosional, dan intelektual berdasarkan penelusuran berbagai sumber. b. Berlatih mengumpulkan dan menganalisis data tentang karakteristik peserta didik melalui teknik yang relevan. c. Berlatih menerapkan cara-cara memahami perilaku peserta didik sesuai dengan perkembangan peserta didik. d. Berlatih merancang stimulasi berpikir sesuai dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. e. Mengidentifikasi perilaku anak yang memiliki kelainan fisik, gangguan sosial emosional, dan intelektual berdasarkan data yang dikumpulkan. f. Mengkaji karakteristik perilaku anak yang berbakat g. Mengkaji berbagai faktor penyebab masalah psikologis peserta didik yang mengalami masalah psikologis. 36 h. Berlatih memberikan bantuan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami masalah psikologis. i. Berlatih mengembangkan kegiatan pengayaan bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus. j. Berlatih merancang kegiatan untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus. 1.2. Memahami latar belakang keluarga, masyarakat, dan kebutuhan belajar peserta didik dalam konteks kebhinekaan budaya. a. Mengkaji latar belakang keluarganya, masyarakat, dan kebutuhan belajar peserta didik dalam konteks kebhinekaan budaya. b. Berlatih menganalisis situasi dan kondisi keluarga dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. c. Berlatih melakukan survey lingkungan keluarga dan masyarakat. 1.3. Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar a. Mengkaji berbagai gaya belajar peserta didik b. Berlatih mengidentifikasi gaya belajar peserta didik c. Belajar mengidentifikasi gejala-gejala kesulitan belajar d. Berlatih mendiagnosis kesulitan belajar untuk perilaku anak yang mengalami kesulitan belajar. e. Berlatih menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan diagnosis. f. Berlatih mengembangkan pembelajaran remedial dan pengayaan. 37 g. Berlatih melaksanakan bimbingan belajar. h. Mengembangkan strategi belajar peserta didik. 1.4. Menguasai Teori dan Prinsip Belajar adalah hal yang mutlak dan penting dilakukan. Derasnya arus informasi yang berkembang di masyarakat menuntut setiap orang untuk bekerja keras agar dapat mengikuti dan memahaminya, tidak terkecuali seorang guru dalam proses pembelajaran. Guru tidak hanya mengandalkan terhadap apa yang ada dan terjadi di dalam kelas, tetapi guru harus mampu dan mau menelusuri aneka ragam sumber belajar yang diperlukan. Guru tidak hanya mendayagunakan sumber belajar dan membaca buku ajar yang itu-itu juga, akan tetapi dituntut untuk mempelajari teori dan prinsip belajar yang berasal dari mana saja dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, juga guru modern harus mampu mengakses internet, berlangganan, dan berupaya dengan sekuat tenaga agar hasil belajar dan upayanya tersebut bermakna. Secara sederhana upaya itu dapat dilakukan dengan : a. Mengkaji dan mengidentifikasi potensi peserta didik. b. Berlatih merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program pemberdayaan potensi peserta didik. c. Mengoptimalkan pemberdayaan sumber belajar untuk pengembangan potensi peserta didik. Dari uraian di atas jelas bahwa pemahaman terhadap peserta didik meliputi : memahami klarakteristik peserta didik, mengkaji latar 38 belakang keluarga dan masyarakat dimana peserta didik berada, memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik, dan menguasai teori dan prinsip belajar.

2.2.2 Kompetensi Paedagogik Dalam Pelaksanaan PBM

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN BREBES

0 9 133

KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA Kontribusi Program Induksi Guru Pemula, Kompetensi Pedagogik, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Di Kabupaten Klaten.

0 11 19

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK PADA GURU DI SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA Pengembangan Kompetensi Paedagogik Pada Guru Di SMP Muhammadiyah 6 Surakarta.

0 1 17

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI KOTA SURAKARTA Kontribusi Gaya Kepemimpinan, Kompetensi Pedagogik Danmotivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Kota Surakarta.

0 1 16

PENGELOLAAN UJI KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU KELAS VI SD DI KABUPATEN PACITAN Pengelolaan Uji Kompetensi Paedagogik Guru Kelas VI SD di Kabupaten Pacitan.

0 1 13

KONTRIBUSI KOMPETENSI KERJA GURU DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU TAMAN KANAK KANAK DI KABUPATEN BANGKA PROVINSI BANGKA BELITUNG.

0 2 71

KONTRIBUSI KOMPETENSI KERJA GURU DAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (INSTRUCTIONAL LEADERSHIP) KEPALA TK TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU TK DI KOTA BANDUNG.

1 2 71

KONTRIBUSI KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 GUNUNG TOAR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI.

0 0 63

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MADRASAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 37

KONTRIBUSI SISTEM PENILAIAN KINERJA GURU DAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN SUMEDANG.

1 7 59