44
b.Berlatih mengevaluasi kinerja sendiri, dan c.
Berlatih menerima kritik dan saran dari peserta didik.
2.2.3.3 Mengembangkan diri secara berkelanjutan
a. Berlatih memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian. b.
Mengikuti berbagai kegiatan yang menunjang pengembangan profesi guru, dan
c. Berlatih mengembangkan dan menyelenggarakan kegiatan yang
menunjang profesi guru. Pada akhirnya apa yang diidamkan semua pihak tentang sosok guru
yang mampu menampilkan kepribadian dan berakhlak mulia, yang mampu mengevaluasi kinerja sendiri, dan mampu mengembangkan diri akan dapat
segera tercapai.
2.3 Kerangka Berpikir Penelitian
Pemahaman guru terhadap peserta didik semakin baik maka kinerja mengajar guru dapat dikatakan semakin baik pula. Kerangka berpikir demikian yang
menjadi dasar bagi kelanjutan penelitian yang akan dilakukan. Kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar PBM meningkat maka dapat diasumsikan
meningkat pula kinerja guru dalam mengajar IPA di SMA, dan pada akhirnya jika sikap dan perilaku guru terhadap peserta didik menunjukkan perbaikan maka dapat
diasumsikan meningkat pula perbaikan perilaku peserta didik. Tiga sub variabel yang
45
tertulis adalah sebagian dari kompetensi paedagogik yang mendasari kinerja guru dalam mengajar IPA.
Ada dua perilaku atau tugas pekerjaan yang mencakup unsur-unsur penting kinerja pekerjaan yaitu tugas fungsional dan tugas perilaku. Tugas fungsional
berhubungan dengan seberapa baik seorang guru dalam menyelesaikan pekerjaannya, terutama penyelesaian aspek-aspek teknis pekerjaan tersebut. Sedangkan tugas
perilaku berkaitan dengan aspek seberapa baik guru menangani kegiatan antar dan interpersonal dengan anggota lain termasuk dalam mengatasi konflik, mengelola
waktu, memberdayakan orang lain, bekerja dalam sebuah kelompok dan bekerja dengan sangat mandiri. Kedua pekerjaan atau tugas tersebut jika dapat dilaksanakan
dengan baik akan dihasilkan kinerja yang baik pula.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
KINERJA MENGAJAR GURU
Y 1.
Penguasaan bahan pelajaran
2. Pengelolaan proses pembelajaran
3.Pengelolaan kelas 4.Penggunaan media
PELAKSANAAN PBM X2
1.
Mengembangkan kurikulum 2. Merancang Pembelajaran yang mendidik
3. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik 4. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran
PEMAHAMAN TERHADAP PESERTA DIDIK X1
1
. Memahami karakteristik peserta didik 2. Mengkaji latar belakang keluarga dan
masy.peserta didik 3. Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar
peserta didik 4. Menguasai teori dan prinsip belajar
46
2.4 Hipotesis Penelitian
Dengan mengacu pada latar belakang masalah, premis-premis yang dirumuskan, dan kajian teoritik atau kajian pustaka, maka diajukan Hipotesis
Kerja HI sebagai berikut : Terdapat kontribusi yang signifikan antara kompetensi paedagogik yang
terdiri pemahaman siswa, pelaksanaan PBM dan sikap dengan kinerja mengajar guru IPA di SMA Kabupaten Brebes.
1. Terdapat kontribusi yang signifikan antara kompetensi paedagogik
pemahaman siswa dengan kinerja mengajar guru IPA di SMA Kabupaten Brebes.
SIKAP X3
1.
Menampilkan kepribadian dan berakhlak mulia
2. Mengevaluasi kinerja sendiri
3. Mengembangkan diri
47
2. Terdapat kontribusi yang signifikan antara kompetensi paedagogik
pelaksanaan PBM terhadap kinerja mengajar guru IPA di SMA Kabupaten Brebes .
3. Terdapat kontribusi yang signifikan antara kompetensi paedagogik sikap
terhadap kinerja mengajar guru IPA SMA di Kabupaten Brebes. 4.
Terdapat kontribusi yang signifikan antara kompetensi paedagogik pemahaman siswa, pelaksanaan PBM dan sikap terhadap kinerja mengajar
guru IPA SMA di Kabupaten Brebes.
48
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-korelasional. Metode ini bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, aktual, dan
akurat tentang faktor, fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. M. Nazir 2003 ; 62 menyatakan bahwa dalam penelitian deskriptif
para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis. Peneliti melakukan eksplorasi dan
mendeskripsikan dengan tujuan untuk menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas data yang diperoleh di lapangan.
Menurut tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk jenis penelitian asosiatif. Sugiyono 2003: 11 menyatakan bahwa penelitian asosiatif ialah
penelitian yang mencari hubungan antara satu beberapa variabel dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini, variabel bebas meliputi penjabaran kompetensi
pedagogik X1, X2 dan X3 dan kinerja guru sebagai variabel terikat Y. Penelitian ini dilakukan normatif atau penelitian status yang tidak membatasi
pada satu atau beberapa variabel serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang dikehendaki dicapai.
Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, data yang digunakan dan diolah ialah data