103
peserta didiknya, pelaksanaan guru mengajar IPA di depan kelas, dan Sikap guru yang memiliki keteladanan dan ahklak mulia guru berkontribusi sangat signifikan
terhaap peningkatan kinerja guru secara keseluruhan. Kontribusi masing-masing variabel bebas, yaitu pemahaman terhadap peserta
didik, pelaksanaan PBM, dan sikap guru terhadap peserta didik yang merupakan faktor kompetensi paedagogik guru terhadap Kinerja guru IPA SMA di Kabupaten
Brebes dapat diuraikan berikut ini
4.5.1 Kontribusi kompetensi paedagogik sub kompetensi Pemahaman Guru
terhadap Peserta Didik terhadap Kinerja Guru Mengajar IPA di SMA Kabupaten Brebes
Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan pemahaman guru terhadap peserta didik terhadap kinerja guru mengajar IPA SMA di
Kabupaten Brebes. Hal ini berarti semakin baik pemahaman guru terhadap peserta didik maka kinerja guru IPA SMA di Kabupaten Brebes tinggi, dan sebaliknya jika
ada pemahaman guru terhadap peserta didik kurang baik maka kinerja guru juga akan rendah. Beberapa indicator dapat disampaikan diantaranya bahwa guru IPA harus
memiliki pemahaman tentang karakteristik peserta didik, khususnya di kabupaten Brebes, mengkaji latar belakang keluarga, masyarakat, dan peserta didik itu sendiri.
Tidak kalah pentingnya bahwa disamping memahami factor luar juga guru harus mengasah secara terus menerus teori dan prinsip belajar agar tidak menjadi
kadaluarsa dengan apa yang menjadi realitas di lapangan. Hasil ini dapat dipahami karena jika guru dalam upayanya untuk
melaksanakan pemahaman terhadap peserta didik baik, mereka akan memahami karakteristik peserta didik, mengkaji latar belakang keluarga dan masyarakat dimana
peserta didik berada, memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik, dan menguasai teori dan prinsip belajar, sehingga dalam melaksanakan tugas mendidik
akan disesuaikan dengan karakterisitik peserta didiknya, dengan demikian
104
keberhasilan dalam pendidikan dan pengajaran yang diembannya akan semakin baik, dan hal ini dapat berimplikasi terhadap tingginya kinerja guru.
Dalam hal pemahaman terhadap peserta didik Mulyasa menyebut guru melakukan fungsi sebagai emansipator Mulyasa ; 2007 ; 60 .Melalui kecerdikan
guru mampu memahami potensi peserta didik , menghormati setiap peserta didiknya, dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “ budak “ stagnasi kebudayaan.
Kemampuan guru untuk memahami peserta didiknya, mengenal kebutuhan akan pengalaman, dorongan, dan pengakuan kepada peserta didiknya seringkali
membebaskan peserta didik dari bayangan dan gambaran buruk terhadap peserta didiknya baik secara kelompok, lebih-lebih tiap individu yang berinteraksi dengan
guru yang bersangkutan. Untuk memiliki kemampuan melihat sesuatu yang tersirat, guru perlu
memanfaatkan pengalaman selama bekerja, ketekunan, kesabaran, dan tentu saja kemampuan menganalisis fakta yang dilihatnya akan menjadikan sosok guru tersebut
telah melakukan fungsinya sebagai emancipator. Fungsi demikian dapat mengangkat derajat peserta didiknya kearah yang lebih baik.
4.5.2 Kontribusi Kompetensi Paedagogik sub kompetensi Pelaksanaan PBM