Pengaruh efficiency ratio terhadap net interest margin Pengaruh risk aversion terhadap net interest margin

37 variabel independen adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. 1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah net interest margin. Net Interest Margin merupakan rasio antara pendapatan bunga bersih terhadap jumlah kredit yang diberikan. Net Interest Margin dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: NIM = Pendapatan Bunga Bersi� Rata − rata Aktiva Produktif x SE No.623DPNP 2. Variabel indepen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Credit Risk Credit risk merupakan risiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan. Credit risk dihitung dengan menggunakan pendekatan NPL, rumusnya adalah sebagai berikut: NPL = Kredit Bermasala� Total Kredit x SE No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 b. Efficiency Ratio Efficiency Ratio merupakan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO, yang dapat digunakan sebagai salah satu indikator kemampuan manajemen bank dalam mengontrol biaya. Efficiency Ratio dihitung dengan rumus sebagai berikut: BOPO = Bia�a Operasional Pendapatan Operasional x SE No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 38 c. Risk Aversion Risk Aversion merupakan istilah yang memandang bank sebagai badan yang berusaha untuk meminimalisir risiko di pasar kredit, dimana bank bertindak sebagai perantara antara peminta dan pemasok dana. Risk Aversion dihitung dengan pendekatan CAR, rumusnya adalah sebagai berikut: CAR = MODAL ATMR x PBI No. 1015PBI2008 d. Transaction Size Transaction Size merupakan hasil dari logaritma volume aktifitas yang dilakukan bank dalam penyaluran kredit yang diberikannya. Transaction Size dihitung dengan rumus sebagai berikut: � �� � ��� = � � Total Kredit Zhou dan Wong, 2008

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah bank-bank yang terdaftar dalam di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 42 bank. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1. Terdaftar sebagai anggota aktif di Bursa Efek Indonesia BEI. 2. Telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia. 3. Memiliki rasio NIM lebih dari 2. 4. Memiliki rasio NPL kurang dari 5.