Uji Heteroskedastisitas Pengujian Asumsi Klasik

46 � = � − − − � �

b. Uji Koefisien Determinasi

� � � Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali,2012. Atau dapat juga dikatakan bahwa koefisien determinasi adalah ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Menurut Suharyadi dan Purwanto 2009, semakin besar koefisien determinasi, maka menunjukkan variabel bebas yang semakin baik dalam memengaruhi variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai 1 Algifari,2000. Semakin mendekati 0, maka hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin kecil pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, begitupu sebaliknya, apabila hasil uji koefisien determinasi menunjukkan atau semakin dekat dengan 1 maka ini mengindikasikan bahwa besar pengaruhnya antara variabel independen dengan variabel dependennya. Uji determinasi atau yang disebut juga adjusted ini digunakan untuk mengukur kebaikan dari persamaan regresi, yaitu memberikan persentasi variasi total dalam Y yang dijelaskan X, atau dengan kata lain uji determinasi ini dapat menunjukkan seberapa besar perubahan yang terjadi yang diakibatkan oleh variabel lain. 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Populasi dan Sampel

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder meliputi pendapatan bunga bersih atas aktiva produktif, rasio kredit bermasalah, biaya operasional terhadap pendapatan operasional, modal atas aktiva tertimbang rata-rata, dan total kredit dari laporan keuangan yang diambil website resmi Bursa Efek Indonesia BEI, yang diakses melalui www.idx.co.id . Jenis data yang digunakan adalah data cross section dari tahun 2012 hingga 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang tercatat di BEI pada periode penelitian 2012 sampai 2014, yaitu 42 perusahaan perbankan. Metode yang digunakan dalam pemilihan objek adalah purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut: a. Terdaftar sebagai anggota aktif di Bursa Efek Indonesia. b. Telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia. c. Memiliki rasio NIM lebih dari 2. d. Memiliki rasio NPL kurang dari 5. e. Memiliki rasio BOPO kurang dari 90. f. Memiliki rasio CAR lebih dari 10.