Pengaruh transaction size terhadap net interest margin

38 c. Risk Aversion Risk Aversion merupakan istilah yang memandang bank sebagai badan yang berusaha untuk meminimalisir risiko di pasar kredit, dimana bank bertindak sebagai perantara antara peminta dan pemasok dana. Risk Aversion dihitung dengan pendekatan CAR, rumusnya adalah sebagai berikut: CAR = MODAL ATMR x PBI No. 1015PBI2008 d. Transaction Size Transaction Size merupakan hasil dari logaritma volume aktifitas yang dilakukan bank dalam penyaluran kredit yang diberikannya. Transaction Size dihitung dengan rumus sebagai berikut: � �� � ��� = � � Total Kredit Zhou dan Wong, 2008

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah bank-bank yang terdaftar dalam di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 42 bank. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1. Terdaftar sebagai anggota aktif di Bursa Efek Indonesia BEI. 2. Telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia. 3. Memiliki rasio NIM lebih dari 2. 4. Memiliki rasio NPL kurang dari 5. 39 5. Memiliki rasio BOPO kurang dari 90. 6. Memiliki tingkat CAR lebih dari 14.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diambil dari laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia oleh bank-bank yang terdaftar. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, yaitu suatu metode pengumpulan data yang memperoleh sumber data dari media elektronik, prospektus perusahaan, sampai internet. Dalam hal ini, data laporan keuangan bank diperoleh dari website www.idx.co.id . Penelitian ini menggunakan periode penelitian dari tahun 2012- 2014.

E. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda itu sendiri merupakan analisis dengan bentuk dan tingkat hubungan antara satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Analisis ini juga biasa disebut dengan multiple regression. Dalam penggunaan analisis regresi agar menunjukkan hubungan yang valid atau tidak bias maka perlu pengujian asumsi klasik pada model regresi yang digunakan. Adapun dasar yang harus dipenuhi antara lain: uji normalitas, uji multikoliniearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.