52
2 Jika nilai probabilitas taraf signifikansi 5 0,05, maka distribusi data dikatakan terkena heteroskedastisitas.
Tabel 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Signifikansi
Kesimpulan
Credit Risk NPL 0,089
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Efficiency Ratio BOPO 0,467
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Risk Aversion CAR 0,064
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Transaction Size TZ 0,151
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber : Lampiran 22 Halaman 97 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa masing-masing nilai
signifikansi variabel independen menunjukkan bahwa lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang sempurna antara anggota-anggota observasi. Dalam
penelitian ini untuk menguji autokorelasi menggunakan pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson. Dilihat dari tabel Durbin-Watson
DW, α = 5, dengan menggunakan 4 variabel independen dan jumlah data penelitian sebanyak 69, didapatkan nilai dl adalah 1,4899 dan nilai
du adalah 1,7343. Kriteria uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut: 1 Jika d 1,4899, menunjukkan autokorelasi positif.
2 Jika d 2,5101 4 – 1,4899, menunjukkan autokorelasi negatif.
53
3 Jika 1,7343 d 4 – 1,4899, menunjukkan tidak terdapat
autokorelasi. 4 Jika 1,4899 d 1,7343, menunjukkan tidak dapat
disimpulkan. Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson
Kesimpulan
1 1,483
Terjadi autokorelasi positif Sumber : Lampiran 23 Halaman 98
Pada tabel dapat dilihat hasil dari uji autokorelasi menghasilkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,483. Selanjutnya, nilai tersebut
dimasukan dalam kriteria Durbin-Watson dan terletak pada kriteria yang pertama yaitu 1,483 1,4899, sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat autokorelasi positif. Dengan demikian, perlu dilakukan pengobatan dengan cara Cochrane Orcutt untuk uji
autokorelasi. Cochrane Orcutt adalah salah satu metode pengobatan autokorelasi dengan transformasi lag.
Tabel 6 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Diobati
Model Durbin-Watson
Kesimpulan
1 1,868
Tidak terjadi autokorelasi Sumber : Lampiran 24 Halaman 99
Setelah dilakukan pengobatan Cochrane Orcutt untuk uji autokorelasi didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,868, yang
menyebabkan perubahan jumlah sampel dalam penelitian menjadi 68 sampel penelitian. Dengan demikian, kriteria Durbin-Watson pun
mengalami perubahan sebagai berikut:
54
1 Jika d 1,4853, menunjukkan autokorelasi positif. 2 Jika d 2,5147 4
– 1,4853, menunjukkan autokorelasi negatif. 3 Jika 1,7335 d 4
– 1,4853, menunjukkan tidak terdapat autokorelasi.
4 Jika 1,4853 d 1,7335, menunjukkan tidak dapat disimpulkan.
Dengan demikian, hasil uji autokorelasi dengan nilai Durbin-Watson 1,868 yang terletak pada kriteria Durbin-Watson yang ketiga, yaitu
1,7335 1,868 2,5147 4 – 1,4853, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat autokorelasi.
2. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini digunakan uji regresi linier berganda untuk
menguji seluruh hipotesis.
Tabel 7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien
Signifikansi Kesimpulan
Credit Risk NPL
0,111 0,2165
�
�
ditolak Efficiency Ratio
BOPO -0,037
0,003 �
�
diterima Risk Aversion
CAR 0,116
0,000 �
�
diterima Transaction Size
TZ 0,139
0,282 �
�
ditolak Sumber : Lampiran 25 Halaman 100
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda, maka persamaan regresi untuk menguji pengaruh variabel credit risk, efficiency ratio, risk
aversion, transaction size terhadap Net Interest Margin adalah: