56
c. Pengaruh risk aversion terhadap net interest margin �
: , berarti variabel risk aversion
tidak berpengaruh positif terhadap net interest margin.
�
�
: , berarti variabel risk aversion berpengaruh positif terhadap net interest margin.
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, risk aversion memiliki nilai koefisien 0,116 dan nilai signifikansi 0,000 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa risk aversion berpengaruh positif terhadap net interest margin. Berdasarkan uji ini menyatakan bahwa
�
�
diterima. d. Pengaruh transaction size terhadap net interest margin
� :
, berarti variabel transaction size tidak berpengaruh
positif terhadap net interest margin. �
�
: , berarti variabel transaction size berpengaruh positif terhadap net interest margin.
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, transaction size memiliki nilai koefisien 0,139 dan nilai signifikansi 0,282 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa transaction size tidak berpengaruh terhadap net interest margin. Berdasarkan uji ini menyatakan bahwa
�
�
ditolak.
57
3. Uji Koefisien Model
a. Uji F Simultan
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependennya. Hasil output penghitungan regresi sebagai berikut:
1 Apabila tingkat signifikansi lebih besar dari 5 0,05, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.
2 Apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 5 0,05, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 8 Hasil Uji F Simultan
Model F
Signifikansi Kesimpulan
Regression 11,047
0,000
a
Signifikan Sumber : Lampiran 26 Halaman 101
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa angka probabilitas yaitu sebesar 0,000 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
bahwa credit risk, efficiency ratio, risk aversion, dan transaction size secara simultan berpengaruh signifikan terhadap net interest margin.
b. Uji Koefisien Determinasi Adjusted
�
Koefisien determinasi merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0,00 hingga 1,00. Koefisien determinasi semakin mendekati 0,
hal itu menunjukkan garis regresi yang kurang baik, sebaliknya
58
apabila koefisien determinasi semakin mendekati 1, maka garis regresi yang ditunjukkan semakin baik karena mampu menjelaskan
data aktualnya Widarjono,2009. Tabel 10
Hasil Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Square
Kesimpulan 0,375
Variabel independen memiliki pengaruh sebesar 37,5 terhadap variabel dependen
Sumber : Lampiran 27 Halaman 102 Pada tabel terlihat Adjusted sebesar 0,375 atau 37,5, maka
credit risik yang diproksikan dengan rasio NPL, efficiency ratio yang dihitung dengan rasio BOPO, risk aversion yang diproksikan dengan
rasio CAR, dan transaction size yang dihitung dengan logaritma dari total kredit memengaruhi net interest margin NIM sebesar 37,5
sedangkan sisanya 62,5 dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Credit Risk terhadap Net Interest Margin
Hasil pengujian regresi linier berganda menunjukkan bahwa Credit Risk tidak berpengaruh terhadap Net Interest Margin. Hal ini dapat
dilihat dari hasil uji hipotesis, dimana nilai signifikansi credit risk yang diproksikan dengan rasio non performing loan NPL sebesar 0,2165, dan
hasil tersebut lebih besar dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5 atau 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, dalam penelitian ini menolak
hipotesis pertama yaitu Ha1 yang menyatakan bahwa credit risk berpengaruh negatif terhadap net interest margin. Hal ini bertentangan