Uji F Simultan Uji Koefisien Determinasi Adjusted
61
aversion sebesar 0,000, dan hasil tersebut lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5 atau 0,05. Berdasarkan hasil tersebut,
dalam penelitian ini menerima hipotesis kedua Ha3 yang menyatakan bahwa risk aversion berpengaruh positif terhadap net interest margin.
Hal ini menunjukkan bahwa sikap bank yang tidak menyukai risiko risk aversion, yang ditunjukkan dengan rasio CAR dapat memengaruhi
rasio NIM. Apabila CAR mengalami kenaikan maka risk aversion juga mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi karena bank
berusaha untuk menutup kerugian yang timbul dari risiko kredit yang disalurkannya, maka potensi risiko kredit yang disalurkan bank akan
diminimalisir, sehingga pendapatan bunga bersih bank akan meningkat dan rasio NIM juga akan meningkat.
Selama periode penelitian, rasio CAR pada bank-bank umum berada di atas 8, yaitu 10. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi bank-bank
umum tersebut dalam kondisi sehat dan berada pada profil risiko tingkat 3 atau tingkat 4 atau tingkat 5, sehingga dengan begitu akan
memperlihatkan rasio CAR yang optimal dan pengaruhnya terhadap rasio NIM. Dengan demikian, penelitian ini mendukung penelitian Hastuti
2011 yang menyatakan bahwa rasio CAR memiliki pengaruh positif terhadap NIM.
62