Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan Research and Development. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan RPP dan Lembar Kegiatan Siswa LKS materi bangun ruang sisi datar untuk siswa SMP kelas VIII dengan menggunakan pendekatan Matematika Realistik berorientasi pada kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini mengacu pada model pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahap, yaitu: Analysis Analisis, Design Desain, Development Pengembangan, Implementation Implementasi, Evaluation Evaluasi. Berdasarkan penelitian pengambangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut. 1. Tahap Analisis Analysis Tahap analisis merupakan tahap awal dari penelitian pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang dilakukan. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis tehadap berbagai hal untuk dijadikan dasar dalam mendesain dan mengambangkan produk, diantaranya adalah analisis kebutuhan, kurikulum, dan karakteristik siswa. Hasil yang diperoleh pada tahap analisis adalah sebagai berikut. 67 a. Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru matematika di SMP Negeri 1 Semin, banyak guru telah membuat sendiri RPP yang akan digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Namun, berdasarkan hasil observasi, banyak RPP yang masih dibuat secara umum, belum diperinci pada tiap kegiatannya. Salah satu contohnya adalah dalam RPP hanya dituliskan guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari. Guru tidak menuliskan contoh aplikasi materi tersebut di dalam kegiatan motivasi pada RPP. Padahal rencana pelaksanaan pembelajaran satu materi dengan materi yang lainnya tidaklah sama. Oleh karena itu dibutuhkan RPP yang terperinci pada tiap kegiatannya. Berdasarkan observasi pembelajaran, kebanyakan siswa masih berpikir secara praktis dengan menghafal rumus yang telah diberikan tanpa mengenalisis apakah rumus yang digunakan sesuai untuk menyelesaikan permasalahan matematis yang ada. Indikasinya adalah banyak siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita. Di sisi lain sumber belajar yang lebih sering digunakan adalah Buku Siswa. Adapun sumber belajar yang lain seperti LKS hanya berisi ringkasan materi, rumus jadi, contoh soal cerita beserta penyelesaiannya, dan latihan soal. Masih jarang ditemukan LKS yang bersifat konstruktif. Oleh karena itu dibutuhkan LKS yang mampu memfasilitasi siswa untuk 68 membangun pengetahuannya dari masalah-masalah kehidupan sehari- hari atau masalah-masalah yang bermakna dan bisa dibayangkan dalam pikiran siswa dan mengubah masalah kehidupan sehari-hari ke dalam masalah matematika, salah satunya yaitu LKS yang berbasis pendekatan matematika realistik. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dikembangkan suatu perangkat pembelajaran, berupa RPP dan LKS, yang terperinci dalam tiap kegiatannya dan menggunakan pendekatan matematika realistik yang dapat memfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuannya dengan menggunakan masalah kehidupan sehari-hari dan menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dengan cara mengubahnya ke masalah matematika. b. Analisis Kurikulum Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan dengan guru diperoleh informasi bahwa kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Semin adalah Kurikulum 2013 Revisi 2016 untuk kelas VII dan IX dan Kurikulum 2013 Revisi 2014 untuk kelas VIII. Dalam Kurikulum 2013 Revisi 2014 materi bangun ruang sisi datar diajarkan di kelas VIII SMP pada semester 2 sesuai dengan Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD yang telah ditetapkan. Beberapa aspek yang dianalisis yaitu KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, alokasi waktu, dan KKM. Hasil analisis kurikulum digunakan sebagai pedoman penyusunan materi bangun ruang sisi datar pada perangkat pembelajaran 69 yang dikembangkan. Hasil penjabaran dari KD dalam indikator-indikator pencapaian kompetensi disajikan sebagai berikut. Tabel 16. KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Bangun Ruang Sisi Datar KI KD Indikator Pencapaian Kompete nsi 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawa b, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanny a 2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar 2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari 2.3.1 Terbuka dalam menerima pendapat orang lain 2.3.2 Menyampaikan pendapat dengan santun 2.3.3 Objektif dalam memberikan pendapat kepada oramg lain 2.3.4 Menghargai pendapat dan karya orang lain 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya 3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas 3.9.1 Menemukan rumus luas permukaan kubus 3.9.2 Menemukan rumus luas permukaan balok 3.9.3 Menentukan luas permukaan suatu kubus 3.9.4 Menentukan luas permukaan suatu balok 3.9.5 Menentukan ukuran panjang, lebar dan tinggi suatu balok jika diketahui luas permukaannya 3.9.6 Menemukan rumus luas permukaan prisma 3.9.7 Menentukan luas permukaan suatu prisma 70 KI KD Indikator Pencapaian Kompete nsi terkait fenomena dan kejadian tampak mata 3.9.8 Menemukan rumus luas permukaan limas 3.9.9 Menentukan luas permukaan suatu limas 3.9.10 Menemukan rumus volume kubus dan balok 3.9.11 Menentukan volume suatu kubus dan suatu balok 3.9.12 Menentukan ukuran panjang, lebar, dan tinggi suatu balok jika volumenya diketahui 3.9.13 Membandingkan volume suatu kubus dengan suatu balok 3.9.14 Menemukan rumus volume prisma 3.9.15 Menentukan volume suatu prisma Alokasi waktu per minggu untuk pembelajaran matematika di SMP adalah 5 Jam Pelajaran JP yang terdistribusi menjadi dua kali pertemuan yaitu selama 3 JP dan 2 JP. Setiap jam pelajaran sama dengan 40 menit. Ada pun Kriteria Ketuntasan Minimal KKM pelajaran Matematika kelas VIII di SMP Negeri 1 Semin adalah 75. c. Analisis Karakteristik Siswa Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa usia mayoritas siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 1 Semin adalah 13-14 tahun. Secara teoritis, anak pada rentang usia ini berada pada tingkat operasional formal. Pada tingkat ini, anak memiliki kemampuan untuk dapat berpikir secara abstrak dimana anak dapat menyelesaikan masalah realistik yang memberikan data tanpa bantuan benda atau peristiwa nyata. Realita di dalam kelas, banyak siswa yang masih berpikir secara praktis dengan menghafal rumus yang telah dipelajari tanpa memahami kapan rumus itu dapat diaplikasikan pada suatu masalah realistik. Indikasinya adalah banyak siswa kesulitan dalam mengaplikasikan rumus yang telah 71 dipelajari untuk menyelesaikan suatu soal cerita. Banyak siswa sulit untuk menentukan informasi-informasi penting dan strategi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan soal cerita yang diberikan. Selain itu hanya sedikit siswa yang mampu membuat kesimpulan jawaban dari soal cerita dengan benar. Realita di atas menunjukkan bahwa banyak siswa yang belum dapat berpikir secara abstrak. Selain itu pembelajaran matematika yang dilaksanakan belum memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya ketika dihadapkan pada suatu permasalahan. LKS yang digunakan guru untuk memfasilitasi kemampuan berpikir kritis siswa pun belum tersedia. Oleh karena itu pengembangan RPP dan LKS dengan pendekatan matematika realistik dan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis dinilai sangat sesuai dengan karakteristik siswa SMP Negeri 1 Semin. 2. Tahap Perancangan Design Setelah dilakukan analisis terhadap beberapa hal pada tahap sebelumnya, selanjutnya dilakukan tahap perancangan design. Tahap perancangan dalam penelitian ini berkaitan dengan penyusunan rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan penyusunan Lembar Kegiatan Siswa LKS. Berikut adalah uraian proses penyusunan rancangan perangkat yang dikembangkan. a. Penyusunan rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP RPP dirancang berdasarkan komponen RPP yang telah dijabarkan dalam Bab II. Berikut merupakan hasil rancangan RPP. 72 1 Identitas mata pelajaran yang meliputi nama sekolah, mata pelajaran, kelas semester, materi pokok, dan al;okasi waktu. 2 Kompetensi Inti sesuai dengan Kurikulum 2013. 3 Kompetensi Dasar sesuai dengan Kurikulum 2013 mengenai materi bangun ruang sisi datar. 4 Indikator pencapaian kompetensi disesuaikan dengan KI dan KD mengenai materi bangun ruang sisi datar. 5 Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi mengenai materi bangun ruang sisi datar. 6 Materi pembelajaran bangun ruang sisi datar. 7 Pendekatan dan metode pembelajaran yang digunakan berturut- turut yaitu matematika realistik dan diskusi, tanya jawab, tugas. 8 Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran memuat tahapan a penggunaan konteks yaitu lingkungan sekitar tempat tinggal siswa, rumah, dan sekolah, b penggunaan model untuk matematisasi progresif yaitu meminta siswa untuk mensketsakan bangun ruang sisi datar sebagai gambaran dari permasalahan konteks yang diberikan, c pemanfaatan hasil konstruksi siswa yaitu berupa langkah-langkah penyelesaian masalah berdasarkan tahapan berpikir kritis, d interaktivitas yaitu diskusi kelompok kecil 4 orang dan presentasi kelompok, dan e keterkaitan yaitu mengaitkan konsep luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar dengan aljabar dan KPK. Di dalam setiap akhir penulisan 73 tahapan dalam kegiatan inti tersebut ditambahkan tahapan scientific. 9 Penilaian hasil pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis dengan menerapkan 7 aspek penilaian yaitu truth- seeking, open-minded, analysis, systematic, self-confidence, inquisitiveness, and maturity. Beberapa kata kunci pertanyaan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis yaitu cukupkah, setujukah, manakah, jelaskan, dan bagaimana. 10 Media alat pembelajaran. 11 Sumber belajar. b. Penyusunan rancangan LKS LKS yang dirancang adalah LKS dengan pendekatan matematika realistik yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis siswa pada materi bangun ruang sisi datar dengan kriteria yang telah ditentukan pada bab sebelumnya. Rancangan LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut. 1 Kerangka LKS Kerangka LKS terdiri dari 3 bagian yaitu a bagian awal yang terdiri dari sampul, halaman identitas dan daftar isi; b bagian isi yang terdiri dari apersepsi, kegiatan pembelajaran sesuai dengan pendekatan matematika realistik mengamati konteks, menggunakan model dan simbol, memanfaatkan hasil konstruksi siswa, mengomunikasikan hasil diskusi, mengaitkan dengan materi yang 74 lain, latihan soal, dan pojok motivasi; c bagian akhir berupa daftar pustaka. Rincian kerangka LKS yang dirancang adalah sebagai berikut. SAMPUL HALAMAN IDENTITAS DAFTAR ISI LKS 1. Luas Permukaan Bangun Ruang Sisi Datar LKS 2. Volume Bangun Ruang Sisi Datar DAFTAR PUSTAKA 2 Referensi yang digunakan LKS bangun ruang sisi datar berbasis pendekatan matematika realistik disusun dengan menjadikan beberapa sumber sebagai referensi. Berikut adalah daftar referensi yang digunakan dalam penyusunan LKS ini. a Asari, A.R. dkk. 2013. Matematika SMPMTs Kelas VIII Semester 2. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. b Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika: Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. c Kristanto, A. 1991. PRIMA EBTA Matematika SMA. Klaten: PT Intan Pariwara. d Noormandiri, B. K. Sucipto, E. 1997. Buku Pelajaran MATEMATIKA untuk SMU JILID 1 Kelas 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. e Sukino, Tanuwijaya, J., Ananta, P. 1989. MATEMATIKA 1 PROGRAM INTI untuk Kelas 1 SMA. Klaten: PT Intan Pariwara. 75 f TEAM MATEMATIKA. 1978. PENGANTAR MATEMATIKA SMA. Jakarta: PT Intermasa. g TMbooks. 2013. Jago Matematika SMP Kelas 7,8,9 Dijamin 100 Mendapat Nilai 100. Yogyakarta: Penerbit ANDI. h van Cleave, J. 1996. Gembira Bermain dengan Geometri. penerjemah, Dadi Pakar. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. i Wijaya, A. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. 3 Desain dan fitur LKS Berikut adalah desain dan fitur dalam penyusunan LKS. a Sampul b Halaman identitas c Daftar Isi d Apersepsi, yaitu berisi latihan soal tentang unsur-unsur dan jaring- jaring bangun ruang sisi datar meliputi kubus, balok, prisma, dan limas. e Kegiatan mengamati konteks, yaitu lingkungan sekitar tempat tinggal siswa, rumah, dan sekolah. f Kegiatan menggunakan model dan simbol, yaitu meminta siswa untuk mensketsakan bangun ruang sisi datar sebagai gambaran dari permasalahan konteks yang diberikan. g Kegiatan memanfaatkan hasil konstruksi siswa yang memuat langkah-langkah berpikir kritis yaitu mengidentifikasi dan memahami masalah, mengatur strategi dan menentukan solusi merencanakan penyelesaian dan melaksanakan rencana 76 penyelesaian serta menginferensi dan mengevaluasi mengecek kembali jawaban. h Kegiatan interaktivitas, yaitu diskusi kelompok kecil 4 orang dan presentasi kelompok. i Kegiatan keterkaitan, yaitu mengaitkan konsep luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar dengan aljabar dan KPK. j Latihan soal yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis dengan menerapkan 7 aspek penilaian yaitu truth-seeking, open- minded, analysis, systematic, self-confidence, inquisitiveness, and maturity. k Pojok motivasi 3. Tahap PengembanganDevelopment Tahap pengembangan dalam penenlitian ini berkaitan dengan pembuatan perangkat pembelajaran RPP dan LKS, validasi, dan revisi. Berikut adalah penjelasan tahapan pengembangan penelitian yang telah dilakukan. a. Pengembangan RPP Pengembangan RPP mengacu pada langkah pengembangan menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014. Adapun komponen- komponen RPP adalah sebagai berikut. 1 Identitas RPP Identitas RPP meliputi nama sekolah, mata pelajaran, kelas semester, materi pokok, dan alokasi waktu. 77 Gambar 3. Salah Satu Identitas RPP 2 Kompetensi Inti Bagian ini berisi Kompetensi Inti Kelas VIII sesuai dengan analisis kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Semin yaitu Kurikulum 2013. Gambar 4. Kompetensi Inti dalam RPP 3 Kompetensi Dasar dan indikator pencapaian kompetensi Bagian ini berisi Kompetensi Dasar materi Bangun Ruang Sisi Datar untuk kelas VIII semester 2 dan indikator pencapaian kompetensi untuk setiap RPP yang merupakan penjabaran dari Kompetensi Dasar sesuai dengan analisis kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Semin yaitu Kurikulum 2013. Adapun Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi adalah sebagai berikut merujuk pada Tabel 11. KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi pada analisis kurikulum. 78 4 Tujuan pembelajaran Bagian ini berisi tujuan pembelajaran untuk setiap RPP yang disusun dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi. Gambar 5. Tujuan Pembelajaran dalam Salah Satu RPP 5 Materi pembelajaran Bagian ini berisi uraian materi yang akan dipelajari. Materi pelajaran dikembangkan dengan mengacu pada Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran dalam tiap RPP. Berikut adalah pembagian materi berdasarkan banyak pertemuan untuk mata pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Semin. a RPP 1 membahas tentang luas permukaan kubus dan balok. b RPP 2 membahas tentang luas permukaan prisma. c RPP 3 membahas tentang luas permukaan limas. d RPP 4 membahas tentang volume kubus dan balok. e RPP 5 membahas tentang volume prisma. 79 Gambar 6. Materi Pembelajaran dalam Salah Satu RPP 6 Pendekatan dan metode pembelajaran Pendekatan Pembelajaran yang digunakan adalah Matematika Realistik. Sedangkan Metode yang digunakan adalah diskusi, tanya jawab, dan tugas. 7 Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dibuat dengan rinci pada tiap kegiatannya sesuai dengan analisis kebutuhan RPP yaitu banyak RPP yang masih dibuat secara umum, belum rinci pada tiap kegiatannya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. a Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan meliputi tahapan pembukaan, motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran, apersepsi. 80 Gambar 7. Kegiatan Pendahuluan dalam Salah Satu RPP b Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis pendekatan matematika realistik dan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis siswa sesuai dengan analisis karakteristik siswa yaitu siswa cenderung berpikir praktis dan pembelajaran matematika belum memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Tahap-tahap kegiatan pembelajaran yang mengacu pada pendekatan matematika realistik adalah sebagai berikut. 1 Penggunaan konteks yaitu lingkungan sekitar tempat tinggal siswa, rumah, dan sekolah, contohnya volume air kolam renang Umbul Nogo, luas dinding dan lantai kamar tidur, dan luas kain tenda kemah. 81 2 Penggunaan model untuk matematisasi progresif yaitu meminta siswa untuk mensketsakan bangun ruang sisi datar sebagai gambaran dari permasalahan konteks yang diberikan, contohnya membuat sketsa balok untuk kamar tidur. 3 Pemanfaatan hasil konstruksi siswa yang memuat langkah-langkah berpikir kritis yaitu a mengidentifikasi dan memahami masalah, di RPP ditulis mengidentifikasi dan memahami masalah, b mengatur strategi dan menentukan solusi, di RPP ditulis merencanakan penyelesaian dan melaksanakan penyelesaian, c menginferensi, di RPP ditulis mengecek kembali jawaban bagian membuat kesimpulan dan kegiatan siswa menyimpulkan mengenai rumus luas permukaan dan volume, dan d mengevaluasi, di RPP ditulis mengecek kembali jawaban. 4 Interaktivitas yaitu diskusi kelompok kecil 4 orang dan presentasi kelompok. 5 Keterkaitan yaitu mengaitkan konsep luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar dengan aljabar dan KPK. 82 Di dalam setiap akhir penulisan kegiatan inti tersebut ditambahkan tahapan scientific yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Tahapan penggunaan konteks memuat tahapan mengamati dan menanya. Tahapan penggunaan model untuk matematisasi progresif memuat tahapan mengamati. Tahapan pemanfaatan hasil konstruksi siswa memuat kegiatan mencoba dan menalar. Tahapan interaktivitas memuat tahapan mengkomunikasikan. Hal ini dilakukan untuk membantu guru memahami tahapan matematika realistik dengan menghubungkan antara tahapan scientific dengan tahapan matematika realistik. Ketika guru sudah terbiasa dengan tahapan matematika realistik maka tambahan penulisan tahapan scientific tersebut dapat dihilangkan. Gambar 8. Kegiatan Inti dalam Salah Satu RPP c Kegiatan Penutup Kegiatan penutup meliputi kegiatan refleksi dan penutupan pembelajaran. 83 Gambar 9. Kegiatan Penutup dalam Salah Satu RPP 8 Penilaian hasil pembelajaran Bagian ini berisi teknik penilaian, bentuk instrumen penilaian, dan contoh instrumen penilaian. Terdapat 3 macam instrumen penilaian, yaitu instrumen penilaian sikap spiritual, sosial dan pengetahuan. Instrumen penilaian pengetahuan berisi soal cerita yang merupakan keterkaitan bangun ruang sisi datar dengan KPK dan aljabar serta berorientasi pada kemampuan berpikir kritis siswa. Soal cerita dibuat berdasarkan aspek truth- seeking, open-minded, analysis, systematic, self-confidence, inquisitiveness, dan maturity, sesuai dengan analisis karakteristik siswa yaitu banyak siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita sehingga dibutuhkan RPP yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis siswa. Beberapa ciri khas pertanyaan untuk berpikir kritis yang ada dalam soal di RPP adalah cukupkah, setujukah, manakah, jelaskan, dan bagaimana. 84 Gambar 10. Penilaian Hasil Pembelajaran dalam Salah Satu RPP 9 Mediaalat, bahan, dan sumber belajar a Media alat belajar Mediaalat yang digunakan dalam pembelajaran disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Berikut adalah media alat yang digunakan pada setaip materi. 1 Materi 1 tentang luas permukaan kubus dan balok menggunakan media name tag, papan tulis, board marker, dan alat tulis. 2 Materi 2 tentang luas permukaan prisma menggunakan media name tag, papan tulis, board marker, alat tulis, dan alat peraga prisma segitiga. 3 Materi 3 tentang luas permukaan limas media name tag, papan tulis, board marker, alat tulis, dan alat peraga limas segiempat. 85 4 Materi 4 tentang volume kubus dan balok menggunakan media name tag, papan tulis, board marker, dan alat tulis. 5 Materi 5 tentang volume prisma menggunakan media name tag, papan tulis, board marker, alat tulis, dan alat peraga prisma segitiga. b Sumber belajar Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran berupa LKS yang dikembangkan dan buku siswa matematika SMP Kelas VIII Kurikulum 2013. b. Pengembangan LKS Berdasarkan analisis kebutuhan, yaitu belum tersedianya LKS yang mampu memfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuannya dengan menggunakan masalah kehidupan sehari-hari dan menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dengan cara mengubahnya ke masalah matematika, dan analisis karakteristik siswa, yaitu belum tersedianya LKS untuk memfasilitasi kemampuan berpikir kritis siswa, maka LKS ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis siswa. Adapun komponen-komponen LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut. 1 Sampul Sampul didesain dengan ilustrasi berupa gambar yang mencerminkan materi yang akan dipelajari yaitu bangun ruang sisi 86 datar. Bagian sampul berisi judul LKS dan pendekatan yang digunakan, kurikulum yang digunakan, nama penulis, dan identitas pemilik. a. Sampul Depan LKS b. Sampul Belakang LKS Gambar 11. Sampul LKS 2 Halaman Identitas Bagian ini berisi informasi LKS yang dikembangkan, meliputi judul LKS, nama penulis, dosen pembimbing, validator, editor, dan desain cover, lembaga, dan tahun penulisan. Gambar 12. Halaman Identitas LKS 87 3 Daftar Isi Bagian ini berisi informasi-informasi yang terdapat dalam LKS beserta nomor halamannya. Gambar 13. Daftar Isi LKS 4 Keterkaitan Apersepsi Keterkaitan terletak pada bagian Ayo mengingat Di awal LKS 1 yang berisi soal-soal latihan untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu bagian- bagian bangun ruang Kubus, Balok, Prisma, dan Limas yang meliputi titik sudut, rusuk, sisi, garis tinggi, dan jaring-jaring. Materi-materi tersebut menjadi dasar untuk mempelajari materi bangun ruang sisi datar yang meliputi luas permukaan dan volume. 88 Gambar 14. Keterkaitan Apersepsi dalam LKS 5 Kegiatan mengamati konteks Berdasarkan analisis kebutuhan, yaitu banyak siswa yang masih berpikir praktis hafalan rumus dengan indikasi mereka kesulitan menyelesaikan soal cerita sehingga diperlukan LKS yang mampu memfasilitasi siswa untuk membangun pengetahuannya dari masalah-masalah kehidupan sehari-hari atau masalah-masalah yang bermakna dan bisa dibayangkan dalam pikiran siswa maka LKS ini dikembangkan dengan memuat kegiatan konteks sebagai langkah awal pembentukan konsep matematika. Dalam bagian ini siswa diminta untuk mengamati suatu konteks terkait materi yang akan dipelajari. Kegiatan ini dilengkapi dengan tema permasalahan dan ilustrasi gambar yang dapat memudahkan guru dalam menyebut tema permasalahan dan memudahkan siswa dalam memahami permasalahan. Dalam memahami konteks yang disajikan diharapkan muncul pertanyaan-pertanyaan dalam benak siswa sebagai indikasi adanya proses berpikir dan rasa ingin tahu 89 dari dalam diri seorang siswa. Oleh karena itu disediakan kolom pertanyaan guna memfasilitasi siswa menuliskan pertanyaan- pertanyaan yang ada dalam benaknya. Pada bagian akhir kegiatan mengamati konteks siswa diberikan suatu pertanyaan untuk mengecek seberapa jauh pemahaman siswa terkait konteks yang telah diamati. Gambar 15. Kegiatan Mengamati Konteks dalam Salah Satu Kegiatan di LKS 6 Kegiatan menggunakan model dan simbol Berdasarkan analisis kebutuhan, yaitu banyak siswa yang masih berpikir praktis hafalan rumus dengan indikasi mereka kesulitan menyelesaikan soal cerita sehingga diperlukan LKS yang mampu memfasilitasi siswa untuk mampu mengubah masalah kehidupan sehari-hari ke dalam masalah matematika maka LKS ini dikembangkan dengan memuat kegiatan menggunakan model dan 90 simbol. Kata “model” di sini tidak merujuk pada alat peraga tetapi suatu bentuk representasi matematis dari suatu masalah. Pada kegiatan menemukan rumus luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar disajikan contoh model matematika dari masalah kehidupan sehari-hari yang diberikan pada siswa. Sedangkan pada kegiatan menentukan luas permukaan dan volume suatu bangun ruang sisi datar siswa diminta untuk mengubah masalah kehidupan sehari-hari yang telah disajikan ke dalam bentuk masalah matematika. Gambar 15.a merupakan salah satu contoh kegiatan siswa dalam mengamati model dari dua kotak kado buatan Mega yang berkaitan dengan menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok. Sedangkan gambar 15.b adalah salah satu contoh kegiatan siswa dalam membuat model untuk permasalahan kamar Tito yang berkaitan dengan menentukan luas permukaan suatu balok.

a. Menemukan Rumus Luas Permukaan b.Menentukan Luas Permukaan

Gambar 16. Kegiatan Menggunakan Model dan Simbol dalam Salah Satu Kegiatan di LKS 7 Kegiatan memanfaatkan hasil konstruksi siswa Berdasarkan analisis karakteristik siswa, yaitu banyak siswa sulit untuk menentukan informasi-informasi penting dan 91 strategi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan soal cerita dan hanya sedikit siswa yang mampu membuat kesimpulan jawaban dari soal cerita dengan benar sehingga diperlukan LKS yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis siswa maka LKS yang dikembangkan memuat kegiatan memanfaatkan hasil konstruksi siswa untuk memfasilitasi siswa dalam mencoba menyelesaikan masalah realistik dan menalar untuk membuat kesimpulan jawaban. Kegiatan ini terdiri dari 5 tahapan yaitu 1 mengidentifikasi dan memahami masalah, 2 merencanakan penyelesaian, 3 melaksanakan rencana penyelesaian, 4 mengecek kembali jawaban, dan 5 menyimpulkan. Kelima tahapan ini sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis yaitu mengidentifikasi dan memahami masalah, mengatur strategi dan menentukan solusi, menginferensi, dan mengevaluasi yang telah dijabarkan pada landasan teori. Pada kegiatan menemukan rumus luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar disajikan contoh perencanaan penyelesaian dan siswa masih dipandu dalam melaksanakan rencana penyelesaian dan mengecek jawaban. Sedangkan pada kegiatan menentukan luas permukaan dan volume suatu bangun ruang sisi datar siswa diminta untuk mencoba menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti tahapan yang telah dituliskan mulai dari 92 mengidentifikasi dan memahami masalah hingga membuat kesimpulan. Menemukan Rumus Volume Menentukan Volume Gambar 17. Kegiatan Memanfaatkan Hasil Konstruksi Siswa dalam Salah Satu Kegiatan di LKS 8 Interaktivitas Bagian ini memuat perintah untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Berikut adalah tampilan interaktivitas. Gambar 18. Interaktivitas dalam Salah Satu Kegiatan di LKS 9 Latihan soal Berdasarkan analisis karakteristik siswa, yaitu banyak siswa masih kesulitan menyelesaikan soal cerita, maka LKS yang dikembangkan memuat latihan soal berbentuk soal cerita. Latihan soal digunakan untuk menguji pemahaman siswa secara mandiri mengenai materi yang telah dipelajai pada sub bab tersebut. pada kolom jawaban diberikan panduan pengerjaan soal sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis. Berikut adalah panduan pengerjaan soal tersebut. 93 a. Tulislah apa yang kamu ketahui dan apa yang ditanyakan dari permasalahan di atas b. Tulislah rencana untuk menyelesaikan permasalahan di atas c. Selesaikan permasalahan di atas berdasarkan rencana yang telah kamu buat d. Sudah yakinkah dengan jawabanmu? Cek kembali jawabanmu lalu buatlah kesimpulan Berikut adalah tampilan salah satu soal latihan. Gambar 19. Salah Satu Latihan Soal dalam LKS 10 Pojok motivasi Pojok motivasi yang terletak pada setiap akhir kegiatan berisi kata-kata motivasi yang dikutip dari surat-surat dalam Al- Qur’an, Buya Hamka, anonim, dan buatan peneliti sendiri. Kata- kata motivasi ini ditujukan untuk mengajak siswa terus berusaha dalam menyelesaikan setiap permasalahan dengan keyakinan bahwa Allah pasti akan memberikan solusi jika kita berusaha. Berikut adalah salah satu contoh pojok motivasi yang ada di dalam LKS. Gambar 20. Pojok Motivasi dalam Salah Satu Kegiatan di LKS 94 11 Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi referensi berupa buku-buku cetak yang digunakan dalam penyusunan LKS. Daftar pustaka diletakkan di akhir LKS. a. Validasi Perangkat pembelajaran, yaitu RPP dan LKS, yang telah dikembangkan kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Selanjutnya RPP dan LKS diperbaiki sesuai saran dosen pembimbing. Setelah perbaikan selesai, RPP dan LKS diberikan kepada dosen ahli media, dosen ahli materi, dan guru Matematika untuk diberi penilaian terkait aspek kevalidan. Berdasarkan data penilaian RPP yang dilakukan oleh validator diperoleh rata-rata skor penilaian 4,31 dari skor maksimal 5 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa RPP yang dikembangkan telah memenuhi klasifikasi valid sehingga layak digunakan dalam pembelajaran di kelas. Tabel 17 berikut merupakan hasil analisis data penilaian RPP yang dilakukan oleh validator. Tabel 17. Hasil Analisis Data Penilaian RPP No. Aspek Rata-rata Klasifikasi 1. Identitas mata pelajaran 4,21 Sangat Baik 2. Tujuan pembelajaran 4,50 Sangat Baik 3. Pemilihan materi 4,13 Baik 4. Pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran 4,50 Sangat Baik 5. Kegiatan pembelajarn berbasis pendekatan Matematika Realistik 4,33 Sangat Baik 6. Pemilihan sumber belajar 4,25 Sangat Baik 7. Penilaian hasil belajar 4,36 Sangat Baik Rata-rata 4,31 Sangat Baik 95 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.1 dan pengisisan instrumen penilaian RPP terdapat dalam Lampiran B.1. Berdasarkan data penilaian LKS yang dilakukan oleh validator diperoleh rata-rata skor penilaian 4,31 dari skor maksimal 5 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi klasifikasi valid sehingga layak digunakan dalam pembelajaran di kelas. Tabel 18 berikut merupakan hasil analisis data penilaian LKS yang dilakukan oleh validator. Tabel 18. Hasil Analisis Data Penilaian LKS No. Aspek Rata-rata Klasifikasi Ahli Materi 1. Kompetensi 4 Baik 2. Isi Materi 4,25 Sangat Baik 3. Kesesuaian LKS dengan Pendekatan Matematika Realistik 4,60 Baik 4. Kesesuaian LKS dengan Orientasi Kemampuan Berpikir Kritis 4,50 Sangat Baik Ahli Media 5. Bahasa 4,21 Sangat Baik 6. Penyajian 4,30 Sangat Baik 7. Kegrafikan 4,39 Sangat Baik Rata-rata 4,33 Sangat Baik Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2, pengisisan instrumen penilaian LKS oleh ahli materi terdapat dalam Lampiran B.2 , pengisisan instrumen penilaian LKS oleh ahli media terdapat dalam Lampiran B.3. Selain mendapatkan penilaian dari tingkat kevalidan RPP dan LKS, tahap ini juga bertujuan untuk mendapatkan saran perbaikan dari validator yang selanjutnya akan digunakan untuk memperbaiki RPP 96 dan LKS yang dikembangkan. Setelah diperbaiki, RPP dan LKS akan diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. b. Revisi Berikut beberapa hal yang perlu direvisi sesuai dengan saran perbaikan dari validator. 1 Revisi RPP a Pada tahap penggunaan konteks di dalam setiap kegiatan di RPP penyebutan masalah perlu dibuat lebih spesifik. Berikut adalah revisi penyebutan masalah dalam RPP 1-3. 1 Kegiatan 1: masalah kotak hadiah Mega 2 Kegiatan 2: masalah Kamar Tito 3 Kegiatan 3: masalah luas kain tenda 4 Kegiatan 4: masalah kotak celengan 5 Kegiatan 5: masalah piala penghargaan 6 Kegiatan 6: masalah proyek bangunan Berikut adalah revisi penyebutan masalah dalam RPP 4 dan 5. 1 Kegiatan 1: masalah kardus rubik 2 Kegiatan 2: masalah aquarium Widodo 3 Kegiatan 3: masalah kue Mila 4 Kegiatan 4: masalah kolam renang Umbul Nogo Gambar 21. Tampilan Tahapan Penggunaan Konteks Terkait Penyebutan Masalah dalam Kegiatan 1 RPP 1 Sebelum Revisi 97 Gambar 22. Tampilan Tahapan Penggunaan Konteks Terkait Penyebutan Masalah dalam Kegiatan 1 RPP 1 Setelah Revisi b Pada tahap penggunaan konteks dalam setiap kegiatan siswa di RPP perlu dituliskan contoh pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dari siswa. Beberapa ciri khas pertanyaanyang muncul dari siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya adalah cukupkah, apakah sama, dan bagaimana. Berikut adalah revisi untuk tahap penggunaan konteks dalam setiap kegiatan siswa di RPP. RPP 1-3 1 Kegiatan 1: a Berapa luas kertas kado yang dimiliki Mega? b Berapakah ukuran kotak hadiah? c Cukupkah kertas kado itu untuk membungkus kotak hadiah? d Bagaimana cara mengetahui kertas kado itu cukuptidak? e Berapakah luas permukaan kotak hadiah Mega yang berbentuk kubus? f Berapakah luas permukaan kotak hadiah Mega yang berbentuk balok? 98 2 Kegiatan 2: a Berapakah ukuran panjang, lebar, dan tinggi kamar Tito? b Berapa banyak keramik yang dibutuhkan Tito untuk melapisi dinding kamar yang berjamur? Bagaimana cara menentukannya? c Berapakah banyak keramik yang dibutuhkan untuk mengganti keramik pada lantai? Bagaimana cara menentukannya? d Berapa luas dinding yang berjamur? e Dimanakah letak jendela? Terletak di dinding yang berjamur atau dinding yang lain? 3 Kegiatan 3: a Berapa luas kain yang dibutuhkan untuk membuat tenda itu? b Apakah luas kain untuk membuat tenda sama dengan luas permukaan prisma segitiga? c Bagaimana caranya menghitung luas permukaan prisma segitiga? 4 Kegiatan 4: a Berapa ukuran rusuk-rusuk pada prisma segitiga siku- siku? b Berapa luas permukaan celengan yang akan dibuat? 99 c Cukupkah kertas karton yang dibeli untuk membuat celengan berbentuk prisma segitiga siku-siku? Bagaimana cara mengetahuinya? 5 Kegiatan 5: a Apa bentuk piala penghargaan itu? b Berapa ukuran rusuk-rusuk piala penghargaan itu? c Berapakah luas permukaan piala penghargaan itu? d Bagaimana cara menentukan luas kertas untuk melapisi piala itu? e Berapakah harga piala penghargaan itu? 6 Kegiatan 6: a Berapa banyak keramik yang dibutuhkan? b Berapa total biaya pembelian keramik? c Berapa luas kaca yang dibutuhkan? d Berapa luas sisi tegak bangunan berbentuk limas itu? e Berapa total biaya pembelian kaca? f Berapa total biaya pembelian keramik dan kaca? RPP 4 dan 5 1 Kegiatan 1: a Apa bentuk kardus yang dapat memuat semua kotak kemasan rubik itu? b Berapa ukuran panjang, lebar, dan tinggi kardus yang akan digunakan untuk memuat kotak kemasan rubik? c Bagaimana caranya mengetahui banyak kotak kemasan rubik yang ydapat dimuat dalamp satu kardus? 2 Kegiatan 2: a Berapa volume aquarium Widodo? 100 b Bagaimana cara menentukan volume aquarium Widodo? 3 Kegiatan 3: a Apa bentuk kue setelah dipotong vertikal? b Apa bentuk kue yang dihasilkan dari penggabungan kembali dua kue? c Bagaimana cara mengetahui volume kue hasil dari perpotongan vertikal? 4 Kegiatan 4: a Apa bentuk kolam renang di atas? b Berapakah volume kolam renang? c Berapa banyak air yang dibutuhkan untuk mengisi kolam renang tersebut? Gambar 23. Tampilan Tahapan Penggunaan Konteks Terkait Pertanyaan yang Mungkin Muncul dari Siswa dalam Kegiatan 1 RPP 1 Sebelum Revisi Gambar 24. Tampilan Tahapan Penggunaan Konteks Terkait Pertanyaan yang Mungkin Muncul dari Siswa dalam Kegiatan 1 RPP 1 Setelah Revisi 101 c Pada tahap interaktivitas dalam setiap kegiatan di RPP sebaiknya kelompok yang akan presentasi tidak dipilih secara acak namun dibuat kriteria seperti kelompok yang jawabannya benar, kelompok yang jawabannya benar tetapi berbeda cara, kelompok yang jawabannya benar tetapi caranya salah, atau kelompok yang yang jawabannya salah tapi caranya benar. Gambar 25. Tampilan Interaktivitas Kegiatan 1 RPP 4 Sebelum Revisi Gambar 26. Tampilan Interaktivitas Kegiatan 2 RPP 4 Setelah Revisi 102 2 Revisi LKS a Pada kegiatan keterkaitan atau bagian Ayo mengingat 1 Pada gambar kubus sebaiknya warna rusuk BC yang berwarna merah diubah menjadi biru disesuaikan dengan warna rusuk yang lain. Gambar 27. Tampilan Kubus dalam Ayo mengingat Sebelum Revisi Gambar 28. Tampilan Kubus dalam Ayo mengingat Setelah Revisi 2 Pertanyaan nomor 2 dan 3 sebaiknya kata tiga rusuk diubah menjadi rusuk. Gambar 29. Pertanyaan Nomor 2 dan 3 dalam Ayo mengingat Sebelum Revisi 103 Gambar 30. Pertanyaan Nomor 2 dan 3 dalam Ayo mengingat Setelah Revisi 3 Pertanyaan no 5 sebaiknya kata batu bata diubah menjadi nama benda lain yang bentuknya tidak selalu balok. Gambar 31. Pertanyaan Nomor 5 dalam Ayo mengingat Sebelum Revisi Gambar 32. Pertanyaan Nomor 5 dalam Ayo mengingat Setelah Revisi 4 Gambar prisma sebaiknya menggunakan garis yang tipis agar konsisten dengan gambar bangun ruang yang lain. Gambar 33. Tampilan prisma dalam Ayo mengingat Sebelum Revisi Gambar 34. Tampilan Prisma dalam Ayo mengingat Setelah Revisi 104 b Setiap konteks atau masalah realistik yang diberikan di awal kegiatan sebaiknya dilengkapi dengan judul masalah dan ilustrasi gambar sebaiknya disesuaikan dengan konteks. Revisi pemberian judul masalah sama dengan revisi penyebujtan masalah dalam setiap kegiatan di RPP yang telah disampaikan sebelumnya. Gambar 35. Konteks yang Diamati pada Kegiatan 1 Sebelum Revisi Gambar 36. Konteks yang Diamati pada Kegiatan 1 Setelah Revisi c Ukuran-ukuran di dalam masalah realistik yang disajikan harus realistis juga. Berikut adalah revisinya dalam LKS untuk siswa. a Soal nomor 2 halaman 10: ukuran luas tripleks yaitu cm 2 direvisi menjadi cm × cm. b Konteks kotak celengan dalam kegiatan 4 halaman 14: ukuran luas kertas karton yaitu cm 2 direvisi menjadi cm × cm. 105 Gambar 37. Soal Nomor 2 Halaman 10 Sebelum Revisi Gambar 38. Soal Nomor 2 LKS Halaman 10 Setelah Revisi 4. Tahap Implementation Implementasi Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba produk yaitu perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang telah dikembangkan dan dinyatakan layak oleh validator. Tahap implementasi meliputi uji coba produk di dalam kelas, penyebaran angket respon, dan pelaksanaan tes kemampuan berpikir kritis. a. Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan di SMP Negeri 1 Semin, khususnya kelas VIII A dengan banyak siswa 31 orang, yang beralamatkan di Pundungsari, Semin, Gunungkidul, DIY. Uji coba produk dilakukan sebanyak 6 pertemuan pada rentang waktu 25 Maret 2017 sampai dengan 29 April 2017. Berikut adalah jadwal pelaksanaan uji coba produk. Tabel 19. Jadwal Pelaksanaan Uji Coba Produk Pertemuan Ke- Hari, Tanggal Pelaksanaan Materi Pelajaran Alokasi Waktu 1 Sabtu, 25 Maret 2017 LKS 1 Kegiatan 1 dan 2 Luas Permukaan Kubus dan Balok × ′ 2 Sabtu, 1 April 2017 LKS 1 Kegiatan 3 dan 4 Luas Permukaan Prisma × ′ 3 Sabtu, 8 April 2017 LKS 1 Kegiatan 5 dan 6 Luas Permukaan Limas × ′ 106 Pertemuan Ke- Hari, Tanggal Pelaksanaan Materi Pelajaran Alokasi Waktu 4 Sabtu, 15 April 2017 LKS 2 Kegiatan 1 dan 2 Volume Kubus dan Balok × ′ 5 Rabu, 26 April 2017 LKS 2 Kegiatan 3 dan 4 Volume Prisma × ′ Sebelum implementasi, peneliti melakukan diskusi terlebih dahulu dengan guru. Diskusi tersebut tentang penjelasan langkah- langkah pembelajaran yang terdapat dalam RPP dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis siswa. Diskusi yang dilakukan juga terkait dengan cara penggunaan LKS yang dikembangkan. Tujuan dari diskusi adalah untuk memudahkan guru dalam menggunakan perangkat pembelajaran di dalam kelas. Saat pembelajaran berlangsung peneliti atau mahasiswa pendidikan matematika menjadi observer pembelajaran di kelas dan mengisi lembar melakukan observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah disediakan oleh peneliti. Secara umum kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan berdoa, menanyakan kabar dan memeriksa kehadiran siswa, meminta siswa menyiapkan alat tulis dan buku, melakukan kegiatan keterkaitan apersepsi, memberikan motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan LKS yang telah dikembangkan dan mengikuti langkah- 107 langkah pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik yang ada di dalam RPP yang telah dikembangkan. Berikut adalah penjelasan dalam setiap langkah pembelajaran. 1 Kegiatan penggunaan konteks Siswa secara berkelompok mengamati suatu konteks terkait materi yang dipelajari. Konteks ini berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari yang ada disekitar siswa. Konteks ini terletak pada awal kegiatan dalam LKS di bagian Tahukah kamu? dan Ayo menanya . Setelah siswa memahami konteks, siswa-siswa saling berdiskusi dalam kelompok untuk menuliskan pertanyaan- pertanyaan yang muncul terkait konteks pada kolom pertanyaan yang telah disediakan di dalam LKS. Setelah siswa selesai menuliskan pertanyaan, guru meminta perwakilan dari masing- masing kelompok untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis. Dalam setiap pembelajaran siswa sangat antusias dalam menyampaikan pertanyaan-pertanyaan terkait konteks yang diberikan. Setelah itu, guru meminta siswa untuk melanjutkan diskusinya terkait penemuan rumus manupun penentuan luas permukaanvolume bangun ruang sisi datar yang sedang dipelajari saat itu. Gambar 39. Salah Satu Hasil dari Kegiatan Penggunaan Konteks 108 2 Kegiatan penggunaan model dan simbol Pada kegiatan menemukan rumus luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar, siswa secara berkelompok mengamati contoh model matematika dari konteks atau masalah kehidupan sehari-hari yang ada di dalam LKS. Sedangkan pada kegiatan menentukan luas permukaan dan volume suatu bangun ruang sisi datar siswa diminta untuk mengubah masalah kehidupan sehari-hari yang telah disajikan ke dalam bentuk masalah matematika dengan melakukan diskusi kelompok. Salah satu contohnya adalah siswa secara berkelompok mengubah masalah kamar Tito menjadi masalah matematika yaitu menentukan banyak keramik, berbentuk persegi, yang kaitannya dengan luas permukaan suatu balok. Gambar 40. Salah Satu Hasil dari Kegiatan Penggunaan Model dan Simbol 3 Kegiatan pemanfaatan hasil konstruksi siswa Pada kegiatan ini siswa secara berkelompok melengkapi bagian dari LKS yang meliputi 5 langkah pengerjaan yaitu 1 mengidentifikasi dan memahami masalah, 2 merencanakan 109 penyelesaian, 3 melaksanakan rencana penyelesaian, 4 mengecek kembali jawaban, dan 5 menyimpulkan. Pada kegiatan menemukan rumus luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar siswa secara berkelompok mengamati contoh perencanaan penyelesaian dan siswa masih dipandu dalam melaksanakan rencana penyelesaian dan mengecek jawaban. Sedangkan pada kegiatan menentukan luas permukaan dan volume suatu bangun ruang sisi datar siswa diminta untuk mencoba menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti langkah yang telah dituliskan mulai dari mengidentifikasi dan memahami masalah hingga membuat kesimpulan dengan diskusi kelompok. Gambar 41. Salah Satu Hasil dari Kegiatan Pemanfaatan Hasil Konstruksi Siswa 4 Interaktivitas Pada interaktivitas, siswa-siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok masing-masing. Terdapat minimal 2 kelompok yang maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di setiap pembelajaran. Presentasi dapat dilakukan secara berkelompok atau perwakilan kelompok. 110 Gambar 42. Interaktivitas 5 Latihan Soal Pada kegiatan berlatih soal, siswa secara mandiri mengerjakan soal-soal yang ada pada LKS di bagian Ayo berlatih . Soal-soal yang disediakan sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis. Pengerjaan soal ini dilakukan di akhir pembelajaran untuk mengevaluasi pemahaman yang diterima masing-masing siswa pada hari itu, jika waktu cukup untuk berlatih. jika waktu tidak cukup maka soal latihan ini dikerjakan oleh siswa untuk PR dan dibahas di pertemuan berikutnya. Gambar 43. Latihan Soal 111 Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran berlangsung dengan lancar. Namun terdapat beberapa kendala dalam setiap pertemuan yang menjadi bahan evaluasi dan perbaikan. Berikut adalah catatan untuk setiap pertemuan. a Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Maret 2017 dengan alokasi waktu 3 JP, sesuai dengan RPP. Banyak siswa yang hadir ada 29 siswa dari 32 siswa, sedangkan 3 siswa lainnya yaitu 1 izin, 1 sakit, dan 1 pindah sekolah. Pada pertemuan pertama siswa melakukan dua kegitan secara berkelompok yaitu 1 menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok dan 2 menentukan luas permukaan suatu kubus dan suatu balok. Catatan untuk pertemuan pertama adalah tahap interaktivitas pada kegiatan 2 tidak terlaksana. Hal ini dikarenakan terjadi pengurangan waktu KBM selama 15 menit dari pihak sekolah. Solusinya adalah kehiatan interaktivitas kegiatan 2 dilaksanakan pada pertemuan kedua. Selain itu, siswa masih memerlukan bimbingan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam LKS dengan mengikuti langkah-langkah yang telah disusun. b Pertemuan Kedua Pertemuan kedua seharusnya dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Maret 2017 dengan alokasi waktu 2 JP tetapi karena terdapat jadwal PPU kelas IX sehingga kelas VIII belajar di rumah maka pertemuan 112 kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 April 2017 dengan alokasi waktu 3 JP. Tambahan waktu 40 menit 1 JP ini dialokasikan untuk presentasi satu kelompok tentang bahasan materi sebelumnya dan diskusi kelompok. Jika pada pertemuan sebelumnya persentasi dua kelompok sudah selesai maka tambahan 1 JP ini dapat dialokasikan untuk pengerjaan soal latihan luas permukaan prisma. Banyak siswa yang hadir ada 31 siswa hadir semua. Pada pertemuan kedua siswa melakukan dua kegitan secara berkelompok yaitu 1 menemukan rumus luas permukaan prisma dan 2 menentukan luas permukaan suatu prisma. Catatan untuk pertemuan kedua adalah 75 siswa masih bingung dalam menentukan rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah kotak celengan di kegiatan 4. Solusinya adalah guru memberikan sedikit penjelasan untuk menyelesaikan masalah yaitu dengan membuat sketsa jaring- jaring prisma. Walaupun demikian hanya satu kelompok yang dapat menyelesaikan masalah kotak celengan tersebut dengan tepat waktu. Akhirnya pada tahap interaktivitas pada kegiatan 4 hanya satu kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Hal ini dapat dimaklumi oleh guru dikarenakan pada pembelajaran-pembelajaran sebelumnya siswa belum pernah diminta untuk menentukan rencana penyelesaian dan lebih banyak orientasi latihan soal langsung ke perhitungan bukan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis siswa. 113 c Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga seharusnya dilaksanakan pada hari Sabtu 1 April dengan alokasi waktu 3 JP tetapi pada hari itu dilaksanakan pertemuan kedua, selain itu hari Rabu, 5 April 2017 terdapat jadwal PPU kelas IX sehingga kelas VIII belajar di rumah maka pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 April 2017 dengan alokasi waktu 3 JP, sesuai rencana. Banyak siswa yang hadir ada 31 siswa hadir semua. Pada pertemuan ketiga siswa melakukan dua kegitan secara berkelompok yaitu 1 menemukan rumus luas permukaan limas dan 2 menentukan luas permukaan suatu limas. Catatan untuk pertemuan ketiga adalah pembahasan PR memerlukan banyak waktu sehingga tahap interaktivitas pada kegiatan 6 tidak terlaksana. Solusinya adalah kegiatan interaktivitas kegiatan 6 dilaksanakan pada pertemuan keempat. Evaluasinya adalah diperlukan manajemen waktu yang lebih baik. d Pertemuan Keempat Pertemuan keempat seharusnya dilaksanakan pada hari Rabu, 12 April 2017 dengan alokasi waktu 2 JP tetapi karena terdapat jadwal study tour kelas VIII maka pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 April 2017 dengan alokasi waktu 3 JP. Tambahan waktu 40 menit 1 JP ini dialokasikan untuk presentasi dua kelompok tentang bahasan materi dalam kegiatan 6. Jika pada pertemuan sebelumnya persentasi dua kelompok sudah selesai 114 maka tambahan 1 JP ini dapat dialokasikan untuk pengerjaan soal latihan volume kubus dan balok. Banyak siswa yang hadir ada 31 siswa hadir semua. Pada pertemuan ketiga siswa melakukan dua kegitan secara berkelompok yaitu 1 menemukan rumus volume kubus dan balok dan 2 menentukan volume suatu kubus dan suatu balok. Catatan untuk pertemuan ketiga adalah penyampaian hasil diskusi kegiatan 6 memerlukan banyak waktu di awal pembelajaran sehingga hanya ada satu kelompok yang bisa presentasi hasil diskusi kegiatan 8 pada tahap interaktivitas. e Pertemuan Kelima Pertemuan ketiga seharusnya dilaksanakan pada hari Sabtu 15 April dengan alokasi waktu 3 JP tetapi pada hari itu dilaksanakan pertemuan keempat maka pertemuan kelima dilaksanakan pada hari hari Rabu, 26 April 2017 dengan alokasi waktu 2 JP. Banyak siswa yang hadir ada 29 siswa dari 31 siswa, sedangkan 2 siswa lainnya sakit. Pada pertemuan kelima siswa melakukan dua kegitan secara berkelompok yaitu 1 menemukan rumus volume prisma dan 2 menentukan volume suatu prisma. Catatan untuk pertemuan kelima adalah tahap interaktivitas pada kegiatan 10 tidak terlaksana. Hal ini dikarenakan alokasi waktu berkurang 1 JP serta penyampaian hasil diskusi kegiatan 8 dan pembahasan PR memerlukan banyak waktu di awal pembelajaran. Jika memungkinkan menambah satu kali pertemuan maka pengurangan waktu 1 JP ini dapat diganti 115 dengan menambah satu pertemuan untuk menggenapi 1 JP tersebut dan latihan soal dari materi awal di waktu yang tersisa. Akan tetapi pada penelitian ini, peneliti dan guru tidak dapat menambah satu kali pertemuan untuk materi. Oleh karena itu solusinya adalah guru dan peneliti memberikan kesmpatan pada siswa untuk bertanya tentang materi dan latihan soal yang belum selesai dibahas pada saat jam istirahat dan pulang sekolah. Akan tetapi tidak ada siswa yang menemui guru atau peneliti untuk bertanya. Kegiatan pembelajaran dalam rangka uji coba produk ini diamati oleh observer mahasiswa pendidikan. Pengamatan dilakukan dengan berpedoman pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti dan telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skripsi. Penamatan ini dilakukan untuk menilai tingkat keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui kepraktisan RPP yang telah dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dikembangkan sebesar 91,43 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa RPP yang dikembangkan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Tabel 20 berikut merupakan hasil analisis data lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. 116 Tabel 20. Hasil Analisis Data Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke- Persentase Keterlaksanaan Klasifikasi 1 88,57 Baik 2 91,43 Sangat Baik 3 88,57 Baik 4 91,43 Sangat Baik 5 97,14 Sangat Baik Rata-rata 91,43 Sangat Baik Data selengkapnya terdapat dalam Lampiran C.3 dan pengisisan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran terdapat dalam Lampiran B.4 . b. Penyebaran Angket Respon Angket respon pada penelitian ini terdiri dari angket respon guru dan angket respon siswa. Penjelasan hasil masing-masing angket respon adalah sebagai berikut. 1 Angket respon guru Angket respon guru digunakan untuk menilai RPP dan LKS dari aspek kepraktisan. Berdasarkan hasil analisis data angket respon guru terhadap RPP diperoleh rata-rata skor 4,94 dari skor maksimal 5 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa RPP yang dikembangkan memiliki tingkat kepraktisan yang baik ditinjau dari aspek keterbantuan dan kemudahan. Tabel 21 berikut merupakan hasil analisis data angket respon guru terhadap RPP. Tabel 21. Hasil Analisis Data Angket Respon Guru terhadap RPP No. Aspek Skor Klasifikasi 1. Keterbantuan 5 Sangat Baik 2. Kemudahan 4,9 Sangat Baik Rata-rata 4,94 Sangat Baik 117 Data selengkapnya terdapat dalam Lampiran C.4 dan contoh pengisisan angket respon guru terhadap RPP terdapat dalam Lampiran B.5 . Berdasarkan hasil analisis data angket respon guru terhadap LKS diperoleh rata-rata skor 5 dari skor maksimal 5 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa RPP yang dikembangkan memiliki tingkat kepraktisan yang baik ditinjau dari aspek keterbantuan dan kemudahan. Tabel 22 berikut merupakan hasil analisis data angket respon guru terhadap LKS. Tabel 22. Hasil Analisis Data Angket Respon Guru terhadap LKS No. Aspek Skor Klasifikasi 1. Keterbantuan 5 Sangat Baik 2. Kemudahan 5 Sangat Baik 3. Kemenarikan 5 Sangat Baik Rata-rata 5 Sangat Baik Data selengkapnya terdapat dalam Lampiran C.5 dan contoh pengisisan angket respon guru terhadap LKS terdapat dalam Lampiran B.6 . 2 Angket respon siswa Angket respon siswa digunakan untuk menilai LKS dari aspek kepraktisan. Berdasarkan hasil analisis data angket respon siswa diperoleh rata-rata skor 4,36 dari skor maksimal 5 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan memiliki tingkat kepraktisan yang baik ditinjau dari aspek 118 keterbantuan, kemudahan, dan kemenarikan. Tabel 23 berikut merupakan hasil analisis data angket respon siswa. Tabel 23. Hasil Analisis Data Angket Respon Siswa No. Aspek Skor Klasifikasi 1. Keterbantuan 4,35 Sangat Baik 2. Kemudahan 4,33 Sangat Baik 3. Kemenarikan 4,53 Sangat Baik Rata-rata 4,36 Sangat Baik Data selengkapnya terdapat dalam Lampiran C.6 dan contoh pengisisan angket respon siswa terdapat dalam Lampiran B.7. Gambar 44. Pengisian Angket Respon Siswa c. Pelaksanaan tes kemampuan Tes kemampuan berpikir kritis materi bangun ruang sisi datar selama 120 menit yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 April 2017 diikuti oleh 31 siswa. Waktu yang digunakan bisa lebih dari waktu untuk satu pertemuan karena pada hari itu jadwal KBM siswa ditiadakan dan diganti dengan kegiatan persiapan UN Kelas IX berupa kegiatan bersih lingkungan. Kebanyakan siswa kurang fokus dalam mengerjakan tes dikarenakan kondisi di luar kelas yang ramai atau tidak kondusif. 119 Berdasarkan analisis data hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa diketahui bahwa persentase ketuntasan siswa 64, 52 dengan kriteria baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran. Tabel 24 berikut adalah data hasil analisis tes kemampuan berpikir kritis siswa. Tabel 24. Hasil Analisis Data Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Ketuntasan Siswa Banyak Persentase KKM Siswa yang tuntas 20 64,52 75 Siswa yang tidak tuntas 11 35,48 Total 31 100 Data selengkapnya terdapat dalam Lampiran C.7 dan contoh jawaban siswa terdapat dalam Lampiran B.8. Gambar 45. Pengerjaan Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis 5. Tahap Evaluation Evaluasi Pada tahap evaluasi, peneliti melakukan analisis kesalahan- kesalahan yang terjadi selama penelitian kemudian melakukan revisi tahap akhir terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Revisi tahap akhir dilakukan dengan mengacu pada saran perbaikan dari guru, siswa, dan 120 observer selama tahap implementasi. Beberapa revisi yang dilakukan adalah sebagai berikut. a Perbaikan terhadap beberapa penulisan yang salah dan atau ambigu. b Perbaikan terhadap beberapa jawaban pada LKS pegangan guru. c Memilih perekat yang baik untuk menjilid LKS.

B. Pembahasan Penelitian