29
5. Komposisi Karya Seni Rupa Anak
Teori komposisi karya seni rupa anak merupakan pemahaman dalam mengaktualisasikan pandangan anak dalam berkarya. Karakteristik karya seni
rupa anak berkaitan dengan perkembangan usia serta tingkat intelektual anak. Komposisi karya seni rupa anak mencakup pemahaman, penalaran, imajinasi citra
visual dalam berkarya seni. Menurut Pamadhi 2010, komposisi kerya seni rupa anak sebagai berikut:
a. Tumpang tindih juxta position
Juxta position adalah komposisi perspektif dengan dasar berpikir jarak setiap objek yang digambar. Dasar berpikir tersebut adalah memposisikan objek
yang jauh berada dibagian atas, dan objek dekat berada dibawah. Jenis serta kebermaknaan objek tidak mempengaruhi pola berpikir juxta position. Hal
tersebut mempengaruhi adanya sifat antagonistic pada benda atau objek yang seharusnya secara natural berada di atas.
Gambar 8: Penempatan objek sebagai persepsi ruang
Sumber: Davido, 2012:169, Mengenal Anak Melalui Gambar
30
b. Bertumpu pada garis datar folding over
Karya seni lukis anak komposisi folding over merupakan penempatan bidang atau objek berdiri pada garis datar. Perkembangan usia, intelektual serta
proses berpikir masih mengalami kesulitan dalam menentukan bentuk perspektif. Anak menggambarkan pemahaman visualnya dengan menempatkan benda atau
objek diatas garis datar.
Gambar 9: Bertumpu pada garis datar
Sumber: Pamadhi, 2010:152, Konsep Pendidikan Seni
c. Rebahan Rabatement
Komposisi rabatement atau rebahan adalah penggambaran objek secara rebahan atau tidur. Komposisi rabatement memiliki konsep yang sama dengan
komposisi folding over. Perkembangan taraf berpikir anak belum dapat menggambarkan perspektif. Perkembangan dalam berkarya anak dapat
menggambarkan komposisi tersebut secara melingkar.
31
Gambar 10: Rebahan pada gambar rumah dan pohon
Sumber: Pamadhi, 2010:153, Konsep Pendidikan Seni
d. Pengulangan objek stereo type
Komposisi stereo type merupakan pemahaman komposisi penyusunan setiap elemen bentuk secara berulang-ulang. Pengulangan bentuk dipengaruhi
oleh faktor individu dalam melihat objek yang menarik. Pengulangan elemen bentuk dapat terorganisir atau tidak terorganisir.
Gambar 11: Pengulangan objek pada gambar
Sumber: Sobandi, 2010, Karakteristik Periodesasi Karya Lukis Anak
32
e. Transparan x-ray