108
d. Kecerdasan visual spasial pada karya 05
Bentuk kecerdasan secara umum dapat dilihat dari kemampuan memecahkan masalah, serta kemampuan menciptakan produk secara visual
spasial. Masalah visual dalam melukis secara umum, adalah bagaimana subjek berpikir dalam menciptakan ide serta menuangkan ide gagasannya dalam lukisan.
Lukisan Okta berjudul “tema kejar-kejaran” yang menggambarkan tentang kejar- kejaran dalam game. Okta dapat melukiskan objek-objek serta simbol-simbol,
sesuai ide gagasan yang ingin disampaikan dalam lukisan. Kemampuan Okta menciptakan ide gagasan serta kemampuan menuangkan ide tersebut, merupakan
bentuk penyelesaian masalah dan penciptaan produk secara visual spasial dalam lukisan.
Okta mampu mengolah kembali informasi-informasi dalam ingatan secara visual, berupa objek serta peristiwa yang pernah dilihat dan dihayati. Okta juga
dapat berimajinasi dengan membayangkan bentuk figur alien sebagai musuh baru dalam game. Informasi tersebut merupakan rangkaian pengamatan, pengalaman,
dan imajinasi Okta secara visual. Pengalaman visual tersebut memberikan kembali informasi terkait objek dan peristiwa yang pernah dipersepsi secara
visual. Informasi dalam ingatan ditimbulkan kembali berdasarkan keinginan, atau faktor individu. Informasi terkait pengalaman visual diimajinasikan kembali
menjadi ide gagasan yang akan di lukis. Karya lukisan menggambarkan peristiwa melawan figur alien sebagai musuh baru di dalam game. Hal tersebut menunjukan
kemampuan Okta dalam menciptakan ide dan gagasan dalam melukis.
109
Okta mengolah kembali pemahaman serta pengalaman visual terkait bentuk pada tokoh-tokoh dalam game. Okta berpikir secara visual dengan
mengingat, membayangkan atau berimajinasi. Ide gagasan berupa simbol pada lukisan merupakan bentuk pemecahan masalah dalam kegiatan melukis. Okta
menggambarkan alien sebagai figur yang antagonis atau musuh, hal tersebut menunjukan imajinasi Okta menciptakan ide gagasan baru. Alien sebenarnya
tidak ada dalam game. Hal tersebut menunjukkan Okta memanipulasi imajinasinya
terhadap sesuatu
yang disukainya.
Informasi tersebut
menggambarkan adanya peran aktifitas kognitif berupa ingatan, pengetahuan, pemahaman terhadap objek dan peristiwa.
Hal tersebut menandakan kemampuan Okta berpikir secara visual dalam benaknya guna memecahkan masalah visual. Okta berpikir dengan mengolah
informasi di dalam ingatan atau memori, membayangkan dan berimajinasi, serta pengalaman mempersepsi visual objek yang pernah diindera. Objek serta latar
dalam lukisan tidak mempengaruhi pokok informasi pengalaman yang ingin disampaikan. Objek yang di pilih dalam lukisan berdasakan ingatan, persepsi
visual, pemahaman, rasa suka, dan keinginan. Informasi yang ada dalam ingatan serta pemilihan objek dan latar dalam lukisan, menjadi ide gagasan Okta yang
tersusun dalam pikiran. Ide gagasan tersebut merupakan hasil pemikiran serta citra mental Okta secara visual, serta aktifitas kognitif dalam menyelesaikan
masalah. Ide gagasan tersebut kemudian dituangkan dalam lukisan sebagai bentuk karya cipta atau produk.
110
C. Kecerdasan Visual Spasial pada Karya Lukis Okta
Kecerdasan visual spasial pada lukisan Okta dapat diidentifikasi dari tiga kategori dasar, yakni proses atau cara berpikir, isi yang dipikirkan, dan hasil
berpikir. Kecerdasan visual spasial terlihat melalui visualisasi ide gagasan dalam simbol pada karya lukisan Okta. Ide gagasan berupa simbol memiliki nilai
hubungan antara subjek dengan objek yang dilukis. Hal tersebut menggambarkan cara atau proses mengolah informasi, serta isi atau informasi yang dipikirkan.
Hasil karya lukis Okta menggambarkan kemampuan dalam mentransformasikan informasi-informasi visual ke dalam simbol bentuk, warna, dan ruang pada karya
lukis. Kemampuan Okta menciptakan ide dan gagasan dalam simbol pada lukisan merupakan bentuk kemampuan mentransformasikan informasi visual dalam
pikirannya. Okta berpikir secara visual dengan mengolah informasi berupa objek dan
peristiwa berdasarkan ingatan, imajinasi, khayalan, persepsi visual, serta pengalaman visual. Proses berpikir visual pada kegiatan melukis dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor dari dalam diri individu subjek yaitu motivasi, pengetahuan atau pemahaman, keinginan, cita-cita, rasa suka atau kesenangan
atau hobi, dan kebiasaan subjek. Kemampuan Okta dalam mengolah informasi secara visual menghasilkan ide gagasan tanpa batasan. Informasi tersebut
merupakan bentuk citra visual dalam pikiran tentang bentuk, warna, dan ruang. Citra visual pada pikiran Okta ditransformasikan ke dalam bentuk simbol-simbol
objek dan peristiwa pada lukisan. Berikut adalah kecerdasan visual spasial pada karya seni lukis Okta.