52
b. Proses melukis
Proses awal adalah menentukan tema atau ide gagasan yang akan dilukis. Ide gagasan pada karya lukis terinspirasi oleh tayangan televisi, game, dan
pengalaman visual. Okta menciptakan ide dan gagasan dalam pikirannya dengan mengingat, mempersepsi, dan berimajinasi secara visual. Proses berpikir visual
dapat dilihat dari kemampuan Okta mengolah dan menuangkan ide gagasan, garis, bentuk, warna dan ruang sesuai keinginan Okta. Proses berpikir visual dalam
melukis merupakan upaya dalam memecahkan masalah-masalah yang ada. Masalah dalam melukis adalah berpikir tema atau ide gagasan yang akan
dituangkan, serta bagaimana menuangkan ide gagasan tersebut dalam simbol- simbol dalam karya lukis.
Proses melukis terlihat pasif dan tidak terlalu banyak bicara. Perhatian Okta tampak dipusatkan dan terfokus dalam kegiatan melukis. Okta sesekali
terlihat berbicara dengan temannya kemudian melanjutkan melukis kembali. Okta sangat komunikatif apabila ditanya tentang apa yang sedang Okta lukis. Okta
dapat menjelaskan secara detail tentang apa yang sedang dilukis. Objek pertama yang dilukis adalah karakter robot jahat dengan menggunakan pensil. Figur robot
merupakan salah satu tokoh utama dalam lukisan Okta. Objek kedua adalah bangunan masjid yang rusak dan terbakar. Objek selanjutnya munculnya figur
manusia dan kemudian figur para binatang, dilanjutkan dengan membuat sungai, para pengungsi, serta detail lain dalam lukisan. Proses Okta dalam melukis
menunjukan rangkaian keseluruhan cerita pada karya lukis.
53
c. Simbol pada karya lukis
i. Simbol figur manusia sebagai tokoh utama
Gambar 16: Simbol figur manusia sebagai tokoh utama
Simbol figur manusia dapat diidentifikasi dari susunan bentuk kepala, mata, mulut, badan, tangan, dan kaki. Figur manusia dilukiskan secara detail
menunjukan kepekaan Okta terhadap bentuk, warna, dan ruang. Figur manusia terlihat memiliki lengan yang besar dan berotot. Bentuk fisik pada figur manusia
digambarkan sesuai dengan keinginan Okta. Bentuk kaki pada figur manusia dilukiskan berbentuk menyerupai bentuk petir, menggambarkan imajinasi Okta
tentang sepatu dengan kekuatan listrik. Figur manusia merupakan penggambaran kemampuan persepsi diri. Warna
yang digunakan adalah warna biru pada baju dan orange pada kaki. Warna biru adalah warna yang disukai, dan orange merupakan visualisasi sepatu listrik yang
bercahaya. Penempatan figur manusia dalam lukisan menandakan penggambaran objek yang dinilai dekat. Hal tersebut menggambarkan pemahaman Okta terhadap
objek dalam ruang. Figur manusia digambarkan sebagai pemimpin dari kawanan binatang.
54
ii. Simbol figur manusia
Gambar 17: Simbol figur manusia
Simbol figur manusia sudah dapat diidentifikasi dari susunan bentuk kepala, badan, tangan dan kaki. Simbol figur manusia pada lukisan menunjukan
kepekaan Okta terhadap bentuk objek. Simbol figur manusia kedua merupakan garis berwarna hitam menjadi susunan bentuk. Figur manusia yang kedua
memiliki peran yang berbeda dengan figur manusia pertama. Figur manusia digambarkan sebagai penduduk atau penghuni masjid dan sekitarnya. Figur
manusia terlihat menaiki perahu yang menggambarkan situasi evakuasi. Figur manusia yang kedua terdiri dari tiga sosok figur manusia. Pertama
adalah dua figur sebagai korban, kemudian figur petugas keamanan yang terlihat menjaga korban dalam perahu. Figur dapat diidentifikasi karena menggunakan
topi dan memegang senjata api. Figur manusia terlihat sangat kecil, hal tersebut manggambarkan figur manusia berada pada posisi jauh yang dinilai sebagai
persepsi jarak. Kecerdasan visual spasial tampak pada penciptaan simbol. Hal tersebut menandakan kemampuan imajinasi serta kemampuan mengingat
pengalaman tentang peristiwa evakuasi.
55
iii. Bentuk simbol figur monyet
Gambar 18: Simbol figur monyet
Simbol figur monyet dapat teridentifikasi dari ciri fisik objek berupa garis sebagai kontur bentuk kepala, badan, tangan dan kaki. Okta mampu menciptakan
simbol monyet dengan sangat detail, menandakan kepekaannya terhadap detail visual. Bentuk telinga, seluruh badan dipenuhi bulu berbentuk garis-garis, dan
tangan yang sedang menggaruk kepala menjadi ciri fisik yang dapat diidentifikasi sebagai bentuk figur monyet. Warna pada figur monyet menggunakan warna
cokelat sesuai dengan warna aslinya. Bentuk dan warna pada figur monyet diketahui dari pengalaman Okta
melihat monyet dikebun binatang. Posisi Figur monyet dipersepsi berada sedikit lebih jauh dibelakang figur manusia. Figur monyet terlihat memiliki senyum lebar
seakan tidak manganggap sulit apa yang akan dia lawan. Figur monyet cukup mendominasi lukisan, hal tersebut karena terdapat berbagai macam monyet
dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Figur monyet adalah hewan lincah dan gesit yang dipilih sebagai perwakilan hewan darat.
56
iv. Simbol figur monyet kecil
Gambar 19: Simbol figur monyet kecil
Simbol figur monyet dapat teridentifikasi dari ciri fisik objek berupa garis sebagai kontur bentuk kepala, badan, tangan dan kaki dengan posisi
bergelantungan menjadi ciri fisik yang dapat diidentifikasi sebagai bentuk figur monyet. Garis dalam figur monyet berfungsi sebagai kontur menegaskan bentuk
figur. Figur monyet lebih kecil dari figur monyet yang pertama. Simbol figur monyet berukuran kecil dan tidak diberi warna, menggambarkan perbedaan jarak
dengan objek lainnya. Hal tersebt menunjukan persepsi Okta pada ruang dengan penggunaan warna. Figur monyet digambarkan sedang berayun dari kejauhan
untuk datang membantu melawan robot jahat. v.
Simbol figur monyet besar
Gambar 20: Simbol figur monyet besar
57
Simbol figur monyet besar dapat teridentifikasi dari ciri fisik objek pada susunan bentuk kepala, badan, tangan dan kaki. Bentuk gigi yang bertaring,
bentuk telinga, seluruh badan dipenuhi bulu dengan simbol garis-garis, terdapat ekor, dan salah satu tangan yang sedang menggaruk kepala menjadi ciri fisik yang
dapat diidentifikasi sebagai bentuk figur monyet. Warna pada figur monyet adalah warna coklat sesuai dengan warna aslinya. Bentuk dan warna pada figur monyet
diketahui dari pengalaman Okta melihat monyet dikebun binatang. Visualisasi figur monyet pada lukisan menunjukan kepekaan Okta terhadap bentuk, warna,
dan ruang pada simbol. vi.
Simbol figur burung garuda
Gambar 21: Simbol figur burung garuda
Bentuk simbol figur burung garuda dapat diidentifikasi dari ciri fisik menyerupai burung garuda. Simbol figur burung garuda dilukiskan sesuai dengan
bentuk aslinya. Bentuk figur burung garuda dalam lukisan merupakan hasil persepsi saat melihat burung garuda pancasila di dalam ruang kelas. Proporsi
badan berukuran lebih besar dari ukuran aslinya. Warna pada figur burung garuda adalah coklat muda sesuai pengamatan Okta. Figur burung garuda pada lukisan
digambarkan sebagai figur yang ikut melawan robot.
58
Figur burung garuda memiliki kemampuan menyemburkan es berwarna biru dari paruhnya lihat gambar 21. Figur burung garuda menyemburkan es
untuk memadamkan api pada bangunan masjid, merupakan ide gagasan berdasarkan imajinasi. Simbol figur burung garuda dilukiskan dengan sangat
detail, tubuh dipenuhi bulu berbentuk garis lengkung sesuai pengamatan Okta. Figur burung garuda memiliki dua sayap yang membentang. Simbol garis-garis
berwarna hitam pada bagian bawah sayap merupakan penggambaran burung yang sedang bergerak dan terbang lihat gambar 22. Figur burung terlihat memiliki
tubuh besar sesuai keinginan Okta. Burung garuda digambarkan sebagai figur binatang yang dapat diandalkan. Burung garuda mampu menyerang dari udara
dan dipilih sebagai perwakilan hewan udara. Kecerdasan visual spasial tampak pada kemampuan Okta dalam menciptakan simbol berdasarkan kemampuan
persepsi visual dan imajinasi dengan sangat detail.
Gambar 22: Simbol semburan es
Gambar 23: Simbol garis dibawah sayap
59
vii. Simbol figur ikan
Gambar 24: Simbol figur ikan
Bentuk simbol ikan pada lukisan dapat diidentifikasi karena memiliki bentuk sesuai bentuk aslinya. Simbol figur ikan dalam lukisan memiliki bentuk
sesuai dengan pemahaman dan keinginan. Figur ikan dalam lukisan berjumlah dua ekor ikan yang berada didalam sungai. Dua figur ikan masing-masing dilukiskan
memiliki senjata atau kemampuan. Figur ikan yang pertama dilukiskan memiliki pisau atau jarum menyerupai ikan marlin. Figur ikan yang kedua dilukiskan
memiliki kemampuan listrik. Hal tersebut merupakan bentuk kemampuan Okta dalam berimajinasi sesuai keinginan.
Kemampuan listrik dilukiskan dengan simbol petir didalam tubuh dan disekitar tubuh ikan. Warna pada figur ikan berupa outline berwarna hitam. Figur
ikan terlihat memiliki ekspresi wajah yang tajam dan berani. Okta memberikan kemampuan dan senjata pada ikan, hal tersebut berfungsi untuk memberikan
keberanian pada ikan yang memiliki tubuh kecil. Figur ikan merupakan hewan yang dekat dengan keseharian subjek yang memiliki tambak ikan dan hobi
memancing. Kemampuan berpikir visual tampak pada penciptaan figur ikan berdasarkan ingatan dan imajinasi Okta. Simbol figur ikan dengan sangat detail,
hal tersebut menunjukan kepekaan Okta terhadap bentuk, warna, dan ruang.
60
viii. Simbol figur robot
Gambar 25: Simbol figur robot
Simbol figur robot memiliki bentuk sesuai keinginan Okta dan dapat diidentifikasi. Bentuk simbol figur robot dapat diidentifikasi melalui susunan
kepala, badan, tangan, kaki yang menyerupai robot. Figur robot dilukiskan memiliki tanduk dikepala, serta duri-duri pada lengan dan kepala robot. Warna
yang digunakan pada figur robot adalah outline berwarna hitam, serta merah pada seluruh badan robot sesuai keinginan Okta.
Figur robot dalam lukisan merupakan tokoh jahat yang dilukiskan merusak bangunan masjid. Robot memiliki senjata yang digunakan untuk merusak
bangunan masjid, berupa pedang dan obor. Simbol figur robot dilukiskan dengan sangat detail, hal tersebut menunjukan kemampuan berpikir dengan mengingat
dan berimajinasi. Figur robot merupakan tokoh karakter ciptaan Okta sesuai imajinasi dan pemahaman. Pemahaman tersebut dikembangkan dalam bentuk
yang sesuai keinginan dan imajinasi Okta.
61
ix. Simbol bangunan masjid
Gambar 26: Simbol bangunan masjid
Simbol bangunan masjid dalam lukisan terlihat detail dan dapat diidentifikasi. Simbol masjid digambarkan secara detail sesuai pengetahuan dan
keinginan Okta. Simbol masjid memiliki kubah berwarna kuning dibagian atas bangunan. Kubah terlihat sangat detail dengan susunan garis berwarna hitam
sebagai bentuk kontruksi kubah. Bagian atas kubah terdapat simbol bulan sabit berupa outline berwarna hitam sebagai karakteristik masjid.
Simbol masjid lengkap dengan tiga pintu berwarna biru sesuai keinginan Okta. Pintu utama berada dibagian tengah dan berukuran lebih besar dari pintu
yang lain. Dua pintu berwarna biru disebelah kanan dan kiri pintu utama, menuju toilet dan tempat wudhu. Simbol masjid berada dibagian atas menggambarkan
persepsi Okta terhadap Objek di dalam ruang. Simbol masjid dalam lukisan dipersepsi sebagai suatu yang patut dijaga dan dipertahankan. Simbol masjid
merupakan tempat ibadah orang-orang pada lingkungan tersebut.
62
x. Simbol api
Gambar 27: Simbol api
Simbol api pada lukisan dapat diidentifikasi pada garis, bentuk dan warna yang digunakan. Simbol api menggambarkan kerusakan yang diperbuat oleh robot
menggunakan obor. Okta mampu menciptakan simbol api sesuai imajinasi dan pemahamannya. Simbol api pada lukisan berwarna merah, serta susunan garis
lengkung dan zig-zag berwarna hitam. Simbol api dilukiskan pada bagian kubah masjid dan dinding bangunan. Simbol api dalam lukisan memiliki bentuk dan
warna sesuai dengan aslinnya. xi.
Simbol retakan
Gambar 28: Simbol retakan pada masjid
63
Gambar 29: Simbol retakan pada papan penanda
Simbol retakan dalam lukisan diidentifikasi berupa garis outline berwarna hitam. Simbol retakan mengambarkan efek kerusakan yang diperbuat oleh robot.
Simbol retak digambarkan sesuai dengan pengetahuan dan keinginan Okta. xii.
Simbol jalan
Gambar 30: Simbol jalan
Simbol jalan dapat diidentifikasi berupa susunan garis vertikal sesuai pemahaman Okta. Simbol jalan dipersepsi sebagai jalan setapak yang pernah
dilihat oleh Okta pada bangunan masjid. Garis pada simbol jalan berwarna hitam dengan bentuk vertikal. Detail pada simbol terlihat pada bentuk lingkaran sebagai
batu, dan garis zig-zag sebagai rumput.
64
xiii. Simbol batu dan rumput
Gambar 31: Simbol rumput dan batu
Simbol rumput dan batu dapat diidentifikasi sebagai susunan garis, bentuk dan warna. Garis sudah terkontrol dan dapat diidentifikasi sebagai simbol rumput
dan simbol batu. Bentuk dan warna sesuai dengan kenyataan dan keinginan Okta. Simbol rumput berwarna hijau dan simbol batu berwarna hitam. Simbol rumput
dan simbol batu diposisikan dibawah masjid, menandakan posisi objek berada didepan masjid.
xiv. Simbol papan penunjuk
Gambar 32: Simbol papan penunjuk
Simbol papan penunujuk dapat diidentifikasi melalui susunan garis, bentuk dan warna. Penggunaan garis sudah terkontrol dan dapat diidentifikasi sebagai
bentuk papan penanda. Bentuk berupa susunan bidang dan warna yang digunakan sesuai pemahaman Okta. Simbol papan penunjuk dipersepsi sebagai penunjuk
arah ke tempat wudhu dan toilet. Hal tersebut menunjukan kepekaan Okta terhadap detail visual pada objek yang dilukis. Warna yang digunakan adalah
coklat dan outline berwarna hitam sesuai pemahaman Okta.
65
xv. Simbol sungai
Gambar 33: Simbol sungai
Simbol sungai tampak dalam lukisan berupa garis lengkung yang tampak horizontal berwarna hitam sebagai tepi sungai. Bagian dalam sungai
menggunakan warna biru muda sesuai pemahaman Okta. Simbol sungai sudah dapat diidentifikasi berdasarkan garis, bentuk, warna, ruang, serta fungsi atau
kegunaan sungai dalam lukisan. Simbol sungai dalam lukisan berfungsi sebagai habitat ikan-ikan, serta sebagai jalur evakuasi menggunakan perahu. Hal tersebut
menunjukan pemahaman Okta terhadap bentuk dan fungsi objek secara detail. Ide gagasan tersebut berdasarkan pengalaman visual Okta tentang sungai. Ide
penciptaan sungai merupakan hasil Okta dalam merespon pengalaman visual tentang sungai. Pengetahuan serta imajinasi yang Okta miliki kemudian
dituangkan kedalam bentuk simbol. xvi.
Simbol perahu
Gambar 34: Simbol perahu
66
Simbol perahu dalam lukisan padat diidentifikasi sesuai dengan bentuk aslinya. Warna pada simbol perahu berupa susunan garis berwarna hitam. Perahu
digambarkan memiliki mesin penggerak berupa simbol mesin turbo yang terinspirasi dari game. Simbol knalpot yang mengeluarkan gelembung pada
bagian bawah perahu menggambarkan perahu yang sedang bergerak. Hal tersebut menunjukan kemampuan Okta mengingat bentuk objek secara detail. Simbol
perahu memiliki fungsi sebagai alat evakuasi korban dengan jalur sungai. Bentuk dan fungsi simbol pada lukisan menandakan kemampuan Okta menciptakan ide
dan gagasan dalam bentuk simbol visual. Perahu digambarkan memiliki ukuran
yang lebih kecil dari objek lain, menggambarkan letak objek dalam ruang. d.
Kecerdasan visual spasial pada karya 01
Bentuk kecerdasan secara umum dapat dilihat dari tiga kategori dasar yaitu cara berpikir, isi yang dipikirkan, dan hasil berpikir. Karya lukisan Okta dengan
judul “tema pertarungan” menceritakan suatu peristiwa pertarungan dan kepahlawanan yang terinspirasi oleh pengalaman yang pernah dilihat dan dihayati
sebagai ide gagasan lukisan. Objek pada lukisan merupakan hasil proses mengingat, berimajinasi, dan mempersepsi sebagai proses berpikir visual. Okta
mampu mengingat dan mengolah kembali informasi-informasi yang pernah dipersepsi pada tayangan televisi, pengalaman di kebun binatang, dan pengalaman
sehari-hari. Hasil dari proses mengingat terlihat pada ide dan gagasan, serta simbol berupa objek dan peristiwa pertarungan yang pernah dipersepsi pada
tayangan televisi.
67
Okta mampu berimajinasi dan membayangkan kembali objek serta peristiwa yang pernah dipersepsi di dalam pikirannya secara visual. Okta mampu
berimajinasi dan mengembangkan suatu peristiwa menjadi lebih luas dan bernilai dari apa yang pernah dilihat dan dihayati. Hal tersebut tampak pada ide gagasan
yaitu visualisasi dirinya sendiri beserta binatang sebagai tokoh utama, yang berperan sebagai pahlawan dan figur robot sebagai musuh pada lukisan tersebut.
Simbol masjid dan sungai serta peristiwa evakuasi pada lukisan diciptakan sesuai pengalaman visual Okta.
Kemampuan persepsi visual tampak pada simbol figur garuda dalam karya lukisan Okta. Simbol figur garuda merupakan hasil dari proses Okta dalam
mempersepsi simbol garuda pancasila pada ruang kelas, yang menunjukkan kemampuan Okta dalam merespon stimulus yang menarik perhatian. Ide gagasan
terlihat ketika figur garuda dilukiskan memiliki kemampuan menyemburkan es, menandakan Okta mampu memahami permasalahan dan memberikan solusi. Hal
tersebut menunjukan kemampuan Okta menciptakan bermacam –macam ide dan
gagasan berdasarkan keinginan dan imajinasinya. Okta mampu menciptakan bentuk objek yang pernah dilihat dengan sangat detail, sesuai apa yang ada dalam
benak dan persepsi visual. Bentuk simbol pada lukisan telihat detail walaupun tidak diindera secara langsung. Warna pada setiap objek atau simbol dilukiskan
sesuai pemahaman Okta pada objek yang pernah dipersepsi. Letak dan posisi objek menggambarkan persepsi Okta terhadap objek dalam ruang.
68
2. Karya 02