102
B. Hasil Utama Penelitian
1. Deskripsi Statistik Kemampuan Mengingat Kosakata
Langkah awal yang dilakukan sebelum menganalisa data adalah dengan membuat gambaran deskriptif dari kemampuan mengingat kosakata bahasa
Inggris pada subjek penelitian yang dapat dilihat pada tabel 7, sebagai berikut:
Tabel 7. Deskriptif Statistik Kemampuan Mengingat Kosakata
Dari tabel 7, pada baris pertama dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kemampuan mengingat kosakata kelompok dengan metode insidental pada
tingkat pemerosesan dangkal adalah 5.33 dengan simpangan baku 0.543. Pada baris kedua dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kemampuan mengingat kosakata
kelompok dengan metode intensional pada tingkat pemerosesan dangkal adalah 5.83 dengan simpangan baku 0.470. Pada baris ketiga dapat dilihat bahwa nilai
rata-rata kemampuan mengingat kosakata kelompok dengan metode insidental pada tingkat pemerosesan dalam adalah 7.97 dengan simpangan baku 0.50.
Kemudian pada baris keempat dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kemampuan mengingat kosakata kelompok dengan metode intensional pada tingkat
pemerosesan dalam adalah 8.27 dengan simpangan baku 0.613. Nilai rata-rata ini menunjukkan rata-rata besarnya perbedaan kemampuan mengingat dengan
metode belajar insidental dan intensional pada tingkat pemerosesan informasi Variabel
Group N
Mean Std.Deviation
Jumlah Kosakata
I 30
5.33 0.543
II 30
5.83 0.470
III 30
7.97 0.50
IV 30
8.27 0.613
103
dangkal dan dalam antara keempat kelompok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris kelompok
dengan metode belajar intensional pada tingkat pemerosesan dangkal nilainya lebih besar 0.5 dari pada nilai rata-rata kemampuan mengingat kosakata bahasa
Inggris dengan metode insidental pada tingkat pemerosesan dangkal, kemudian nilai rata-rata kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris kelompok dengan
metode intensional pada tingkat pemerosesan dalam nilainya lebih besar 0.3 dari pada nilai rata-rata kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris kelompok
dengan metode insidental pada tingkat pemerosesan dalam. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kemampuan
mengingat dengan metode insidental dan intensional pada tingkat pemerosesan informasi yang berbeda. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini
adalah two-way anova. Two-way anova digunakan dalam peneltian yang menggunakan dua variabel independen IV, alasan penggunaan two-way anova
juga dikarenakan penelitian eksperimen ini menggunakan beberapa variabel atau prediktor yang mana setiap variabel diukur dengan partisipan yang berbeda-beda
pula Field,2009. Penelitian ini melibatkan dua variabel independen yaitu metode belajar dan tingkat pemerosesan informasi terhadap satu variabel tergantung yaitu
kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris. Oleh karena itu, metode penelitian ini menggunakan metode eskperimental dengan rancangan between
subject factorial design 2x2, dimana pada desain ini terdiri dari empat kelompok dan diberikan empat perlakuan yang berbeda satu sama lain.
104
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka hipotesis yang akan diuji adalah: 1. Tidak ada perbedaan kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris dengan
metode belajar insidental dan intensional. 2. Tidak ada perbedaan kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris dalam
tingkatan pemerosesan informasi yang berbeda dangkal dan dalam. 3. Tidak ada perbedaan kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris yang
merupakan interaksi dari metode belajar insidental dan intensional pada tingkat pemerosesan informasi yang berbeda dangkal dan dalam.
Untuk menguji ketiga hipotesis ini, digunakan metode Two-way Anova dengan program SPSS version 16.0 for Windows. Hasil pengelolahan data dengan
two-way anova memunculkan output seperti terlihat pada tabel 6, sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Pengelolahan Data dengan Two-way Anova
Variabel Bebas F
Sig. Metode Belajar
0.035 0.852
Tingkat Pemerosesan Informasi
22.476 0.000
Metode Belajar Tingkat Pemerosesan Informasi
0.560 0.456
Dari tabel 8, dapat dilihat pada baris pertama bahwa hipotesa nol pertama diterima yang berarti tidak ada perbedaan kemampuan mengingat kosakata bahasa
Inggris pada siswa yang mendapatkan metode belajar insidental dan intensional p=0.852, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh metode
belajar insidental dan intensional terhadap kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris.
105
Pada baris kedua tabel 8, dapat dilihat bahwa hipotesa nol kedua ditolak yang menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan mengingat kosakata bahasa
inggris pada siswa dalam tingkat pemerosesan informasi yang berbeda dangkal dan dalam p=0.000, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh tingkat
pemerosesan informasi yang berbeda terhadap kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris dangkal dan dalam.
Pada baris terakhir tabel 8, dapat dilihat bahwa hipotesa nol ketiga diterima yang berarti bahwa tidak ada perbedaan kemampuan mengingat kosakata
bahasa Inggris yang signifikan dengan metode belajar insidental dan intensional pada tingkat pemerosesan informasi yang berbeda dangkal dan dalam p=0.645,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada efek interaksi antara metode belajar insidental dan intensional pada tingkat pemerosesan informasi yang berbeda
dangkal dan dalam terhadap kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris.
C. Hasil Analisa Tambahan
1. Kategorisasi Kemampuan Mengingat Kosakata Bahasa Inggris Subjek