Metode Belajar dalam Tingkat Pemerosesan Informasi

22 berhubungan dengan adanya sebuah clue. Mengingat sebuah kata yang berhubungan dengan makna akan semakin mudah diingat Reed,2004.

3. Metode Belajar dalam Tingkat Pemerosesan Informasi

Dalam studi yang dilakukan Hyde dan Jenkins dalam Reed,2004 mengemukakan sebuah paradigma belajar insidental dan intensional dalam konsep tingkat pemerosesan informasi. Pada kondisi belajar insidental orang-orang diberikan beberapa materi akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa akan diadakan tes untuk mengingat stimulus atau materi yang diberikan sebelumnya. Sedangkan belajar intensional merupakan kebalikannya, dimana subjek secara langsung diberitaukan adanya pemberian tes setelah materi. Berikut penjelasan mengenai dua kondisi belajar yang digunakan dalam beberapa penelitian eksperimen yang menggunakan teori tingkat pemerosesan informasi, berikut penejelasan mengenai metode insidental dan intensional: a. Belajar insidental incidental learning Cara kontrol proses informasi dapat dilakukan melalui prosedur metode belajar insidental, dimana pada metode ini subjek tidak menyadari dan tidak mencoba untuk mempelajari informasi terlebih dahulu informasi yang diberikan kemudian dites kembali. Subjek hanya menyadari proses material seperti yang diperintahkan oleh ekperimenter. Belajar insidental incidental learning merupakan konsep belajar yang bertentangan dengan pendapat yang mengatakan bahwa belajar itu selalu berarah tujuan intentional. Sebab dalam belajar incidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar. Belajar 23 disebut insidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak. Dalam kehidupan sehari-hari, belajar insidental ini merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, diantara para ahli belajar insidental ini merupakan bahan pembicaraan yang menarik, khususnya sebagai bentuk belajar yang bertentangan dengan belajar intensional Slameto,2010. Metode belajar insidental dan intensional juga dikenal sebagai dua konsep instruksi pembelajaran instruction leaarning dalam tingkat pemerosesan informasi. Karena itu, sebuah penelitian eksperimen dijelaskan seharusnya menggunakan prosedur metode belajar insidental. Dalam prosedur ini, subjek penelitian secara tidak sadar dan tidak mengetahui bahwa materi yang diberikan akan diuji. Subjek melakukan cra untuk melakukan pemeroesan informasi atau materi sesuai dengan arahan eksperimenter. Instruksi pada kondisi belajar ini mengharuskan subjek fokus terhadap beberapa tujuan dalam memproses informasi information-process-goal dari pada sekedar mengingat Neath Surprenant,2003. Kondisi belajar insidental bisa mendorong kita lebih secara sembarangan dalam memproses objek yang kita lihat. Konskeuensinya, kita bisa memanggil objek yang lebih banyak dan akurat menandingi harapan kita Matlin,2005 hal,278. Hal ini didukung berdasarkan sebuah studi eksperimen yang dilakukan Brewer dan Treyens 1981. Studi tersebut menjelaskan mengenai pemberian kondisi belajar insidental dalam sebuah penelitian eksperimen, dimana para partisipan pada penelitian tersebut diberikan sebuah instruksi untuk melihat gambar yang berisi “office schema”, kemudian setelah 35 menit kemudian para 24 peserta diberikan test memori yang tidak diberitaukan sebelumnya, hasilnya para partisipan menunjukkan hasil yang tinggi dalam mengingat segala objek yang konsisten dengan “office schema”. Para partisipan secara akurat mampu melakukan recall informasi yang berkaitan dengan bagaimana skema kantor tersebut. Walaupun para partisipan tidak mengetahui bahwa mereka akan ditanya untuk mengingat item-item ataupun benda-benda yang ada dalam skema kantor tersebut, mereka mampu melakukan recall informasi yang baik. Hasil penelitian ini merupakan salah satu studi yang membuktikan bahwa metode belajar insidental mampu memberikan kondisi belajar yang dapat membantu individu mengingat informasi lebih baik. Jadi berdasarkan pemaparan mengenai definisi metode belajar insidental, maka dapat kita simpulkan bahwa metode belajar insidental merupakan suatu kondisi belajar dimana partisipan tidak mengetahui bahwa nantinya akan diberikan tes atau ujian mengenai informasi atau materi yang diberikan sebelumnya. b. Belajar Intensional Intentional Learning Belajar Intensional intentional learning adalah belajar dengan arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental Slameto,2010. Craik dan Lockhart 1978 mengemukakan bahwa ketika subjek dengan sengaja belajar yaitu metode belajar intensional maka subjek akan menggunakan pemerosesan yang dianggap sesuai dan yang belum tentu diinginkan oleh eksperimenter. Prosedur belajar intensional merupakan prosedur belajar dengan tujuan tertentu. Dengan mencoba mempelajari informasi : 25 1. Informasi yang telah dipelajari subjek sebelumnya akan memberikan ide abstrak dan memudahkan subjek untuk memahaminya kemudian memudahkan proses recall. 2. Informasi yang telah dipelajari subjek sebelumnya juga akan membedakan penekanan subjek terhadap informasi dan menyediakan frame-work untuk me-recall informasi. 3. Subjek akan memiliki pengetahuan mengenai informasi tersebut. Belajar insidental ini merupakan kondisi belajar dimana partisipan secara sadar mengetahui adanya pemberian tes memori sehingga partisipan penelitian akan mencoba untuk menghapal informasi yang diberikan. Pada saat tes diberikan, subjek secara sadar bisa mengingat beberapa bagian yang sudah dipelajari sebelumnya Neath Surprenant,2003. Dimana kebanyakan studi meta analisis terlihat membutuhkan kondisi belajar intensional intentional learning, dimana pada kondisi ini partisiapan mengetahui bahwa mereka akan ditanyakan mengenai item atau objek apa saja yang mereka ingat. Jadi, berdasarkan pemaparan mengenai metode belajar intensional, maka dapat kita simpulkan bahwa metode belajar intensional merupakan suatu kondisi belajar yang berkebalikan dari metode belajar insidental, dimana pada kondisi ini para partisipan penelitian diberikan instruksi mengenai adanya pemberian tes atau ujian setelah pemberian materi sehingga partisipan mengetahui bahwa nantinya akan ditanyakan mengenai informasi atau materi yang diberikan sebelumnya. 26

4. Asumsi-asumsi mengenai Tingkat Pemerosesan Informasi