66
b. Kondisi ruangan dan waktu Kondisi ruangan setiap kelompok dikontrol dalam ruangan yang
sama satu sama lain, dimana 4 kelompok yang terdiri dari siswa sekolah negeri dan siswa sekolah swasta akan digabungkan dan
diberikan masing-masing kondisi perlakuan dalam 4 ruangan yang sama selama proses pelaksanaan eksperimen. Kemudian waktu
pelaksanaan eksperimen dirancang dalam waktu bersamaan antar kelompok, dimana waktu pelaksanaan diberikan pada pagi hari
sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama oleh peneliti dan pihak sekolah.
E. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Menurut Hadi 2000 populasi adalah keseluruhan penduduk yang dimaksudkan untuk di teliti. Untuk penelitian eksperimen sendiri dibutuhkan
keadaaan populasi yang relatif homogen. Homogenitas populasi ini sangat berguna bagi kemudahan dalam pengambilan sampel dan intervensi perlakuan
yang hendak diberikan Latipun,2004. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar negri dan swasta di kota Medan dengan karakteristik sebagai
berikut: a. Siswa sekolah dasar kelas 4. Hal ini sesuai dengan subjek yang ingin
dilihat peneliti. Oleh karena itu, karena keterbatasan peneliti menjangkau keseluruhan siswa sekolah dasar kelas 4 di kota Medan, maka nantinya
67
peneliti mengambil satu sekolah dasar negeri dan satu sekolah dasar swasta sebagai subjek atau sampel penelitian.
b. Belajar mata pelajaran bahasa Inggris. Hal ini sesui dengan tujuan tujuan penelitian yang berfokus pada kemamapuan mengingat kosakata bahasa
Inggris, sehingga diharapkan siswa yang menerima perlakuan eksperimen telah memperoleh mata pelajaran bahasa Inggris sebelumnya.
2. Metode Pengambilan Sampel
Azwar 2000 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi, oleh karena itu sampel harus memiliki karakteristik yang dimiliki populasinya.
Sampel merupakan bagian dari populasi. Pada penelitian ini metode pengambilan sampel menggunakan random samling. Random sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang terbaik, dimana setiap orang dalam populasi memilki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel Latipun,2004. Dalam Hadi 2000
juga menyatakan bahwa random sampling merupakan pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu. Dalam random sampling, semua individu dalam
populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas 4 dan sedang mempelajari bahasa Inggris di sekolah dasar kota Medan. Kemudian
metode random sampling digunakan peneliti untuk memperoleh sampel penelitian dengan cara melakukan pengundian terhadap beberapa nama sekolah dasar baik
swasta maupun negeri di kota Medan. Dan diperoleh dua sekolah yang ditunjuk sebagai subjek penelitian yaitu siswa kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 060884
68
Jln. Gajah Mada no 25 Medan dan siswa kelas 4 Sekolah Dasar Swasta Islam Terpadu Bunayya SDIT Bunayya Jln.Beo No 76 B Medan. Peneliti juga
meminta kesedian pihak sekolah mengenai seluruh nama siswa kelas 4 di kedua sekolah tersebut. Adapun jumlah siswa kelas 4 SDN 060884 berjumlah 120 dan
jumlah siswa kelas 4 Sekolah Dasar Islam Terpadu Bunayya SDIT Bunayya berjumlah 50 siswa maka diperoleh jumlah siswa secara keseluruhan dari dua
sekolah dasar tersebut adalah 170 siswa. Namun dikarenakan keterbatasan besarnya ruangan dan jumlah bangku
yang disediakan pihak sekolah yang mana hanya dapat menampung 30 hingga 35 siswa di dalam setiap ruangan kelas maka peneliti memutuskan melakukan
penentuan jumlah sampel kembali dengan jumlah yang lebih sedikit. Hal ini dilakukan dengan menggunakan buku educational research 2004 yang
memaparkan tabel acuan penentuan ukuran sampel untuk aktifitas penelitian. Jika jumlah populasi kelas 4 SDN 060884 adalah 120 siswa maka sesuai dengan tabel
acuan penentuan ukuran sampel untuk aktifitas penelitian dalam buku educational research 2004 diperoleh bahwa jumlah populasi sebesar 120 maka
diperoleh jumlah sampel sebesar 92 sampel. Maka dalam penelitian ini peneliti
memutuskan mengambil sampel dari kelas 4 SDN 060884 yaitu sebesar 92 siswa. Jika jumlah populasi kelas 4 SDIT Bunayya adalah 50 siswa maka sesuai maka
sesuai dengan tabel acuan penentuan ukuran sampel untuk aktifitas penelitian dalam buku educational research 2004 diperoleh bahwa jumlah populasi
sebesar 50 maka diperoleh jumlah sampel sebesar 44 sampel. Maka dalam penelitian ini peneliti memutuskan mengambil sampel dari kelas 4 SDIT bunayya
69
sebesar 44 siswa. Setelah menentukan jumlah sampel penelitian, maka sampel pada penelitian berjumlah 136 siswa. Kemudian setelah melakukan penentuan
sampel dengan random sampling, peneliti melakukan penentuan kondisi eksperimen yang masing-masing akan diterima siswa. Penentuan kondisi
eksperimen yang akan diterima setiap individu masing-masing berbeda. Dalam penelitian ini digunakan empat perlakukan untuk empat kelompok eksperimental,
oleh karena itu peneliti menggunakan teknik penentuan kondisi perlakuan dengan menggunakan teknik block randomized.
Block randomized merupakan sebuah proses teknik randomisasi yang kerap digunakan dalam menentukan subjek pada multiple groups design dimana
hal ini sesuai dengan desain penelitian yang ditentukan sebelumnya yaitu desain between subject factorial design 2x2 yang merupakan salah satu desain dari
multiple groups design. Kemudian dalam proses block randomized, pertama sekali yang dilakukan dalam proses ini adalah membuat beberapa blok perlakuan
treatment yang berisi satu urutan acak kondisi-kondisi dalam eksperimen, kemudian setiap subjek ditetapkan untuk diletak secara berurutan di setiap blok
perlakuan treatment. Tujuan melakukan block randomized untuk menentukan bahwa setiap kondisi perlakuan treatment memiliki subjek yang sama. Dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel ini kita dapat mengontrol berbagai extraneous variable, kemudian menjaga kondisi treatment yang diperoleh sama.
Kemudian menggunakan block randomized dapat menyeimbangkan efek-efek dari variabel lain seperti ruangan tes, meyakinkan bahwa efek-efek yang
didistribusikan diperoleh oleh semua kondisi eksperimen, dan teknik ini juga
70
membantu kita dalam mengontrol individu dengan memastikan bahwa individu yang memperoleh kondisi perlakuan diambil secara random Myers
Hansen,2006. Berdasarkan penentuan jumlah sampel diperoleh jumlah sampel sebesar
136 sampel dan dibagi kedalam empat kelompok dengan teknik block randomized. Berikut gambar pembagian jumlah siswa dalam empat kelompok
yang menggunakan teknik block randomized : Gambar 3. Pembagian jumlah siswa menggunakan block randomized
Tingkat Pemerosesan
Informasi X2
Metode Belajar X1
Metode Insidental Metode Intensional
Dangkal Jumlah Kosakata
34 siswa 34 siswa
Dalam STS 34 siswa
34 siswa
Pada masing-masing kelompok diperoleh jumlah partisipan sebanyak 34 siswa. Peneliti menggunakan 4 kali pengambilan sampel untuk ditempatkan di
empat kondisi perlakuan eksperimen. a. Siswa kelas 4 SDN 060884 berjumlah 120. Maka dalam penelitian
ini, peneliti mengambil 92 siswa sebagai sampel, berikut rincian pembagian siswa dalam setiap kelompok perlakuan:
Jumlah siswa SDN 060884 pada setiap kelompok
Kondisi 1 = 23 siswa Kondisi 2 = 23 siswa
Kondisi 3 = 23 siswa Kondisi 4 = 23 siswa
71
b. Siswa kelas 4 SDIT Bunayya berjumlah 50. Maka dalam penelitian ini, peneliti mengambil 44 siswa sebagai sampel penelitian. Berikut
rincian pembagian siswa dalam setiap kelompok perlakuan: Jumlah siswa SDIT Bunayya pada setiap
kelompok
Dalam penelitian ini menggunakan block randomized sebagai teknik penentuan subjek dalam kelompok merupakan hal yang penting, selain itu juga
dikarenakan penentuan jumlah sampel dalam kondisi perlakuan pada penelitian eksperimen merupakan hal yang harus diperhatikan peneliti. Jumlah subjek dalam
setiap kelompok dapat mendeteksi seberapa besar efek dari sebuah perlakuan eksperimen. Semakin kuat pengaruh efek dari suatu variabel bebas maka setiap
kelompok eksperimen bisa terdiri dari 15 hingga 20 subjek Myers Hansen,2008. Dalam penelitian eksperimen jumlah minimal subjek penelitian
adalah 15 subjek perkelompok Kerlinger,2004. Oleh karena itu, setiap kelompok eksperimen dalam penelitian ini berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 23 siswa
kelas 4 dari sekolah dasar negeri dan 11 siswa kelas 4 dari sekolah dasar swasta.
Kondisi 1 = 11 siswa Kondisi 2 = 11 siswa
Kondisi 3 = 11 siswa Kondisi 4 = 11 siswa
72
F. Alat Ukur dan Instrumen Penelitian
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu alat ukur yang terdiri dari kumpulan kosakata bahasa Inggris pada buku mata pelajaran
kelas 4 sekolah dasar yang bertujuan untuk mengukur kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris.
Kemudian untuk menunjang kelancaraan dari penelitian maka peneliti melengkapi penelitian dengan beberapa instrumen. Instrumen yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Empat instruktur
2. Peralatan audivisual, seperti : a. Laptop
b. Liquid Crystal Display LCD 3. Whiteboard
4. Stopwatch 5. Reward yang diberikan kepada subjek penelitian
6. Informed Consent. Lembar ini berisi penjelasan mengenai waktu, tujuan, tata cara, dan resiko penelitian yang harus disepakati oleh pihak subjek
penelitian dimana disini persetujuan persediaan penelitian diberikan oleh masing-masing kepala sekolah. Dalam lembar inilah peneliti meminta
kesediaan pihak sekolah dasar swasta maupun negeri yang sudah ditentukan sebelumnya untuk mewakili siswa sekolah dasar kelas 4 dalam
memberikan persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
73
7. Surat pernyataan kesediaan berpartisipasi. Lembar ini berisi pernyataan kesediaan pihak sekolah dalam mewakili siswa sebagai subjek penelitian
untuk berpartisipasi dalam penelitian 8. Terdapat dua lembar jawaban untuk mengukur tingkat pemerosesan
dangkal dan dalam, antara lain: a. Lembar kertas untuk menulis hasil hitungan jumlah huruf pada
kondisi kelompok yang mengukur tingkat pemeroesesan informasi dangkal.
b. Lembar kertas jawaban untuk menulis kata S senang jika menurut siswa kosakata yang ditampilkan merupakan kosakata yang
menyenangkan dan kata TS tidak senang jika menurut siswa kosakata yang ditampilkan merupakan kosakata yang tidak
menyenangkan pada kondisi kelompok yang mengukur tingkat pemerosesan informasi dalam.
9. Lembar jawaban tes kemampuan mengingat kosakata bahasa Inggris siswa kelas 4 sekolah dasar.
Dalam penelitian ini menggunakan empat kondisi perlakuan oleh karena itu diperlukan empat instruktur yang akan ditempatkan dimasing-masing
kelompok eksperimen. Setiap instruktur akan menyampaikan instruksi berbeda sesuai dengan kondisi perlakuan yang akan diterima kelompok. Berikut empat
instruksi yang diberikan kepada masing-masing kelompok:
74
a. Instruksi untuk kelompok I Instruksi yang diberikan pada kondisi metode insidental dengan tingkatan
pemerosesan informasi yang dangkal sebagai berikut: “Adik-adik, hari ini kita akan mempelajari beberapa kosakata bahasa Inggris. Kakak akan
menampilkan beberapa kosakata bahasa Inggris. Kemudian setelah kakak menampilkan satu kosakata bahasa Inggris maka adik-adik diminta untuk
menghitung jumlah huruf dalam kosakata tersebut, hasil hitung jumlah huruf ditulis kembali dalam lembar jawaban yang sudah kakak sediakan
diatas meja masing-masing. Apakah ada pertanyaan ? Jika tidak ada maka kita mulai dari contoh terlebih dahulu. Didepan meja adik masing-masing
ada satu lembar kertas jawaban dan berisi contoh soal, mari kita buka perhatikan bersama. Disini kakak akan menampilkan contoh satu kosakata
terlebih dahulu, kemudian adik-adik menghitung jumlah huruf dalam kosakata tersebut dan menuliskan kembali hasil hitung dalam lembar
jawaban. Contoh soal car ditampilkan di layar, hitunglah jumlah huruf dalam kosakata tersebut, maka jumlah huruf dalam kosakata tersebut
adalah 3, maka adik diminta untuk menulis angka 3, bagaimana sudah dapat dipahami? menunggu respon adik-adik Kemudian adik-adik dapat
mengumpulkan kembali lembar jawaban tersebut setelah kakak menampilkan
semua kosakata bahasa Inggris” tidak ada pemberitauan mengenai adanya tes mengingat setelah perlakuan.
75
b. Instruksi kelompok II Instruksi yang diberikan pada kondisi metode intensional dengan tingkatan
pemerosesan informasi yang dangk al sebagai berikut: “Adik-adik, hari ini
kita akan mempelajari beberapa kosakata bahasa Inggris. Kakak akan menampilkan beberapa kosakata bahasa Inggris. Kemudian setelah kakak
menampilkan satu kosakata bahasa Inggris maka adik-adik diminta untuk menghitung jumlah huruf dalam kosakata tersebut, hasil hitung jumlah
huruf ditulis kembali dalam lembar jawaban yang sudah kakak sediakan diatas meja masing-masing. Apakah ada pertanyaan? Jika tidak ada maka
kita mulai dari contoh terlebih dahulu. Didepan meja adik masing-masing ada satu lembar kertas jawaban dan berisi contoh soal, mari kita buka
perhatikan bersama. Disini kakak akan menampilkan contoh satu kosakata terlebih dahulu, kemudian adik-adik menghitung jumlah huruf dalam
kosakata tersebut dan menuliskan kembali hasil hitung dalam lembar jawaban. Contoh soal car ditampilkan di layar, hitunglah jumlah huruf
dalam kosakata tersebut, maka jumlah huruf dalam kosakata tersebut adalah 3, maka adik diminta untuk menulis angka 3, bagaimana sudah
dapat dipahami? menunggu respon adik-adik Kemudian adik-adik dapat mengumpulkan kembali lembar jawaban tersebut setelah kakak
menampilkan semua kosakata bahasa Inggris. Setelah kita mempelajari kosakata dan menghitung jumlah huruf dalam kosakata, diakhir pelajaran
kakak akan memberikan tes untuk mengingat kembali kosakata yang sudah kita pelajari hari ini”.
76
c. Instruksi kelompok III Instruksi yang diberikan pada kondisi metode insidental dengan tingkatan
pemerosesan informasi yang dalam sebagai berikut: “Adik-adik, hari ini kita akan mempelajari beberapa kosakata bahasa Inggris. Kakak akan
menampilkan beberapa kosakata bahasa Inggris. Kemudian setelah kakak menampilkan satu kosakata maka adik-adik diminta untuk menulis kata S
senang jika menurut adik kata yang kakak tampilkan merupakan kata yang menyenangkan dan sebaliknya jika menurut adik-adik kata yang
kakak tampilkan tidak menyenangkan maka adik-adik dapat menulis kata TS tidak senang di dalam lembar jawaban yang sudah disedikan di
masing meja adik-adik. Apakah ada pertanyaan? Jika tidak ada maka kita mulai dari contoh terlebih dahulu, disini kakak akan menampilkan contoh
satu kosakata terlebih dahulu. Contoh soal car ditampilkan di layar, jika menurut adik kata tersebut menyenangkan maka tulis kata S di lembar
jawaban, dan jika menurut adik kata tersebut tidak menyenangkan maka tulis kata TS di lembar jawaban, bagaimana sudah dapat dipahami?
menunggu respon adik-adik Kemudian adik-adik dapat mengumpulkan kembali lembar jawaban tersebut setelah kakak menampilkan semua
kosakata bahasa Inggris” tidak ada pemberitauan mengenai tes memori setelah perlakuan.
d. Instruksi kelompok IV Instruksi yang diberikan pada kondisi metode intensional dengan tingkatan
pemerosesan informasi yang dalam sebagai berikut: “Adik-adik, hari ini
77
kita akan mempelajari beberapa kosakata bahasa Inggris. Kemudian setelah kakak menampilkan satu kosakata maka adik-adik diminta untuk
menulis kata S senang jika menurut adik kata yang kakak tampilkan merupakan kata yang menyenangkan dan sebaliknya jika menurut adik-
adik kata yang kakak tampilkan tidak menyenangkan maka adik-adik dapat menulis kata TS tidak senang di dalam lembar jawaban yang sudah
disedikan di masing meja adik-adik. Apakah ada pertanyaan? Jika tidak ada maka kita mulai dari contoh terlebih dahulu, disini kakak akan
menampilkan contoh satu kosakata terlebih dahulu. Contoh soal car ditampilkan di layar, jika menurut adik kata tersebut menyenangkan
maka tulis kata S di lembar jawaban, dan jika menurut adik kata tersebut tidak menyenangkan maka tulis kata TS di lembar jawaban, bagaimana
sudah dapat dipahami? menunggu respon adik-adik Kemudian adik-adik dapat mengumpulkan kembali lembar jawaban tersebut setelah kakak
menampilkan semua kosakata bahasa Inggris. Setelah kita mempelajari beberapa kosakata, diakhir pelajaran kakak akan memberikan tes untuk
mengingat kembali kosakata yang sudah kita pelajari hari ini”.
G. Persiapan Alat Ukur Penelitian
Sebelum melakukan uji coba peneliti terlebih dahulu mengonstrak alat ukur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian yaitu alat ukur untuk
menguji kemampuan mengingat. Alat ukur kemampuan mengingat atau memori dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan mengingat kosakata
78
bahasa Inggris siswa kelas 4 sekolah dasar. Kosakata yang digunakan dalam alat
ukur ini adalah kosakata yang dikonstrak berdasarkan buku pelajaran bahasa Inggris yang sesuai standart kurikulum KTSP untuk siswa sekolah dasar kelas 4.
Alat ukur ini berisikan sebuah pernyataan yang meminta siswa untuk menulis kembali kumpulan kosakata yang telah ditampilkan oleh instruktur sebelumnya.
1. Pemberian skor Skoring