29
b. Secondary distinctiveness
Secondary distinctiveness merupakan sebuah aitem yang berbeda dari aitem-aitem yang disimpan didalam LTM.
c. Emotional distinctiveness
Emotional distinctiveness merupakan sebuah aitem yang meminta adanya sebuah respon emosi yang kuat.
2. Elaboration
Merupakan faktor kedua yang mengoperasikan tingkat pemerosesan informasi yang dalam. Elaboration mengharuskan adanya proses yang kaya dalam
bentuk makna dan adanya konsep yang saling berhubungan Craik,1999; Matlin,2005. Individu akan mampu mengelaborasi suatu konten yang semantik
karena ini akan menjadi hal yang berguna daripada mengelaborasi konten secara nonsemantik Reed,2004. Misalnya, jika kita diminta untuk memperoses kata
“bebek”, maka kita akan menghubungkan kata “bebek” tersebut dengan fakta- fakta mengenai
“bebek”. Pengodean secara semantik akan mendorong pemerosesan yang kaya. Dan sebaliknya jika kita hanya diminta untuk
mengidentifikasi huruf kapital dalam kata “bebek” dan diminta untuk menjawab
ada atau tidak, maka konsep elaborasi tidak akan mungkin terjadi.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi Memori
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan mengingat individu, antara lain:
30
1. Emosi dan Mood suasana hati
Emosi dikenal memainkan peran yang penting dalam memori, kadang-kadang dapat menghambat memori dan kadang-kadang dapat
mengubahnya. Selain emosi, mood atau suasana hati juga dapat mempengaruhi proses kognitif individu Matlin, 2005. Ada 3 cara baik
emosi dan mood dapat mempengaruhi memori individu, yakni: a. Individu lebih menyenangi stimulus yang menyenangkan.
b. Individu merecall material jika sesuai dengan emosi yang dirasakannya pada saat itu.
c. Individu lebih efisien dan lebih akurat dalam mengulang aitem-aitem yang menyenangkan.
Matlin 2209 juga mengemukakan suatu konsep yang disebut Pollyanna Priciple. Pollyana principle menjelaskan bahwa aitem-aitem yang menyenangkan
biasanya diproses lebih efisien dan lebih akurat daripada aitem yang kurang menyenangkan. Dan prinsip ini sering terjadi dalam berbagai fenomena seperti
persepsi, bahasa dan pengambilan keputusan. Terdapat beberapa cara dimana stimulus emosional bisa mempengaruhi memori:
a. Informasi akan mudah diingat jika stimulus yang diberikan menyenangkan. Hasil suatu penelitian yang menyatakan bahwa jika
subjek yang diberikan kata menyenangkan, netral dan tidak menyenangkan. Kemudian diuji dalam beberapa menit kemudian dan
31
ditemukan bahwa aitem-aitem tes yang menyenangkan lebih mudah diingat daripada aitem-aitem negatif.
b. Informasi akan lebih akurat jika stimulus netral dihubungkan dengan hal yang menyenangkan. Hasil penelitian membuktikan bahwa
kemampuan recall akan berkurang jika informasi yang diberikan selama program televisi mengenai kekerasan.
c. Proses mengingat lebih cepat pada stimulus yang menyenangkan. d. Memori-memori yang tidak menyangkan akan lebih cepat memudar
daripada memori-memori yang menyenangkan.
2. Inteligensi IQ
Studi sejak tahun 1920 menyatakan bahwa IQ dan proses belajar materi baru sangat berhubungan. Seorang anak dengan IQ di atas 130 akan
memperlajari dan mempertahankan lebih banyak informasi daripada anak dengan IQ hanya 100 Sprinthall Sprinthall, 1990.
3. Faktor kebudayaan
Kebudayaan membuat anggotanya sensisitif terhadap objek, kejadian, dan strategi tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan memori
terhadap hal tersebut Mystry Rogoff dalam Santrock, 2004. Studi terhadap kebudayaan khususnya menemukan perbedaan kebudayaan
dalam penggunaan strategi organisasional Schneider Bjorklund dalam Santrock, 2004. Kesalahan dalam penggunaan strategi organisasi yang
32
sesuai untuk mengingat informasi sering berhubungan dengan kurangnya pendidikan di sekolah yang tepat Cole Scribner dalam Santrock, 2004.
4. Jenis kelamin
Aspek jenis kelamin adalah aspek perbedaan sosiokultural yang kurang diperhatikan dalam penelitian memori. Penelitian telah menemukan
perbedaan jenis kelamin dalam memori, yakni wanita lebih baik daripada pria dalam hal episodic memory, yaitu memori tentang kejadian yang
dialami sendiri yang meliputi waktu dan tempat kejadian tersebut berlangsung Anderson; Halpern dalam Santrock, 2004. Wanita juga lebih
bai k daripada pria dalam hal memori yang berhubungan dengan emosi Cahill dalam Santrock, 2004, sedangkan pria lebih baik daripada wanita
dalam hal tugas yang membutuhkan transformasi dari memori spasial Halpern dalam Santrock, 2004. Tugas-tugas ini meliputi rotasi mental,
yang meliputi pergerakan objek dalam bayangan misalnya bentuk apa yang akan tampak jika objek ini diputar dalam ruang ini.
B. Bahasa
1. Definisi Bahasa