32 adat, selalu ada 3 tiga gual lagu khusus dipersembahkan kepada Sang Maha
Pencipta tadi dan ketiga gual ini belum boleh ditarikan oleh manusia. Setelah ajaran agama masuk di Simalungun, dikenallah Dia dengan nama
“Tuhan Yang Maha Esa”. Maka dari itu, pada saat ini sudah sangat jarang dilakukan ritual memuja-muja terhadap roh leluhur, melainkan pada saat ini
sering kita temukan pada saat pertunjukan-pertunjukan kebudayaan.
3.2.1 Peranan Gonrang Sidua-dua dalam Musik Simalungun
Pada bab ini penulis akan menjelaskan peranan alat musik gonrang sidua- dua dalam musik Simalungun. Peranan dalam wikipedia merupakan aspek
dinamis dari kedudukan atau status. Peranan juga dapat dikatakan dengan fungsi, yang dalam arti menjadi kegunaan.
Dalam kebudayaan Simalungun tidaklah terlepas dari alat musik. Alat-alat musik Simalungun terdiri dari 7 tujuh buah gonrang gonrang sipitu-
pitugonrang bolon, 2 dua buah Ogung, 2 dua buah momongan, sarunei bolon, sarunei buluh, 2 dua buah gorang gonrang sidua-dua, sitalayasak,
tulila, sulim, sordam, saligung, ole-ole, hodong-hodong, ingon-ingon, 7 tujuh bilah garantung, arbab, husapi, jatjalul tengtung. Semua alat musik tersebut
mempunyai kegunaan ataupun peranan yang penting dalam musik Simalungun. Menurut bapak Rosul Damanik, pada alat musik Simalungun tidak dapat bermain
hanya sendiri solo, karena dalam alat musik Simalungun haruslah bermain secara ansambel, karena saling bergantungan satu alat musik dengan alat musik
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
33 Dapat diambil sebuah team alat musik dalam kebudayaan Simalungun
yaitu yang terdiri dari gonrang sidua-dua, ogung, momongan dan sarunei. Menurut Bapak Rosul Damanik, dalam ansambel alat musik saling bergantungan
dan tidak dapat terlepas dari alat musik lainnya, terkhusus dengan gonrang sidua- dua dengan sarunei. Saat sarunei dimainkan, gonrang sidua-dua juga haruslah
dimainkan. Kegunaan sarunei dalam ansambel alat musik tersebut adalah sebagai melodi dan gonrang sidua-dua sebagai pengatur tempo dalam alunan musik yang
dimainkan. Akan tetapi menurut Bapak Rosul Damanik, jika gonrang sidua-dua tidak ada dalam team tersebut, dapat digantikan dengan gonrang sipitu-pitu.
Gonrang sipitu-pitu dan gonrang sidua-dua sama-sama menghasilkan bunyi dan irama yang sama dalam semua jenis gual lagu, judul, nada, ritme, dan irama
dasar. Hanya saja perbedaannya hanya dalam jumlah personil dan jumlah gonrang gendang.
Gonrang sidua-dua dalam kebudayaan Simalungun disebut juga dengan mardagang yang artinya merantau atau berpindah-pindah. Pemain gonrang sidua-
dua juga disebut panggual. Lagu-lagu gonrang juga disebut dengan gual, dan membunyikan gonrang dapat disebut juga dengan pahata.
Dalam upacara religi, maksudnya suatu upacara pemujaan atau penyembahan maupun pemanggilan roh yang baik dan pengusiran roh jahat.
Gonrang sering dilakukan dalam upacara ritual, upacara adat, acara malasni uhur, hiburan, dan lain-lain. Upacara ritual yang dimaksud ialah pemujaan
kepada roh leluhur, upacara adat ialah acara-acara yang ada kaitannya antara manusia dengan manusia, acara malasni uhur adalah acara kegembiraan, dan
Universitas Sumatera Utara
34 sedangkan acara hiburan hanya untuk pengunjung penonton yang hadir dalam
acara tersebut. Adapun upacara Simalungun yang termasuk dalam upacara ritual yaitu
marangir suatu acara untuk membersihkan badan dari perbuatan tidak baik dan roh-roh jahat, manombahmemuja untuk mendekatkan diri kepada yang diyakini
ialah Tuhan, ondos hosah semacam ritual tolak bala yang dilakukan oleh desa atau keluarga, manabarimanulak bala mengusir mara bahaya dari suatu desa
atau dari diri seseorang, mangindo pasu-pasu meminta berkat adar tetap sehat dan mendapat rejeki, manogu losunghayu acara untuk mengambil kayu untuk
dijadikan lumpang atau tiang rumah, Rondang Bintang suatu acara setelah panen besar. Pada upacara Simalungun yang termasuk dalam upacara adat, yaitu
mamongkot rumah acara memasuki rumah baru, patuekkon acara untuk membuat nama seseorang, marhajabuan acara pemberkatan pada suatu
perkawinan agar perkawinan tersebut diwarnai kebahagiaan, mangiligi suatu acara yang diadakan untuk menghormati seseorang yang meninggal dunia yang
sudah memiliki anak cucu, bagah-bagah nisahalak suatu acara yang diadakan karena seseorang ingin membuat pesta.
Pada upacara malasni uhur upacara kegembiraan, yaitu mangalo-alo tamu suatu acara untuk menyambut tamu penting dari luar daerah, marillah
suatu acara muda-mudi yang menyanyi bersama, pesta malani uhur suatu acara kegembiraan yang diadakan suatu keluarga, dan suatu acara peresmian
bangunan-bangunan suatu acara kegembiraan meresmikan bangunan, sedangkan dalam acara hiburan, gonrang sidua-dua dimainkan dan dipertontonkan dalam
Universitas Sumatera Utara
35 suatu acara besar suatu daerah atau panggilan-panggilan dalam acara pagelaran-
pagelaran seni lainnya yang berguna hanya dipertontonkan saja contohnya dalam Pagelaran di Pekan Raya Sumatera Utara.
Permainan gonrang sidua-dua juga dilakukan untuk mengiringi penari panortor dalam sebuah gual lagu ataupun instrumen musik yang dimainkan.
3.3 Klasifikasi