35 suatu acara besar suatu daerah atau panggilan-panggilan dalam acara pagelaran-
pagelaran seni lainnya yang berguna hanya dipertontonkan saja contohnya dalam Pagelaran di Pekan Raya Sumatera Utara.
Permainan gonrang sidua-dua juga dilakukan untuk mengiringi penari panortor dalam sebuah gual lagu ataupun instrumen musik yang dimainkan.
3.3 Klasifikasi
Gonrang Sidua-dua
Dalam klasifikasi gonrang sidua-dua Simalungun, penulis mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Curt Sachs dan Horsnbostel 1961 yaitu,
“sistem pengklasifikasian alat musik yang berdasarkan sumber penggetar utama
bunyinya. Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian yaitu : idiofon, penggetar utama bunyinya adalah bagian dari alat musik itu sendiri, Aerofon,
penggetar utama bunyinya adalah udara, Membranofon, penggetar utama bunyinya adalah kulit atau membran, Kordofon, penggetar utama bunyinya
adalah senar atau dawai.” Berdasarkan ketentuan diatas, maka gonrang sidua-dua diklasifikasikan
sebagai alat musik Membranofon yang sumber bunyinya berasal dari kulit atau membran pada alat musik gonrang sidua-dua tersebut. Gonrang sidua-dua
Simalungun merupakan jenis alat musik pukul dari kayu, rotan dan kulit hewan, dan gonrang sidua-dua juga dimainkan dengan menggunakan pamalu.
Bila dilihat dari bagian ujung utama yang sebagai melodi sampai keujung pangkal bawah sisinya yang disebut sebagai bassnya, maka lebih besar diameter
pangkal ujung utama dibandingkan ujung pangkal bawah.
Universitas Sumatera Utara
36
3.4 Konstruksi Bagian-bagian Gonrang Sidua-dua
Adapun konstruksi gonrang sidua-dua terdiri dari empat bagian yang terintegrasi baik dari segi teknik permainan maupun organologisnya. Keempat
bagian tersebut adalah: a.
Stik ‘pamalu’ gonrang, b.
Membran gonrang, c.
Rotan untuk menali antar bahagian gonrang, d.
Badan gonrang itu sendiri. Selengkapnya konstruksi bagian-bagian gonrang sidua-dua adalah sebagai
berikut.
Universitas Sumatera Utara
37 Gambar 1: Bagian-bagian Gonrang Sidua-dua
3.5 Ukuran Pada Bagian Gonrang Sidua-dua
Pada sub bab ini penulis akan menerangkan ukuran pada bagian gonrang sidua-dua, ukuran pada setiap sisi juga berpengaruh untuk suara yang akan
dihasilkan. Menurut Bapak Rosul Damanik jika ukuran berbeda jauh, maka hasil yang dihasilkan pada kedua sisi tidak harmonis. Sisi atas dan sisi bawah itu diukur
sesuai panjang dari badan gonrang tersebut. Pamalu Gonrang
Membran Gonrang Rotan Gonrang
Badan Gonrang
Universitas Sumatera Utara
38
3.5.1 Badan Gonrang Sidua-dua
Secara visual tampilan badan gonrang sidua-dua adalah seperti pada Gambar 2 berikut ini.
Gambar 2 Badan Gonrang Sidua-dua Selain itu, badan gonrang sidua-dua yang menggunakan kayu nangka dan
mempunyai ukuran panjang 49 cm.
3.5.2 Membran Gonrang Sidua-dua
Seterusnya membran gonrang sidua-dua letak dan keberadaannya dalam instrumen tersebut dapat dilihat pada tampilan visual gambar berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
39
Gambar 3 : Membran Gonrang Sidua-dua
Pada membran gonrang sidua-dua, digunakan dengan lapisan kulit kambing. Ukuran yang dipakai dalam kulit kambing sesuai dengan ukuran
diameter pada membran gonrang sidua-dua. Ukuran kulit kambing yang dipakai 37 cm. Ukuran tersebut akan dibagi 2 dua dalam gonrang sidua-dua, yaitu pada
sisi atas yaitu 20 cm dan pada sisi bawah 17 cm.
Gambar 4 : Kulit Membran Gonrang Sidua-dua
Adapun kegunaan membran gonrang sidua-dua sebagai penghasil suara dengan memukulkan pamalu dan tangan pada membran agar hasil pukulan
menghasilkan pukulan ritem sebagai tempo pengiring alat musik sarunei.
Universitas Sumatera Utara
40
3.5.3 Rotan Gonrang Sidua-dua
Adapun rotan digunakan untuk menautkan antara bagian-bagian gonrang sidua-dua. Tampilan visual rotan tersebut, ketika belum ditalikan adalah sebagai
berikut ini.
Gambar 5 : Rotan Gonrang Sidua-dua
Ukuran yang digunakan dalam rotan sebagai pengikat membran pada kedua sisi ini yaitu sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Karena jika masih kurang
ketat kurang tepat ikatan, maka dibutuhkan rotan yang lebih panjang untuk menghasilkan nada yang tepat. Tampilan visual rotan pengkait pada alat musik
gonrang sidua-dua ini adalah sebagai berikut.
Gambar 6: Pengkait Gonrang Sidua-dua
Universitas Sumatera Utara
41
3.5.4 Pamalu Stik Gonrang Sidua-dua
Fungsi musik pamalu adalah untuk memukul sisi depan membran gendang. Pamalu ini terbuat dari bahan bambu hali hambang-hambang. Sebelum
dibentuk menjadi pamalu tampilan visual bambu tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 7: Bambu Hali Hambang-hambang
Pamalu merupakan alat bantu untuk memukul gonrang sidua-dua agar menghasilkan pukulan ritem sebagai tempo pengiring alat musik sarunei. Badan
pamalu berawal dari batang rotan hali hambang-hambang, yang dapat ditemukan disekitaran ladang-ladanghutan-hutan yang banyak tumbuh pohon bambu.
Bagian yang dijadikan pamalu tepat berada bagian pangkal bambu hali hambang-hambang tanda panah pada gambar diatas. Ukuran pamalu tidaklah
terlalu ditentukan, akan tetapi sesuai dengan besarnya membran pada gonrang sidua-dua. Karena jika tidak sesuai atau kelebihan panjang, maka dalam
memainkan pastilah sulit dalam memainkannya.
Universitas Sumatera Utara
42 Gambar 8: Pamalu Gonrang Sidua-dua
Ukuran yang dipakai pada gonrang sidua-dua ini yaitu 10 cm dan mempunyai diameter 3 cm pada kedua sisi. Diameter yang dipakai pada kedua sisi
pamalu ini sama dan mempunyai ujung sisi yang tumpul.
3.6 Teknik Pembuatan Gonrang Sidua-dua
Pembuatan gonrang sidua-dua masih sangat sederhana, semua teknik pengerjaan gonrang sidua-dua tersebut mulai dari bahan baku sederhana yang
digunakan, dan dikerjakan dengan alat-alat dan teknik yang sederhana dengan menggunakan tangan tanpa bantuan mesin ataupun alat elektronika. Dan dalam
pembuatannya juga memerlukan waktu minimal 3 tiga bulan, dikarenakan penjemuran kulit gonrang sidua-dua yang menggunakan uapan panas matahari
selama 1 satu bulan. Dan beberapa bulan selebihnya melakukan proses
Universitas Sumatera Utara
43 pembuatan konstruksi gonrang sidua-dua lainnya, seperti memotong melubangi
kayu menjadi badan gonrang sidua-dua, memotong kulit sesuai besarnya membran, mengatur besaran lubang sesuai suara yang akan dihasilkan, mengikat
rotan pada kedua sisi, dan penjemuran pada uapan panas matahari selama 3 tiga minggu.
3.7 Alat dan Bahan Pembuatan Gonrang Sidua-dua