54
BAB IV TEKNIK PERMAINAN DAN EKSISTENSI
GONRANG SIDUA-DUA
4.1 Proses Belajar
Menurut wawancara dengan Bapak Rosul Damanik, proses pertama yang harus dilakukan sebelum memainkan gonrang sidua-dua yaitu dengan cara
melihat permainan, mendengarkan permainan bunyi dari gonrang sidua-dua, menghafalkan bunyi dari gonrang sidua-dua. Kemudian menirukan apa yang
sudah dilihat, didengarkan, dan yang sudah dihafalkan dengan pelan-pelan menirukan permainan tersebut agar cepat mengetahui cara bermain gonrang
sidua-dua. Menurut Bapak Rosul Damanik untuk menjadi seorang pemain gonrang
sidua-dua adalah mempunyai kesabaran dalam latihan, akan tetapi mempunyai niat yang kuat jangan setengah-setengah, mempunyai alat sendiri gar lebih fokus
dalam latihan, dan sabar dalam latihan untuk menuju kemahiran dalam memainkan gonrang sidua-dua. Akan tetapi menurut Beliau sebelum memainkan
gonrang sidua-dua harus pelatihan perenggangan tangan agar tangan lebih rileks dalam memukul gonrang sidua-dua.
Bapak Rosul Damanik dulunya saat latihan dalam memainkan gonrang sidua-dua dengan mempunyai niat, kefokusan dan kesabaran yang kuat dalam hal
teknik memukul gonrang sidua-dua, agar bunyi tempo yang dimainkan tepat dengan bunyi yang harus dihasilkan. Bapak Rosul pertama kalinya memainkan
gonrang sidua-dua dalam hal upacara ritual yaitu pada saat panen besar Rondang
Universitas Sumatera Utara
55 Bintang di daerah tempat tinggal beliau yaitu di daerah Kecamatan Sidamanik
Kabupaten Simalungun. Pada waktu menduduki Sekolah Dasar SD, Bapak Rosul Damanik
mempelajari musik dilakukan secara lisan yaitu ayah dari Bapak Rosul Damanik bercerita dan mencontohkan permainan musik kepada anaknya Bapak Rosul
Damanik dan setelah itu disuruh memainkan dan ajari dengan bersentuhan fisik memegang bagian tubuh yang dipergunakan untuk memainkannya. Dan sampai
saat ini Bapak Rosul menerapkan pembelajaran tersebut untuk murid-muridnya ataupun kepada orang yang mempunyai niat yang besar untuk mengetahui cara
memainkan alat musik Simalungun.
4.2 Teknik Permainan