28 alat pemukul dalam permainan gonrang sidua-dua. Gonrang sidua-dua juga
termasuk dalam permainan musik Ansambel. Ansambel yang dimaksud tidaklah terlepas dari beberapa alat musik yang dalam arti harus dimainkan dengan
beberapa alat musik. Maka dari itu, gonrang sidua-dua tidaklah terlepas pada alat musik sarunei Simalungun. Sarunei juga memiliki 2 dua jenis, yaitu yang
pertama adalah sarune ponggol-ponggol yang dipakai untuk melantunkan lagu- lagu tradisional dan gual-gual lagu-lagu pop daerah Simalungun, dan yang
kedua yaitu sarunei bolon yang dipakai untuk melantunkan syair-syair “sakral”
dalam acara adat yang sangat religius. Gonrang sidua-dua terdiri dari 2 dua buah gonrang gendang ditambah
semua peralatan seperti yang ada pada gonrang bolon. Penabuh pemain musik gonrang hanya 2 dua orang. Yang lainnya sama seperti pada gonrang bolon.
3.1.1 Perbedaan Gonrang Sidua-dua Dengan Gonrang Sipitu-pitu
Adapun perbedaan gonrang sidua-dua dengan gonrang sipitu-pitu, yaitu : 1. Jumlah gonrang dan personilnya berbeda. Jika pada gonrang sipitu-pitu jumlah
gonrang ada 7 tujuh buah gonrang dengan jumlah penabuh pemain musik yaitu 3 orang. Jika pada gonrang sidua-dua terdapat 2 dua buah gonrang dan
jumlah pemainnya hanya 2 dua orang. 2. Pada gonrang sidua-dua, kedua sisi lobang diameter atas dan bawah dibubuhi
kulit dan kedua belah sisi lobang dapat dipukul dengan telapak tangan dan juga dapat dengan menggunakan jari atau alat bantu pemukul pamalu. Jika pada
Universitas Sumatera Utara
29 gonrang sipitu-pitu hanya dapat dimainkan dengan pamalu saja dan pada sisi
yang atas saja.
3. Pada gonrang sidua-dua juga mempunyai susunan ataupun posisi gonrang
diletakkan membentang didepan penabuh pemain musik atau dipangku karena penabuh pemain musik gonrang sidua-dua posisinya duduk bersila.
Jika pada gonrang sipitu-pitu mempunyai susunan berjejer dengan digantung pada sebuah rak yang sedemikian rupa sesuai nada: do, re, mi, fa, sol, la, si,
dan hanya dapat dipukul dibagian atas saja.
3.1.2 Persamaan Gonrang Sidua-dua Dengan Gonrang Sipitu-pitu
Adapun persamaan gonrang sidua-dua dengan gonrang sipitu-pitu, yaitu kedua jenis gonrang ini sama-sama dapat menghasilkan bunyi dan irama yang
sama dalam semua jenis gual lagu, judul, nada, ritme, dan irama dasar. Pada umumnya gonrang ini diadakan untuk hiburan. Hiburan yang terikat dengan etika
adat dan norma-norma susila yang membatasi gerakan-gerakan penarinya pada batas gerakan yang santun.
Permainan gonrang sidua-dua dengan gonrang sipitu-pitu sama-sama sebagai tempo pengiring sarune. Akan tetapi pada saat sekarang ini, gonrang
sipitu-pitu lebih sering digunakan dalam sebuah acara Simalungun. Karena melihat banyaknya peminat dikalangan masyarakat Simalungun yang menyatakan
jika memakai gonrang sidua-dua memiliki nuansa suasana mistis memuja roh- roh leluhur.
Universitas Sumatera Utara
30 Pergeseran ini membuat keberadaan gonrang sidua-dua semakin sedikit
peminatnya, karena bukan hanya bernuansa mistis memuja roh-roh leluhur, dan juga dikalangan pemusik Simalungun membuat jumlah pemain yang bertambah
dan ukuran panggung juga memiliki ukuran yang lebih banyak.
3.2 Sejarah