36
3.4 Konstruksi Bagian-bagian Gonrang Sidua-dua
Adapun konstruksi gonrang sidua-dua terdiri dari empat bagian yang terintegrasi baik dari segi teknik permainan maupun organologisnya. Keempat
bagian tersebut adalah: a.
Stik ‘pamalu’ gonrang, b.
Membran gonrang, c.
Rotan untuk menali antar bahagian gonrang, d.
Badan gonrang itu sendiri. Selengkapnya konstruksi bagian-bagian gonrang sidua-dua adalah sebagai
berikut.
Universitas Sumatera Utara
37 Gambar 1: Bagian-bagian Gonrang Sidua-dua
3.5 Ukuran Pada Bagian Gonrang Sidua-dua
Pada sub bab ini penulis akan menerangkan ukuran pada bagian gonrang sidua-dua, ukuran pada setiap sisi juga berpengaruh untuk suara yang akan
dihasilkan. Menurut Bapak Rosul Damanik jika ukuran berbeda jauh, maka hasil yang dihasilkan pada kedua sisi tidak harmonis. Sisi atas dan sisi bawah itu diukur
sesuai panjang dari badan gonrang tersebut. Pamalu Gonrang
Membran Gonrang Rotan Gonrang
Badan Gonrang
Universitas Sumatera Utara
38
3.5.1 Badan Gonrang Sidua-dua
Secara visual tampilan badan gonrang sidua-dua adalah seperti pada Gambar 2 berikut ini.
Gambar 2 Badan Gonrang Sidua-dua Selain itu, badan gonrang sidua-dua yang menggunakan kayu nangka dan
mempunyai ukuran panjang 49 cm.
3.5.2 Membran Gonrang Sidua-dua
Seterusnya membran gonrang sidua-dua letak dan keberadaannya dalam instrumen tersebut dapat dilihat pada tampilan visual gambar berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
39
Gambar 3 : Membran Gonrang Sidua-dua
Pada membran gonrang sidua-dua, digunakan dengan lapisan kulit kambing. Ukuran yang dipakai dalam kulit kambing sesuai dengan ukuran
diameter pada membran gonrang sidua-dua. Ukuran kulit kambing yang dipakai 37 cm. Ukuran tersebut akan dibagi 2 dua dalam gonrang sidua-dua, yaitu pada
sisi atas yaitu 20 cm dan pada sisi bawah 17 cm.
Gambar 4 : Kulit Membran Gonrang Sidua-dua
Adapun kegunaan membran gonrang sidua-dua sebagai penghasil suara dengan memukulkan pamalu dan tangan pada membran agar hasil pukulan
menghasilkan pukulan ritem sebagai tempo pengiring alat musik sarunei.
Universitas Sumatera Utara
40
3.5.3 Rotan Gonrang Sidua-dua
Adapun rotan digunakan untuk menautkan antara bagian-bagian gonrang sidua-dua. Tampilan visual rotan tersebut, ketika belum ditalikan adalah sebagai
berikut ini.
Gambar 5 : Rotan Gonrang Sidua-dua
Ukuran yang digunakan dalam rotan sebagai pengikat membran pada kedua sisi ini yaitu sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Karena jika masih kurang
ketat kurang tepat ikatan, maka dibutuhkan rotan yang lebih panjang untuk menghasilkan nada yang tepat. Tampilan visual rotan pengkait pada alat musik
gonrang sidua-dua ini adalah sebagai berikut.
Gambar 6: Pengkait Gonrang Sidua-dua
Universitas Sumatera Utara
41
3.5.4 Pamalu Stik Gonrang Sidua-dua
Fungsi musik pamalu adalah untuk memukul sisi depan membran gendang. Pamalu ini terbuat dari bahan bambu hali hambang-hambang. Sebelum
dibentuk menjadi pamalu tampilan visual bambu tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 7: Bambu Hali Hambang-hambang
Pamalu merupakan alat bantu untuk memukul gonrang sidua-dua agar menghasilkan pukulan ritem sebagai tempo pengiring alat musik sarunei. Badan
pamalu berawal dari batang rotan hali hambang-hambang, yang dapat ditemukan disekitaran ladang-ladanghutan-hutan yang banyak tumbuh pohon bambu.
Bagian yang dijadikan pamalu tepat berada bagian pangkal bambu hali hambang-hambang tanda panah pada gambar diatas. Ukuran pamalu tidaklah
terlalu ditentukan, akan tetapi sesuai dengan besarnya membran pada gonrang sidua-dua. Karena jika tidak sesuai atau kelebihan panjang, maka dalam
memainkan pastilah sulit dalam memainkannya.
Universitas Sumatera Utara
42 Gambar 8: Pamalu Gonrang Sidua-dua
Ukuran yang dipakai pada gonrang sidua-dua ini yaitu 10 cm dan mempunyai diameter 3 cm pada kedua sisi. Diameter yang dipakai pada kedua sisi
pamalu ini sama dan mempunyai ujung sisi yang tumpul.
3.6 Teknik Pembuatan Gonrang Sidua-dua
Pembuatan gonrang sidua-dua masih sangat sederhana, semua teknik pengerjaan gonrang sidua-dua tersebut mulai dari bahan baku sederhana yang
digunakan, dan dikerjakan dengan alat-alat dan teknik yang sederhana dengan menggunakan tangan tanpa bantuan mesin ataupun alat elektronika. Dan dalam
pembuatannya juga memerlukan waktu minimal 3 tiga bulan, dikarenakan penjemuran kulit gonrang sidua-dua yang menggunakan uapan panas matahari
selama 1 satu bulan. Dan beberapa bulan selebihnya melakukan proses
Universitas Sumatera Utara
43 pembuatan konstruksi gonrang sidua-dua lainnya, seperti memotong melubangi
kayu menjadi badan gonrang sidua-dua, memotong kulit sesuai besarnya membran, mengatur besaran lubang sesuai suara yang akan dihasilkan, mengikat
rotan pada kedua sisi, dan penjemuran pada uapan panas matahari selama 3 tiga minggu.
3.7 Alat dan Bahan Pembuatan Gonrang Sidua-dua
Alat-alat yang digunakan untuk membuat instrumen gonrang sidua-dua, berdasarkan pengamatan penulis terdiri dari:
1. Pukkor bor,
2.
Pukkon pahat,
3. Pahat Panjang,
4. Pahat Besar,
5. Kikir,
6. Martil Kayu,
7. Martil Besi,
8. Pisau,
9. Batu Gosok,
10. Takke Cangkul Kayu,
11. Tuhil Pahat Besi,
12. Gergaji,
13. Busur Jangka.
Universitas Sumatera Utara
44
3.7.1 Pukkor Bor Berbentuk
Pukkor Bor berbentuk “T lurus” berguna untuk melobangi membor
awal badan gonrang sidua-dua. 3.7.2
Pukkon Pahat Besi
Pukkon Pahat Besi berguna untuk membentuk bibir akhir gonrang sidua- dua.
3.7.3
Pahat Panjang
Pahat Panjang berguna untuk mengambil lubang yang melingkar didalam badan gonrang sidua-dua.
3.7.4
Pahat Besar
Pahat Besar berguna untuk melubangi lambung dan membersihkan bagian badan dalam gonrang sidua-dua.
3.7.5 Kikir Kikir berguna untuk menghaluskan badan gonrang sidua-dua.
3.7.6 Martil Kayu
Martil Kayu berguna untuk memukul Pahat.
3.7.8 Martil Besi
Martil Besi berguna untuk memukul Pahat.
3.7.9 Pisau
Pisau berguna untuk menghaluskan dinding membar-bar.
Universitas Sumatera Utara
45
3.7.10 Takke Cangkul Kayu
Takke Cangkul Kayu berguna untuk mengawali bentuk dan sebagai pembersih di sekitaran pohon pada saat pengambilan badan gonrang sidua-dua
3.7.11 Tuhil Pahat Besi
Tuhil Pahat Biasa berguna untuk meratakan bibir gonrang sidua-dua
3.7.12 Gergaji
Gergaji berguna untuk memotong kayu yang akan dijadikan badan gonrang sidua-dua.
3.7.13 Busur Jangka
Busur Jangka berguna untuk membuat “titik koordinat” lingkaran
gonrang sidua-dua.
3.8 Proses Pembuatan
Gonrang Sidua-dua
Proses pembuatan gonrang sidua-dua memerlukan waktu yang cukup lama dan memerlukan penangangan yang ekstra dalam arti memerlukan
kefokusan dalam pembuatan agar tidak terjadi kesilapan yang membuat semuanya harus diulang dari awal.
3.8.1 Pohon Nangka
Pohon nangka adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat alat musik Simalungun terutama badan gonrang sidua-dua, menurut penjelasan Bapak
Universitas Sumatera Utara
46 Rosul Damanik pohon tersebut sudah berumur belasan tahun dan sudah siap untuk
dijadikan badan gonrang sidua-dua. Untuk mendapatkan pohon ini juga memerlukan waktu yang lama, karena
sudah jarang di kampung Sidamanik dan tidak semua warga mau memberikan pohonnya untuk dibeli dan ditebang. Kegunaan pohon ini juga untuk membuat
gonrang sidua-dua pada saat dimainkan.
3.8.2 Proses Pencarian dan Penjemuran Kulit Kambing
Proses pencarian kulit kambing menurut Bapak Rosul Damanik mengalami kendala dikarenakan tidak banyak orang yang memotong kambing yang sudah
tua. Usia kambing juga haruslah minimal 3 tahun, tidak adanya penyakit di tubuh tidak cacat fisik dan berjenis kelamin jantan, karena memiliki ketahanan kulit
yang sudah kuat dan agar tidak mudah rusak pada saat dimainkan.
Gambar 9 : Kulit Kambing Proses pembuatan kulit kambing ini juga memerlukan waktu yang lama,
karena haruslah dicuci dengan air tawar yang bersih dan setelah itu dijemur di suatu ruangan yang berdinding kayu agar matahari yang masuk hanya uap nya
saja. Jika panas matahrinya yang langsung mengenai kulit, maka terjadinya
Universitas Sumatera Utara
47 kelapukan pada kulit. Maka dari itu hanya dengan uap mataharinya saja dan
memerlukan waktu minimal 1 satu bulan. Menurut Beliau proses penjemuran memerlukan waktu 1 satu bulan, karena haruslah sampai
“lembek” ditarik oleh rotan. Tetapi lembek tersebut juga tidak mudah putus, lembek dimaksud yang
sudah kering dengan menggunakan uap. Jika dengan matahari pastilah akan keras dan tidak baik digunakan sebagai membran kulit gonrang sidua-dua.
3.8.3 Proses Penebangan Pohon Nangka
Berikut adalah bentuk badan gonrang sidua-dua setelah ditebang dan siap untuk dibuat untuk menjadi alat musik gonrang sidua-dua. Bahan yang digunakan
untuk menebang dan memotong kayu masih sederhana yaitu parang, gergaji dan
pisau besar.
Gambar 10 : Batang Kayu Nangka
Universitas Sumatera Utara
48 Badan pohon yang diambil yaitu pada bagian bawahnya, karena masih
memiliki ketahanan fisik yang kuat. Menurut Bapak Rosul Damanik, ukuran yang diambil untuk dijadikan badan gonrang sidua-dua yaitu 2 jengkal jari orang
dewasa, tetapi itu pun sesuai permint aan oleh si “konsumen”.
3.8.4 Proses Melubangi Kedua Sisi Gonrang Sidua-dua Untuk Membuat
Resonator
Gambar 11 : Melubangi Batang Kayu untuk Membuat Resonator
Proses melubangi pada sisi kayu nangka memerlukan waktu yang lama dan tenaga yang ekstra. Karena kerasnya kulit kayu nangka dan masih
Universitas Sumatera Utara
49 menggunakan bahan yang sederhana, yaitu pisau membersihkan badan kayu,
jangka membuat titik koordinat pada sisi gonrang, pahat melubangi sisi, martil besar dan kecil memukul pahat, pukkor bor Melubangi Membor awal Badan
gonrang Sidua-dua, pahat besar Melubangi Lambung Dan Membersihkan Bagian Badan Dalam Gonrang Sidua-dua, dan pahat biasa atau tuhil Meratakan Bibir
Gonrang Sidua-dua.
Gambar 12: Resonator Gonrang Sidua-dua
Menurut Bapak Rosul Damanik dalam proses melubangi kedua sisi gonrang sidua-dua yaitu dengan membersihkan badan gonrang dengan
menggunakan pisau, setelah itu dilanjutkan dengan membuat titik koordinat agar dalam mengkikis dari sisi atas ke bawah tidak melenceng dan haruslah berputar,
karena itu nantinya juga akan bepengaruh dengan nada yang dihasilkan dalam “resonator” ruang penggetar suara. Setelah dilubangi, bagian dalam gonrang
haruslah dibersihkan juga dengan memakai alat kikir dan pahat, agar nada yang dihasilkan pun bisa bersih baik.
Universitas Sumatera Utara
50 Menurut Bapak Rosul Damanik, tenaga yang dikeluarkan sangatlah
banyak dan yang sering sakit itu ialah bahu pada bagian tubuh kita. Kendala yang sering didapati yaitu seringnya melenceng dari garis dan titik koordinat yang
sudah dibuat, tetapi Beliau tetap bersemangat dalam pembuatannya. Sisi atas berdiameter 20 cm dan sisi bawah berdiameter 17 cm. Perbedaan sisi itu dibuat
menurut Bapak Rosul Damanik karena bedanya kegunaan dan hasil nada yang akan dihasilkan oleh kedua sisi gonrang sidua-dua tersebut.
3.8.5 Proses Pengikatan Kulit Kambing Pada Besi Pembuatan Membran Gonrang Sidua-dua
Kulit Kambing yang sebagai membran setelah dijemur, tidak akan dapat langsung diletakkan pada kedua sisi badan gonrang sidua-dua, karena akan
mengakibatkan mudah putus koyak pada kulit tersebut. Maka dari itu, menurut informan penulis Bapak Rosul Damanik, bahwa kulit yang akan dijadikan
membran dihlebih dahulu pada sebuah “kawat besi”. Menurut informan penulis bahwa pengikatan pada kawat besi dibuat, karena agar ketahanan dalam
pengikatan tidak mudah putus koyak. Besi yang digunakan juga tidaklah mempunyai aturan yang banyak, hanya saja bersih dan tidak berkarat.
Universitas Sumatera Utara
51 Gambar 13 : Membran Gonrang Sidua-dua
Proses pengikatan kulit kambing pada besi itulah sangat berguna menurut Bapak Rosul Damanik, karena besi berguna untuk tempat perekatan pada kulit
kambing dan besi juga berguna sebagai tempat mengikat kedua sisi dengan menggunakan rotan.
Universitas Sumatera Utara
52
3.8.6 Proses Pengikatan Pada Kedua Sisi
Gonrang Sidua-dua
Gambar 14 : Pengikatan Kedua Sisi Gonrang Sidua-dua
Sebelum dilakukan proses pengikatan, haruslah membuat sebuah lubang dipertengahan antara sisi atas dan bawah dengan menggunakan alat yang
sederhana yaitu pukkor melobangimembor badan gonrang sidua-dua yang berguna titik pusat dalam pengikatan kedua sisi badan gonrang. Titik pusat ini
yang akan berguna untuk memulai dalam proses mengikat kedua sisi. Setelah itu proses pengikatan pada kedua sisi gonrang sidua-dua ini
sangatlah dibutuhkan kefokusan yang lebih banyak, karena disinilah akan ditentukan bagaimana suara yang akan dihasilkan. Kuat atau tidaknya ikatan yang
dibuat, itu sangatlah berpengaruh dengan suara yang akan dihasilkan. Untuk menentukan suara yang akan dihasilkan, Bapak Rossul Damanik tidaklah
memerlukan bantuan alat yang lain, cukup dengan menggunakan penekanan kulit
Universitas Sumatera Utara
53 kambing pada rotan yang sebgai pengikat dan menggunakan daya ingat suara
yang gonrang yang akan dihasilkan sebelumnya. Suara yang sudah tepat atau tidak tepatnya itu tergantung kuat atau tidaknya pengikatan kedua sisi yang
menggunakan rotan.
Gambar 15 : Rotan Gonrang Sidua-dua
Rotan yang dipakai juga tidak menggunakan rotan yang sembarangan, menurut Bapak Rosul Damanik rotan yang dipakai haruslah kuat agar tidak
mudah putus atau renggang. Karena jika nantinya tali mudah putus atau renggang juga akan mempengaruhi suara yang dihasilkan dan kerusakan pada kulit kambing
yang digunakan sebagai tempat menghasilkan suara yang akan dikeluarkan.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB IV TEKNIK PERMAINAN DAN EKSISTENSI
GONRANG SIDUA-DUA
4.1 Proses Belajar
Menurut wawancara dengan Bapak Rosul Damanik, proses pertama yang harus dilakukan sebelum memainkan gonrang sidua-dua yaitu dengan cara
melihat permainan, mendengarkan permainan bunyi dari gonrang sidua-dua, menghafalkan bunyi dari gonrang sidua-dua. Kemudian menirukan apa yang
sudah dilihat, didengarkan, dan yang sudah dihafalkan dengan pelan-pelan menirukan permainan tersebut agar cepat mengetahui cara bermain gonrang
sidua-dua. Menurut Bapak Rosul Damanik untuk menjadi seorang pemain gonrang
sidua-dua adalah mempunyai kesabaran dalam latihan, akan tetapi mempunyai niat yang kuat jangan setengah-setengah, mempunyai alat sendiri gar lebih fokus
dalam latihan, dan sabar dalam latihan untuk menuju kemahiran dalam memainkan gonrang sidua-dua. Akan tetapi menurut Beliau sebelum memainkan
gonrang sidua-dua harus pelatihan perenggangan tangan agar tangan lebih rileks dalam memukul gonrang sidua-dua.
Bapak Rosul Damanik dulunya saat latihan dalam memainkan gonrang sidua-dua dengan mempunyai niat, kefokusan dan kesabaran yang kuat dalam hal
teknik memukul gonrang sidua-dua, agar bunyi tempo yang dimainkan tepat dengan bunyi yang harus dihasilkan. Bapak Rosul pertama kalinya memainkan
gonrang sidua-dua dalam hal upacara ritual yaitu pada saat panen besar Rondang
Universitas Sumatera Utara
55 Bintang di daerah tempat tinggal beliau yaitu di daerah Kecamatan Sidamanik
Kabupaten Simalungun. Pada waktu menduduki Sekolah Dasar SD, Bapak Rosul Damanik
mempelajari musik dilakukan secara lisan yaitu ayah dari Bapak Rosul Damanik bercerita dan mencontohkan permainan musik kepada anaknya Bapak Rosul
Damanik dan setelah itu disuruh memainkan dan ajari dengan bersentuhan fisik memegang bagian tubuh yang dipergunakan untuk memainkannya. Dan sampai
saat ini Bapak Rosul menerapkan pembelajaran tersebut untuk murid-muridnya ataupun kepada orang yang mempunyai niat yang besar untuk mengetahui cara
memainkan alat musik Simalungun.
4.2 Teknik Permainan