27 dianut, jika prinsip yang baru tersebut dianggap lebih baik. Selainjutnya sifat
dan pengaruhnya serta alasan dilakukan perubahan harus diungkapkan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya perubahan.
7. Lengkap
Dalam hal ini, informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi enam tujuan kuantitatif persyaratan
di atas atau dapat diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan. Untuk itu, harus terdapat klasifikasi,
susunan serta istilah yang layak dalam laporan keuangan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan yang disajikan oleh manajemen mencakup informasi keuangan yang dibutuhkan para pengguna laporan keuangan untuk tujuan dan kepentingan yang
berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Untuk itu, manajemen harus mengetahui dan memahami hal-hal penting yang mendukung kualitas pelaporan
keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum di Indonesia. Dengan demikian, informasi keuangan yang disajikan pada laporan keuangan dapat
memberikan informasi keuangan yang sesuai dibutuhkan oleh para pengguna dalam mencapai tujuannya.
2.1.7. Rasio Keuangan dan Jenis Rasio Keuangan
Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang sudah go public, lazimnya menyajikan informasi keuangan yang dapat memberikan ikhtisar
mengenai kondisi laporan keuangan perusahaan selama beberapa periode. Selain itu, pada laporan keuangan yang disajikan tersebut juga mencakup rasio keuangan
28 baik dari segi aset, hutang leverage, profitabilitas, likuiditas dan
lainnya.Perubahan yang terjadi pada rasio keuangan perusahaan dari satu periode dengan periode sebelumnya dapat menunjukkan perubahan kondisi keuangan
perusahaan apakah terjadi peningkatan atau penurunan. Menurut Fahmi 2012:49, “rasio keuangan adalah suatu kajian yang
melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang dapat dianggap representatif untuk
diterapkan”. Sedangkan menurut Kamaludin dan Indriani 2012:40, “rasio keuangan
merupakan rasio yang dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan atau membantu untuk mengidentifikasi beberapa kekuatan dan
kelemahan lapran keuangan perusahaan”. Berdasarkan pengertian rasio keuangan dari para ahli, dapat disimpulkan
rasio keuangan merupakan sebuah kajian lazimnya berisi tentang perbandingan antara jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan menggunakan rumus
yang telah diakui agar dapat mengevaluasi perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Dengan dilakukan analisis rasio laporan keuangan secara sistematis,
diharapkan diperoleh informasi yang akurat dan handal untuk pengambilan keputusan usaha demi kelangsungan usaha di masa mendatang. Disamping itu,
rasio keuangan adalah salah satu alat yang banyak digunakan oleh sebagian besar perusahaan baik yang sudah terdaftar di bursa efek maupun belum terdaftar.
29
2.1.8. Keunggulan dan Kelemahan Rasio Keuangan
Bagi perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek, penyajian laporan keuangan perusahaan menjadi salah satu syarat mutlak yang
harus dipenuhi serta mencakup rasio keuangan. Dengan adanya rasio keuangan tersebut, maka para pengguna berkepentingan dengan laporan keuangan
perusahaan dapat mengetahui kondisi perkembangan atau penurunan keuangan perusahaan selama beberapa periode.Informasi yang diperoleh dapat digunakan
sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan meskipun bukan satu-satunya sumber informasi yang dijadikan patokan untuk mengambil keputusan.Oleh sebab
itu, para pengguna juga perlu mengetahui keunggulan maupun keterbatasan yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diambil kebijakan
yang lebih baik. Menurut Fahmi 2012:51, berikut keunggulan dan kelemahan rasio
keuangan sebagai berikut : a.
Keunggulan rasio keuangan, terdiri dari : 1.
Rasio, yaitu angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
2. Analisis rasio keuangan pengganti yang lebih sederhana dari informasi
yang disajikan di laporan keuangan yang lebih rinci dan rumit. 3.
Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. 4.
Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi.
5. Menstandarisasi ukuran perusahaan.
30 6.
Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain ataupun mengetahui perkembangan perusahaan secara berkesinambungan.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan dan juga serta melakukan prediksi
di masa mendatang . b.
Kelemahan analisa rasio keuangan, terdiri dari : 1.
Pengguna rasio keuangan memberikan pengukuran yang relatif terhadap kondisi perusahaan, dimana rasio keuangan bukanlah merupakan kriteria
mutlak. 2.
Analisis rasio keuangan hanya dapat dijadikan sebagai dasar peringat awal dan bukan merupakan kesimpulan akhir.
3. Setiap data yang diperoleh yang dipergunakan untuk menganalisis
bersumber dari laporan keuangan perusahaan. 4.
Pengukuran rasio keuangan banyak bersifat artifisial. Dalam hal ini perhitungan rasio keuangan dilakukan oleh manusia, dan setiap pengguna
laporan keuangan mempunyai pandangan yang berbeda dalam menempatkan ukuran dan justifikasi dipergunakannya rasio tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa para pengguna laporan keuangan yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan
perlu mengetahui dan memahami dengan baik dan benar atas keterbatasan dan keunggulan yang terdapat pada rasio keuangan. Hal ini dimaksudkan agar
pengguna laporan keuangan dapat mengambil sikap dan kebijakan untuk mencari alternatif lain berupa informasi dari sumber yang dapat dipercaya sebagai
informasi pendukung dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang
31 akandiambil lazimnya bersifat jangka panjang dan sifatnya strategis sehingga
diharapkan agar kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat diminimalkan sedemikian rupa.
Hal penting yang perlu dilakukan sehubungan dengan rasio keuangan sebaiknya diprioritas secara konsisten dan berkesinambungan agar hal ini menjadi
bagian yang tidak terlewatkan dalam pengumpulan informasi keuangan dari sumber internal dan eksternal. Dengan demikian manajemen sebagai pihak
internal dan pihak eksternal dapat mensinergikan tujuan yang sama hendak dicapai untuk kepentingan bersama.
2.1.9. Ukuran Perusahaan