22
2.1.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan
Integritas laporan keuangan me-nunjukkan informasi yang benar, jujur, aku-rat serta bebas dari tindakan atau kegiatan yang dilakukan dan disengaja oleh
pihak manajemen perusahaan dalam memanipulasi angka-angka akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan untuk menyesatkan pe-makai laporan keuangan
dalam menilai pe-rusahaannya. Penyajian yang wajar men-syaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan
definisi dan kriteria pengakuan aset, laibilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Berikut ada beberapa pengertian integritas laporan keuangan yang dikutip oleh Oktadella dan Julaikha 2012, sebagai berikut:
a. Mulyadi, mendefinisikan integritas sebagai prinsip moral yang
tidakmemihak, jujur, seseorang yang berintegritas tinggi memandang fakta seperti apaadanya dan mengemukakan fakta tersebut seperti apa adanya.
b. Mayangsari,mendefinisikan Integritas laporan keuangan adalah sejauh
mana laporan keuangan yang disajikanmenunjukkan informasi yang benar dan jujur.
Sementara itu, menurut Mayangsari 2005, laporan keuangan yang reliable atauberintegritas dapat dinilai dengan cara penggunaan prinsip
konservatisme danpenggunaan earning management karena informasi dalam laporan keuangan akanlebih reliable apabila laporan keuangan tersebut
konservatif dan laporan keuangantersebut tidak overstate supaya tidak ada pihak yang dirugikan akibat informasidalam laporan keuangan tersebut.Konservatisme
23 indentik dengan laporankeuangan yang understate yang resikonya lebih kecil
daripada laporan keuanganyang overstate. Laporan keuangan yang memenuhi karakteristik di atas akan lebihreliable karena informasi yang disajikan tersebut
tidak menyebabkan ada pihakyang dirugikan. Munculnya praktik konservatisme tersebut karena standar akuntansi yang berlaku menginginkan perusahaan memilih
salah satu metode akuntansi yang dirasa paling tepat. Setiap metode akuntansi mempunyai tingkat konservatisme yang berbeda.
Berdasarkan penjelasan di atas, makainformasi akuntansi lazimnya haruslah memiliki manfaat yang lebih besar bila dibandingkan biaya yang
dikeluarkan guna memperoleh informasi keuangan tersebut. Berikut ini terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan kualitas
informasi keuangan yang disajikan pada laporan keuangan oleh Yadiati 2010:59, terdiri dari:
1. Relevan
Pada kondisi ini relevan maksudnya bahwa informasi yang disajikan manajemen dapat membantu dan mempengaruhi guna proses pengambilan
keputusan oleh pengguna laporan keuangan sesuai dengan tujuan masing- masing. Informasi yang relevan sebaiknya mempunyai:
a. Feed back nilai umpan balik, maksudnya informasi yang dihasilkan
harus dapat digunakan untuk mengoreksi harapan sebelumnya. b.
Predictive value nilai peramalan, maksudnya informasi yang dihasilkan harus dapat membantu pemakai dalam meningkatkan kemampuan
peramalan dengan benar hasil dari kejadian masa lalu atau sekarang.
24 c.
Timeliness, artinya informasi harus disajikan tepat waktu sesuai kebutuhan pada saatpengambilan keputusan. .
2. Reliability dapat diandalkan
Informasi yang disajikan harus bebas dari kesalahan dan ataupun penyimpangan, serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Informasi tersebut harus dapat memberikan keyakinan bahwa informasi tersebut harus valid dan benar. Berikut ini
penjelasannya yaitu: a.
Verifiability, informasi tersebut dapat diuji kebenarannya dan diperiksa secara independen atas kebenaran informasi tersebut.
b. Representation faithfulness, informasi yang disajikan harus dapat
menggambarkan kondisi atau keadaan yang sebenarnya serta memiliki tingkat kewajaran yang cukup tinggi.
c. Neutrality, informasi yang disajikan tidak memihak artinya tidak ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan perilaku pemakai tertentu melainkan ditujukan untuk kepentingan semua pihak.
3. Comparability, informasi yang disajikan harus dapat diperbandingkan. Dalam
hal ini informasi dapat diperbandingkan bila menggunakan metode pengukuran dan prosedur akuntansi yang sama, sehingga tujuan uniformity
dapat dicapai. 4.
Materiality materialitas Para prinsip ini hanya informasi yang material yang disajikan padastatement
keuangan dalam arti magnitude-nya sama dengan besar kecilnya jumlah
25 rupiah, ataupun objeknya, maka akan menimbulkan kesalahan dan
menyesatkan dalam penyajian laporan keuangan tersebut misstatement 5.
Conservatisme konservatif Pada prinsip ini konservatif adalah sebuah sikap kehati-hatian dalam
menghadapi ketidakpastian oleh bisnis tertentu dengan mencoba mengurangi resiko yang mungkin dapat terjadi di masa mendatang.
Sementara itu, Sunyoto 2013:11-12, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh laporan keuangan yang mempunyai kualitas informasi yang bagus, yaitu:
1. Relevan
Relevansi atau kesesuaian informasi harus dikaitkan dengan maksud penggunaannya. Apabila informasi keuangantidak relevan untuk keperluan
para pengambil keputusan, informasi demikian tidak akan ada gunanya, betapun syarat-syarat lainnya dipenuhi.
2. Dapat dimengerti
Pada kondisi ini, informasikeuangan yang disajikan manajemen harus dapat dimengerti oleh penggunanya dan dinyatakan dalam bentuk maupun istilah
yang dapat disesuaikan dengan lingkup pengertian pemakainya. 3.
Daya uji Pada kondisi ini, pengukuran tidak dapat sepenuhnya terlepas dari
pertimbangandan pendapat subjektif.Hal ini berkaitan dengan keterlibatan manusia di dalam proses pengukuran dan pengujian informasi, agar proses
tersebut tidak lagi berlandaskan pada analisis objeknya, informasi harus dapat
26 diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menerapkan
metode pengukuran yang sama. 4.
Netral Pada kondisi ini informasi keuangan harus diarahkan pada kebutuhan umum
pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan untuk pihak tertentu. Sementara itu , tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi
keuangan yang hanya menguntungkan beberapa pihak saja, sedangkan disi sisin lain hal tersebut dapat merugikan pihak lain yang mempunyai
kepentingan yang berbeda. 5.
Tepat waktu Dalam hal informasi harus disampaikan seawal mungkin hingga dapat
digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan- keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertunda pengambilan keputusan
tersebut. 6.
Daya banding Pada kondisi ini, informasi mengenai laporan keuangan akan lebih berguna
jika dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan perusahaan lainnya
pada periode yang sama. Adanya berbagai alternatif praktik akuntansi dewasa ini menyulitkan tercapainya daya pembanding antara periode dalam satu
perusahaan yaitu dengan menerapkan metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun atau yang lebih dikenal dengan prinsip konsistensi. Perusahaan dapat
diperkenankan untuk melakukan perubahan atas metode atau prinsip yang
27 dianut, jika prinsip yang baru tersebut dianggap lebih baik. Selainjutnya sifat
dan pengaruhnya serta alasan dilakukan perubahan harus diungkapkan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya perubahan.
7. Lengkap
Dalam hal ini, informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi enam tujuan kuantitatif persyaratan
di atas atau dapat diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan. Untuk itu, harus terdapat klasifikasi,
susunan serta istilah yang layak dalam laporan keuangan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan yang disajikan oleh manajemen mencakup informasi keuangan yang dibutuhkan para pengguna laporan keuangan untuk tujuan dan kepentingan yang
berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Untuk itu, manajemen harus mengetahui dan memahami hal-hal penting yang mendukung kualitas pelaporan
keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum di Indonesia. Dengan demikian, informasi keuangan yang disajikan pada laporan keuangan dapat
memberikan informasi keuangan yang sesuai dibutuhkan oleh para pengguna dalam mencapai tujuannya.
2.1.7. Rasio Keuangan dan Jenis Rasio Keuangan