11 pihak pemegang saham dapat mengukur, menilai dan sekaligus mengawasi
kinerja agen sampai sejauh mana agen telah bertindak untuk memaksimalkan kesejahteraan prinsipal.
Teori keagenan mulai berlaku ketika terjadi hubungan kontraktual antarapemilik modal principal dan agent.Principal yang tidak mampu
mengelolaperusahaannya sendiri menyerahkan tanggung jawab operasional perusahaannyakepada agent sesuai dengan kontrak kerja.Pihak manajemen
sebagai agentbertanggung jawab secara moral dan professional menjalankan perusahaan sebaikmungkin untuk mengoptimalkan operasi dan laba perusahaan.
Sebagaiimbalannya, manajer sebagai agen akan memperoleh kompensasi sesuai dengankontrak yang ada. Sementara pihak principal melakukan kontrol terhadap
kinerjaagen untuk memastikan modal yang dimiliki dikelola dengan baik. Motifnya tentu
saja agar modal yang telah ditanam berkembang dengan optimal.
2.1.2. Good Corporate Governance
Terdapat banyak definisi tentang Corporate Governance tata kelolaperusahaan.Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI
CorporateGovernance didefinisikan sebagai seperangkat peraturan yang mengaturhubungan antara pemegang saham, pengelola saham, kreditor,
pemerintah,karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yangberkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka untuk menggatur
danmengendalikan perusahaan.Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, dimana meliputi
12 sekumpulan hubungan antara pihak direksi perusuhaan, komisaris, pemegang
saham, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dengan perusahaan. Corporate governance mensyaratkan adanya struktur perusahaan, perangkat untuk mencapai
tujuan, dan pengawasan atas kinerja. Good corporate governance seharusnya dapat merangsang Komisaris dan Direksi dalam usahanya mencapai tujauan yang
merupakan kepentingan perusahaan dan pemegang saham, dan memfasilitasi pengawasan yang efektif, sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan
sumber daya yang dimiliki secara lebih efisien. Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG dalam Bukhori, 2012
mendefenisikan Corporate Governance sebagai suatu proses dan struktur yangdigunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai tambah
padaperusahaan secara berkesinambungan dalan jangka panjang bagi pemegangsaham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakehonders
lainnya,berlandaskan peraturan perundang-undangan dan norma yang berlaku. Good Corporate Governance me-rupakan suatu cara untuk menjamin
bahwa manajemen bertindak yang tebaik untuk ke-pentingan stakeholder. Pelaksanaan Good Corporate Governance menuntut adanya perlindungan yang
kuat terhadap hak-hak pe-megang saham minoritas. Prinsip-prinsip atau pedoman pelaksanaan Corporate Gover-nance menunjukkan adanya per-lindungan
tersebut. Good Corporate Governance secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk men-ciptakan nilai tambah value
added untuk semua stakeholder.
13 Perusahaan yang telah menerapkan Corporate Governance dengan baik
seharus-nya sudah memenuhi prinsip - prinsip Good Corporate Governance GCG yaitu fair-ness, transparancy, accountability, dan res-ponsibility. Keempat
komponen tersebut penting karena penerapan prinsip - prinsip GCG tersebut secara konsisten terbukti dapat meningkatkan integritas laporan keuangan
Beasley dalam Citra, 2013.Mekanisme Good corporate gover-nance merupakan suatu aturan main, pro-sedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang
mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrolpengawasan ter- hadap keputusan tersebut. Mekanisme gover-nance diarahkan untuk menjamin
dan me-ngawasi berjalannya sistem governance da-lam sebuah organisasi.
2.1.3. Laporan Keuangan dan Jenis Laporan Keuangan