Regresi Linear Berganda Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

48

3.8. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, adapun teknik analisis data penelitian yang digunakan peneliti yaitu :

3.8.1. Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS sebagai pengolahan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan model yang digunakan dalam regresi linear berganda, yaitu : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana : Y = Integritas laporan keuangan X 1 = Kepemilikan manajerial X 2 = Ukuran Perusahaan X 3 = Leverage X 4 = Profitabilitas a = Konstanta b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 = Koefisien Regresi e = Standar error

3.8.2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian dengan analisis regresi harus didahului dengan pengujian asumsi untuk memperoleh hasil yang tidak bias dari model regresi tersebut. Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan 49 dengan Uji normalitas, Uji multikolinearitas, Uji autokorelasi, dan Uji heteroskedastis.

3.8.2.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi nornal atau tidak. Dalam mendeteksi normalitas data dilakukan dengan uji statistik mendeteksi normalitas data melalui output grafik kurva normal p-p plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik data searah mengikuti garis diagonal. 3.8.2.2.Uji Multikolinearitas Pada Uji Multikolinieritas untuk mengetahui gejala korelasi antara variabel bebas independen pada model regresi penelitian yang dilakukan. Pada uji multikolinearitas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Pada uji multikolinearitas dilakukan dengan dua cara yaitu : 1 Bila nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF Variance Inflation Factors 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen pada model regresi. 2 Bila nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 50 3.8.2.3.Uji Heterokedastisitas Pada Uji heteroskedastisitas untuk menguji nilai pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Bila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain sifatnya tetap, maka disebut Homokedastisitas, dan bila berbeda disebut Heterokedastisitas. Pengujian ada atau tidak ada heteroskedasititas dilakukan dengan cara melihat grafik plot nilai prediksi variabel dependen ZPRED dan residunya SRESID dengan dasar analisisnya adalah : 1 Bila terdapat pola tertentu, berupa titik-titik yang membentuk pola tertentu, yang teratur bergelombang, melebar, menyempit, sehingga menunjukkan telah terjadi Heterokedastisitas. 2 Bila tidak ada pola tertentu seperti titik-titik menyebar di atas atau dibawah angka nol pada sumbu Y, sehingga tidak terjadi gejala heterokedastisitas, sehingga dapat mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas. 3.8.2.4.Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier adakorelasi antara data yang diurutkan menurut waktu tertentu.Dalam penelitian iniuntuk mendeteksi autokorelasi dengan melihat nilai Durbin Watson DW. Ketentuanuntuk mendeteksi adanya autokorelasi menurut Gujarati 2003 adalah sebagaiberikut: 51 a. Bila nilai DW terletak antara dU – 4-dU berarti tidak terjadi autokorelasi b. Bila nilai DW terletak antara dL – dU atau 4-dU ─ 4-dL berarti nilai DW terletak di daerah keragu-raguan autokorelasi. c. Bila nilai DW dL berarti terjadi autokorelasi positif. d. Bila nilai DW 4 – dL berarti terjadi autokorelasi negatif. 3.8.3. Uji Hipotesis 3.8.3.1. Uji- t Uji Parsial Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara parsial variabel kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 – 2012. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah: H :b 1, b 2, b 3, b 4 =0 artinya tidak ada pengaruh secara parsial variabel kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 – 2012. H a: b 1, b 2, b 3, b 4 ≠ 0 artinya adanya pengaruh secara parsial variabel kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 – 2012. 52 Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel . Kriteria pengambilan keputusan adalah : H diterima, bila t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak H 1 diterima , bila t hitung t tabel pada α = 5

3.8.3.2. Uji F Uji Simultan

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap integritas laporan keuangan secara bersama-sama pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 – 2012. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah: H :b 1, b 2, b 3, b 4 = 0 artinya tidak ada pengaruh secara simultan atas variabel kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 – 2012. H a :b 1, b 2, b 3, b 4 ≠ 0 artinya adanya pengaruh secara simultan atas variabel kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 – 2012. 53 Pengujian simultan dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 0,95. Kriteria pengujian yang digunakan,yaitu: Bila F hitung F tabel , maka Ho ditolak pada signifikan 0,05 Berarti secara statistik data yang digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel independen X 1, X 2, X 3, X 4 berpengaruh pada nilai variabel Y. Bila F hitung F tabel , maka Ho diterima pada signifikan 0,05. Berarti secara statistik data yang digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel independen X 1, X 2, X 3, X 4 tidak berpengaruh pada nilai variabel Y. 3.8.3.3.Uji R 2 Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi untuk mengukur seberapa besar model regresi variabel independen dapat menerangkan variabel dependen. Nilai yang digunakan adalah adjusted R 2 . Priyatno 2013:100, pedoman untuk menginterpretasikan hasil koefisien korelasi sebagai berikut : Tabel 3.2 Koefisien Determinasi No Nilai Koefisien Determinasi 1 0,00 - 0,199 sangat rendah 2 0,20 - 0,399 rendah 3 0,40 - 0,599 sedang 4 0,60 - 0,799 kuat 5 0,80 - 1,000 sangat kuat Sumber : Priyatno 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui deskripsi suatu data penelitian yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi.Pada penelitian ini, variabel yang digunakan dalam perhitungan statistik deskriptif adalah , kepemilikan manajerial aset perusahaan, ukuran perusahaan pendapatan atau revenue, leverage debt to equity ratio, profitabilitas return on equity, integritas laporan keuangan operating profit margin. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Kepemilikan, Ukuran, DER, ROE, OPM Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kepemilikan 138 11.27 17.98 14.1404 1.64017 Ukuran 138 11.76 18.01 14.3641 1.53107 DER 138 -1.53 5.37 .9276 1.00020 ROE 138 -16.81 79.05 16.9907 15.77169 OPM 138 -4.77 47.13 10.9510 9.77360 Valid N listwise 138 Sumber: Data diolah SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa jumlah unit analisis N dalam penelitian ini adalah sebanyak 138 unit analisis yang terdiri dari 46 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. 55 Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai kepemilikan manajerial minimum adalah 11,27, sedangkan nilai kepemilikan manajerial maksimum adalah 17,98. Nilai kepemilikan manajerial minimum terjadi pada perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastruktur Tbk pada tahun 2011, sedangkan nilai kepemilikan manajerial maksimum terjadi pada perusahaan PT. Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk pada tahun 2010. Diketahui rata-rata mean kepemilikan manajerial dari tahun 2010- 2012 adalah 14,1404, dan standar deviasi kepemilikan manajerial dari tahun 2010-2012 adalah 1,6407. Diketahui nilai ukuran perusahaan dari segi revenue minimum adalah 11,76, sedangkan nilai ukuran perusahaan maksimum adalah 18,01. Nilai ukuran perusahaan minimum terjadi pada perusahaan PT. Pyridam Farma, Tbk pada tahun 2011, sedangkan nilai ukuran perusahaan maksimum terjadi pada perusahaan PT. HM.Sampoena pada tahun 2012. Diketahui rata-rata mean ukuran perusahaan dari tahun 2010-2012 adalah 14,3641, dan standar deviasi debt to equity ratio dari tahun 2010-2012 adalah 1.53107. Diketahui nilai debt to equity ratiominimum adalah -1.53 , sedangkan nilai debt to equity ratiomaksimum adalah 5.37 . Nilai debt to equity ratiominimum terjadi pada perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastruktur, Tbk pada tahun 2012, sedangkan nilai debt to equity ratiomaksimum terjadi pada perusahaan PT. Indah Alumunium Industry, Tbk pada tahun 2010. Diketahui rata-rata mean debt to equity ratiodari tahun 2010-2012 adalah 0 .9276 , dan standar deviasi debt to equity ratiodari tahun 2010-2012 adalah 1.00020. 56 Diketahui nilai return on equityminimum adalah -16.81 , sedangkan return on equity maksimum adalah 79.05 . Nilai return on equity minimum terjadi pada perusahaan PT. Bentoel International Investama pada tahun 2012, sedangkan nilai return on equitymaksimum terjadi pada perusahaan PT. HM. Sampoena, Tbk pada tahun 2011. Diketahui rata-rata mean debt to equity ratio dari tahun 2010-2012 adalah 16.9907 , dan standar deviasi dari debt to equity ratio tahun 2010-2012 adalah 15.77169. Diketahui integritas laporan keuangan operating profit margin minimum adalah -4.77 , sedangkan nilai integritas laporan keuangan operating profit margin maksimum adalah 47,13. Nilai integritas laporan keuangan minimum terjadi pada perusahaan PT. Pelat Timah Nusantara pada tahun 2012, sedangkan nilai integritas laporan keuangan maksimum terjadi pada perusahaan PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia pada tahun 2012. Diketahui rata-rata mean integritas laporan keuangan perusahaan dari tahun 2010-2012 adalah 10.9510 dan standar deviasi integritas laporan keuangan perusahaandari tahun 2010-2012 adalah 9.77360 4.2.Deskripsi Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leveragedan Profitabilitas terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012 Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku menjadi barang jadi sesuai dengan jenis bidang usaha yang dilakukan. Transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode akuntansi 57 satu tahun akan disajikan pada laporan keuangan perusahaan yang akan digunakan oleh para pengguna laporan keuangan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung dari tujuan yang ingin dicapai dari pengguna laporan keuangan. Berdasarkan rasio keuangan yang diperoleh dan diolah menggunakan aplikasi SPSS, berikut ini disajikan hasil pengolahan data statistic sebagai berikut: 4.2.1. Uji Asumsi Klasik 4.2.1.1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian yang digunakan berdistribusi normal ataupun tidak. Berdasarkan data rasio keuangan perusahan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012, berikut ini disajikan hasil uji normalitas sebagai berikut: Sumber: Data diolah SPSS 2015 Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas 58 Berdasarkan tampilan grafik histogram pada Gambar 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal simetris dimana hal ini dapat ditunjukkan dari titik-titik yang ada menyebar secara merata disepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi penelitan yang dilakukan memenuhi asumsi normalitas. 4.2.1.2.Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah terdapat hubungan antar variabel independen pada model regresi penelitian yang dilakukan. Berikut ini disajikan hasil uji multikolinieritas dari hasil pengolahan data statistic menggunakan SPSS sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients Model Correlations Collinearity Statistics Part Tolerance VIF 1 Constant Kepemilikan X 1 .522 .079 12.723 Ukuran perusahaan X 2 -.511 .076 13.143 Leverage X 3 -.356 .945 1.059 Profitabilitas X 4 .689 .852 1.173 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data diolah SPSS 2015 Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada Tabel 4.2, menunjukkan hasil multikolinieritas, seabgai berikut : a. Variabel kepemilikan manajerial, mempunyai nilai tolerance = 0,079 dan nilai VIF = 12,723. b. Variabel ukuran perusahaan, mempunyai nilai tolerance = 0,076 dan nilai VIF = 13,143. 59 c. Variabel leverage, mempunyai nilai tolerance = 0,945 dan nilai VIF = 1,059. d. Variabel profitabilitas , mempunyai nilai tolerance = 0,852 dan nilai VIF = 1,173. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk tiap variabel penelitian di atas yang mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10 yaitu leverage dan profitabilitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini. Sedangkan untuk variabel kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan mempunyai nilai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan terjadi gejala multikolinieritas atau terdapat hubungan antar variabel independen tersebut pada model regresi penelitian yang dilakukan. 4.2.1.3.Uji Heteroskedastisitas Berikut ini disajikan hasil uji heterokedastisitas dari hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS sebagai berikut : Sumber: Data diolah SPSS 2015 Gambar 4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas 60 Berdasarkan hasil grafik Scatterplot pada gambar 4.2 terlihat bahwa terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola yang jelas dan terstruktur. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian yang dilakukan. 4.2.1.4.Uji Autokorelasi Berikut ini disajikan hasil uji heterokedastisitas dari hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Change Statistics Durbin Sig.F Change Watson 1 .000 2.308 Sumber: Data diolah SPSS 2015 Berdasarkan hasil output uji autokorelasi dari tabel 4.2 di atas didapatkan nilai statistick uji Durbin Watson, sebesar 2,308 , sehingga nilai D-W di atas angka 2 dan dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian diindikasikan terdapat gejala autokorelasi negatif pada model regresi penelitian yang dilakukan. 4.2.2. Uji Hipotesis 4.2.2.1. Uji Parsial Uji-t

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)

1 58 98

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN KAP DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 27 37

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 6 22

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 15

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agency - Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 14 31

Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 9

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012

0 0 12