Latar BelakangPenelitian Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

1 ]BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPenelitian

Laporan keuangan merupakan informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen sebagai pertanggungjawaban kepada pemilik atau pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan atas pengelolaan aset perusahaan. Sementara itu, para pengguna laporan keuangan mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai sehingga hal ini menjadi bagian yang penting untuk mengambil keputusan yang sifatnya strategis untuk kepentingan di masa mendatang. Informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen haruslah memperhatikan ketentuan yang berlaku umum dan dapat diterima oleh pengguna sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan keuangan perusahaan dan memprioritaskan adanya integritas laporan keuangan. Oktadella dan Zulaikha 2012, mendefinisikan integritas laporan keuangan sebagai berikut: “Integritas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur.” Ukuran integritas laporan keuangan secara intuitif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu diukur dengan konservatisme serta keberadaan manipulasilaporan keuangan yang biasanya diukur dengan manajemen laba. Dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan, sistem corporategovernance itu sendiri memerlukan pengawasan pemegang saham dan tanggungjawab manajemen. 2 Corporate governance merupakan sistem yang mengatur hubungan antara dewan komisaris, direksi, dan manajemen agar tercipta keseimbangan dalam pengelolaan perusahaan. Perusahaan yang telah menerapkan CorporateGovernance dengan baik seharusnya sudah memenuhi prinsip-prinsip GoodCorporate Governance GCG yaitu fairness, transparancy, accountability, danresponsibility. Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip- prinsip GoodCorporate Governance GCG tersebut secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan. Pemahaman teori keagenan mengenai mekanisme kepemilikan manajerial dan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang berbeda-beda dan belum dapat disimpulkan, tetapi pada umumnya terkonsentrasi pada dua ekstrim hasil yang berbeda. Dasar pemikiran pertama menjelaskan bahwa dengan mekanisme kepemilikan manajerial dapat mengurangi permasalahan keagenan dengan menyelaraskan kepentingan pemilik dengan pengelola. Pengelola diberi hak ikut memiliki perusahaan dengan harapan akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dasar pemikiran kedua menunjukkan bahwa mekanisme manajerial dapat menimbulkan biaya. Pengelola atau manajer yang memiliki wewenang keputusan yang penuh dapat menolak beberapa proyek yang menguntungkan akan, karena mereka dievaluasi lebih berdasar total risiko. Laporan keuangan merupakan catatan informasi perusahaan yang berisi data atau informasi keuangan sebuah perusahaan pada periode tertentu. Informasi yang disajikan pada laporan keuangan haruslah mengungkapkan fakta yang sebenarnya dan sewajarnya sesuai dengan kondisi di lapangan. Perusahaan yang 3 berkualitas haruslah mampu menyediakan informasi yang relavan, handal, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam setiap pengambilan keputusan ekonomi maupun strategis bagi para penggunanya baik internal maupun eksternal. Informasi yang disajikan pada laporan keuangan juga harus memiliki kriteria andal reliable.Struktur organisasi yang terdapat di perusahaan lazimnya merupakan konsep yang dibuat dengan tujuan guna meningkatkan kinerja perusahaan melalui pengawasan yang dilakukan secara berkala terhadap kinerja usaha dan menjamin akuntabilitas kerja manajemen. Stuktur organisasi perusahaan sebaiknya memiliki komite audit yang dapat membantu dewan komisaris dan dewan direksi dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab. Salah satu prinsip dari penerapan Good Corporate Governance yakni adalah akuntabilitas. Akuntabilitas suatu organisasi dapat dilihat kelengkapan laporan keuangan serta susunan laporan keuangan,apakah laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang telah ditetapkan. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntanilitas pengelolaan keuangan perusahaan adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun mengikuti standar yang telah diterima secara umum. Adanya pertanggungjawaban dalambentuk laporan keuangan, maka auditor saat ini mempunyai basis yang baku, handal dan komprehensif dalam melakukan tugas pemeriksaan keuangan dan audit laporan keuangaan. Lazimnya pada era globalisasi ini, manipulasi akuntansi mungkin dapat dilakukan dalam bentuk praktik-praktik bisnis oleh sebagian besar 4 perusahaanyang mempunyai tujuan tertentu ingin dicapai. Skandal manipulsi melibatkan beberapa perusahaan besar yang dahulunya mempunyai kualitas audit yang tinggi di Amerika serika seperti Enron, Tyco, Global Crossing dan Worldcom.Dalam kasus manipulasi tersebut, terbukti adanya keterlibatan pihak- pihak dalam, seperti Chief Executive Officer CEO, komisaris, komite audit, internal auditor, dalam melakukan kecurangan akuntansi. Hal ini menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja perusahaan ditandai dengan turunnya harga saham perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI Penyajian laba dalam laporn keuangan tidak menunjukkan kondisi ekonomi perusahaan yang sebenarnya sehingga laba yang diharapkan dapat memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan menjadi diragukan kualitasnya. Selain itu informasi laba juga membantu pemilik atau pihak lain dalam menaksir earnings power perusahaan di masa yang akan datang. Informasi yang disajikan pada laporan keuangan harus berguna bagi para pengguna yang berkepentingan dengan perusahaan seperti kreditor, investor, dan pemilik, suplier dan pemerintah yang mempunyai tujuan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi atau kredit yang rasional. Integritas laporan keungan lazimnya merupakan suatu nilai laporan keuangan yang disajikan berdasarkan informasi yang benar dan jujur. Sementara itu, untuk mengukur integritas informasi laporan keuangan suatu perusahaan, Standar Akuntansi Keuangan menetapkan karakteristik kualitatif yang harus dimiliki informasi akuntansi agar dapat digunakan dalam proses pengambilan 5 keputusan yang sifatnya strategis di masa mendatang. Informasi akuntansi yang lazimnya tidak mempunyai reability menyebabkan jatuhnya perusahaan- perusahaan raksasa dunia pada awal tahun 2000an akibat dari skandal kasus-kasus hukum yang memanipulasi akuntansi dan melibatkan perusahaan besar, karena melakukan tindakan earnings management dan memunculkan beberapa kasus skandal pelaporan akuntansi yang secara luas. Dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan, sistem corporate governance itu sendiri memerlukan pengawasan pemengang saham dan tanggung jawab manajemen. Selain dari pihak perusahaan, auditor eksternal juga harus turut bertanggung jawab terhadap merebaknya kasus-kasus menipulasi akuntansi seperti ini. Posisi akutan publik sebagai pihak independen yang memberikan opini kewajaran terhadap masyarakat juga mulai banyak dipertanyakan apalagi setelah didukung oleh bukti semakin meningkatnya tuntutan hukum terhadap kantor akuntan. Padahal profesi akuntan mempunya peranan penting dalam penyediaan informasi keuangan yang handal bagi pemerintah, investor, kreditur, pemegang saham, karyawan debitur juga bagi mayarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Ukuran perusahaan adalah salah satu variabel yang paling sering digunakan dalam berbagai literatur untuk menjelaskan luas tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan.banyak peneliti terlebih dahulu yang menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel untuk menguji pengaruhnya dengan integritas laporan keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan 6 keuangan. Leverage suatu perusahaan dapat diukur dengan membandingkan jumlah aktiva total asset disatu pihak dengan jumlah hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang di pihak lain. Rasio leverage dibagi menjadi dua, yaitu: rasio hutang debt ratio dan rasio hutang terhadap ekuitas debt to equity ratio. Rasio hutang debt ratio mengukur besarnya total aktiva yang dibiayai oleh kreditur perusahaan. Rasio hutang debt ratio terhadap aktiva mengukur presentase dana yang disediakan oleh kreditur. Sedangkan rasio hutang terhadap ekuitas debt to equity ratio, DER mengukur perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal pemegang saham perusahaan. Semakin rendah DER, maka semakin tinggi dana yang disediakan oleh pemegang saham. Faktor profitabilitas perusahaan juga berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, semakin tingginya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan semakin baik kinerja perusahaannya. Dengan laba yang tinggi perusahaan memiliki cukup dana untuk mengumpulkan, mengelompokkan, dan mengolah informasi menjadi lebih bermanfaat. Dengan demikian semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin luas tingkat integritas laporan keuangannya. Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dalam kegiatan operasional perusahaan selama satu periode akuntansi. Berdasarkan penjelasan dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Integritas 7 Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)

1 58 98

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN KAP DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 27 37

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 6 22

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 15

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agency - Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 14 31

Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 9

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012

0 0 12