31 akandiambil lazimnya bersifat jangka panjang dan sifatnya strategis sehingga
diharapkan agar kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat diminimalkan sedemikian rupa.
Hal penting yang perlu dilakukan sehubungan dengan rasio keuangan sebaiknya diprioritas secara konsisten dan berkesinambungan agar hal ini menjadi
bagian yang tidak terlewatkan dalam pengumpulan informasi keuangan dari sumber internal dan eksternal. Dengan demikian manajemen sebagai pihak
internal dan pihak eksternal dapat mensinergikan tujuan yang sama hendak dicapai untuk kepentingan bersama.
2.1.9. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel penting dalampengelolaan perusahaan. Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar
asettotal yang dimiliki perusahaan. Total aset yang dimiliki perusahaanmenggambarkan permodalan, serta hak dan kewajiban yang
dimilikinya.Semakinbesar ukuran perusahaan, dapat dipastikan semakin besar juga dana yang dikeloladan semakin kompleks pula pengelolaannya.Perusahaan
besar cenderung mendapat perhatian lebih dari masyarakatluas. Dengan demikian, biasanya perusahaan besar memiliki kecenderungan untukselalu menjaga
stabilitas dan kondisi perusahaan. Untuk menjaga stabilitas dankondisi ini, perusahaan tentu saja akan berusaha mempertahankan dan terusmeningkatkan
kinerjanya. Sementara itu, disisi lain dapat disebutkan bahwa semakin besar perusahaan maka semakin banyak informasi public yang tersedia tentang
perusahaan tersebut relative terhadap perusahaan kecil. ERC akan semakinrendah
32 jika ukuran perusahaan meningkat. Hal ini didasarkan para argumentasi bahwa
semakin banyak informasi tersedia mengenai aktivitas perusahaan besar, semakin mudah bagi pasar untuk menginterpretasikan informasi yang terdapat pada
laporan keuangan.
2.1.10. Rasio Leverage Solvabilitas
Solvabilitas lazimnya menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban perusahaan yang mencakup hutang jangka pendek
dan hutang jangka panjang baik perusahaan yang masih berjalan maupun dalam keadaan dilikuidasi atau dibubarkan. Sementara itu, disisi lain kondisi keuangan
yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang. Perusahaan yang mempunyai kemampuan
likudiitas yang baik belum tentu memiliki kemampuan solvabilitas yang baik pula, hal ini umumnya dapat disebabkan oleh beberapa hal baik kondisi internal
maupun eksternal perusahaan.Perusahaan yang mampu menjaga dan mempertahankan kondisi keuangan secara solvabilitas dengan baik dan konsisten
maka hal ini menunjukkan kemampuan manajemen untuk mengelola aset yang dimiliki secara efektif dan efisien bagi kepentingan manajemen baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Berikut ini ada rasio solvabilitas Sunyoto, 2013:104, yang digunakan yaitu
1. Rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang
Pada rasio ini lazimnya mengukur mengenai tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditur jangka panjang.Disamping itu, juga rasio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman baru dengan jaminan
33 aktiva tetap.Dalam hal ini, semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar
jaminan dan kreditur dalam jangka panjang semakin aman atau terjamin dan semakin besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman. Berikut ini
rumus rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang, yaitu:
2.1.11. Profitabilitas