Syarat dan Tujuan Laporan Keuangan

15 agar dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna laporan keuangan.Sementara itu, laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen lazimnya terdiri dari beberapa laporan yang disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dan diterima secara umum. Sementara itu menurut Fahmi 2012:22, sebuah laporan keuangan pada umumnya terdiri dari : 1. Laporan neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan modal 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan Dengan demikian laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen haruslah lengkap, handal, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pemilik atau pemegang saham dengan tujuan agar dapat memberikan keuntungan bagi kemajuan perusahaan.Namun demikian, tidak semua perusahaan menyajikan laporan keuangan setiap periodenya sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku sehingga ini lazimnya disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen.

2.1.4. Syarat dan Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan menjadi salah satu sumber informasi penting bagi pengguna sudah seharusnya memenuhi beberapa persyaratan agar kebijaksanaan yang diambil berdasarkan informasi itu tidak menyesatkan bagi para pengguna laporan keuangan baik pihak internal maupun eksternal. Dengan demikian, syarat utama yang terdapat pada laporan keuangan tersebut dapat mencerminkan kualitas 16 sebuah laporan keuangan sehingga pada saat pengambilan keputusan dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal dalam mencapai tujuannya. Berikut ini ada beberapa syarat penting yang harus dimiliki laporan keuangan oleh Sunyoto 2013:35-36, yaitu : 1. Relevan Dalam hal ini, relevansi ataupun kesesuaian informasi keuangan harus dilakukan dengan maksud penggunaannya. Apabila informasi keuangan yang disajikan terebut tidak relevan untuk kepentingan dan keperluan pengambilan keputusan, maka informasi tersebut tidak dapat memberikan manfaat dan tidak berguna baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Dapat dimengerti Dalam hal ini, Informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen harus dapat dimengerti oleh penggun laporan keunagan dan dinyatakan dalam bentuk istilah yang mudah disesuaikan dengan lingkup pengertian para pengguna laporan keuangan. 3. Dapat diuji Dalam hal ini, informasi keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang objektif maupun independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar tujuan yang ingin dicapai dapat dioptimalkan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Netral 17 Dalam hal ini, informasi keuangan perusahaan sebaiknya dapat diarahkan pada kebutuhan umum pengguna laporan keunagan dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Sementara itu, informasi keuangan yang disajikan tidak boleh hanya untuk menguntungkan sebagian phiak dan merugikan pihak lain oleh karena itu laporan keuangan perusahaan haruslah bersikap netral dan wajar. 5. Tepat waktu Dalam hal ini, informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen tepat waktu sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang sifatnya strategis dan menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut sehingga perusahaan mampu bersaing di tengah persaingan usaha yang semakin ketat dan kompetitif. 6. Daya banding Dalam hal ini, informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen dapat lebih berguna dengan memiliki daya banding dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusaahan yang sama maupun perusahaan lainnya pada periode yang sama atau sering disebut rasio industri sejenis. Laporan keuangan yang handal mempunyai daya banding yang baik sehingga kondisi ini dapat menguntungkan aktivitas utama perusahaan di masa mendatang. 7. Lengkap Dalam hal ini, informasi keuangan yang lengkap mencakup semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi tujuan kuantitatif maupun 18 kualitattif serta dapat diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan. Menurut Zain 2008:120, “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam rangka pengambilan keputusan”. Sedangkan menurut Dharsono dan Azhari 2005:13, tujuan laporan keuangan, yaitu: 1 Untuk mengurangi kesenjangan informasi antara direksi dengan pemilik maupun kreditor yang ada di luar lingkup perusahaan. 2 Sebagai alat pertanggungjawaban. Laporan keuangan yang disusun, sebagai pertanggungjawaban manajemen pada pemilik terhadap kepercayaan dan wewenang diberikan guna mengelola perusahaan untuk maju dan berkembang baik dari aset maupun laba usaha. 3 Sebagai alat informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Menurut Fahmi 2012 : 25, tujuan pelaporan keuangan yang diungkapkan dalam rangka konseptual, yaitu : 1. Kegunaan usefulness. 2. Dapat dipahami understandability. 3. Target investor dan kreditor. 4. Penilaian arus kas masa yang akan datang. 5. Mengevaluasi sumber daya ekonomi. 6. Fokus primer pada laba. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan cenderung ditujukan untuk kepentingan pengguna internal laporan 19 keuangan meskipun pihak eksternal mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Kondisi ini cenderung disebabkan karena pengguna internal mempunyai kepentingan lebih besar dibandingkan dengan pihak eksternal untuk pengambilan keputusan kegiatan usaha di masa mendatang. Adanya perumusan yang jelas dan sistematis atas tujuan laporan keuangan, maka hal ini dapat mempermudah dan memperlancar pelaksanaan untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku secara umum.

2.1.5. Keterbatasan Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)

1 58 98

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN KAP DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 27 37

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 6 22

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 15

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agency - Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 14 31

Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 9

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012

0 0 12