10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agency
Teori keagenan merupakan sebuah teori yang berkaitan denganhubungan principal dengan agent.Teori keagenan ini membuat sebuah modelmengenai suatu
hubungan kontraktual antara manajer agent dengan pemilikprincipal. Principal mendelegasikan suatu tanggung jawab pengambilankeputusan kepada manajer
agent sesuai dengan kontrak kerja. Tugas,wewenang, hak dan tanggung jawab agent dan principal diatur
dalam kontrakkerja yang didepakati bersama.Dalam kontrak, prinsipal mendelegasikan wewenang kepada agen untuk membuat keputusan, tetapi tidak
ada jaminan bahwa agen akan memaksimalkan kepentingan prinsipal. Teori akuntansi positif didasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan antara
manajer dengan kelompok lain. Dengan demikian teori akuntansi positif menggunakan asumsi sebagai berikut : Manajer, investor, kreditor, dan individu
lain bersikap rasional dan berusaha memaksimumkan kepuasan. Manajer memiliki kebebasan untuk memilih metode akuntansi yang
memaksimumkan kepuasan mereka atau mengubah kebijakan produksi, investasi dan pendanaan perusahaan untuk memaksimumkan kepuasaan mereka. Manajer
mengambil tindakan yang memaksimumkan nilai perusahaan.Melalui laporan keuangan yang merupakan tanggungjawab agen pihak perusahaan, prinsipal
11 pihak pemegang saham dapat mengukur, menilai dan sekaligus mengawasi
kinerja agen sampai sejauh mana agen telah bertindak untuk memaksimalkan kesejahteraan prinsipal.
Teori keagenan mulai berlaku ketika terjadi hubungan kontraktual antarapemilik modal principal dan agent.Principal yang tidak mampu
mengelolaperusahaannya sendiri menyerahkan tanggung jawab operasional perusahaannyakepada agent sesuai dengan kontrak kerja.Pihak manajemen
sebagai agentbertanggung jawab secara moral dan professional menjalankan perusahaan sebaikmungkin untuk mengoptimalkan operasi dan laba perusahaan.
Sebagaiimbalannya, manajer sebagai agen akan memperoleh kompensasi sesuai dengankontrak yang ada. Sementara pihak principal melakukan kontrol terhadap
kinerjaagen untuk memastikan modal yang dimiliki dikelola dengan baik. Motifnya tentu
saja agar modal yang telah ditanam berkembang dengan optimal.
2.1.2. Good Corporate Governance