BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Pengetahuan Masyarakat dengan Kejadian Malaria
Hasil analisis terhadap hubungan pengetahuan dengan kejadian malaria diketahui bahwa nilai signifikan yang diperoleh adalah 0.003 p0.05, ini artinya ada
hubungan pengetahuan dengan kejadian malaria. Nilai OR sebesar 4.808, artinya responden berpengetahuan baik mempunyai peluang 4.808 kali untuk tidak terkena
penyakit malaria dibandingkan responden berpengetahuan kurang. Berdasarkan penelitian Afrisal 2011 hasil penelitian menunjukkan bahwa
Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Tarusan. Orang dengan pengetahuan
rendah mempunyai risiko 9,636 kali lebih besar untuk menderita malaria dibanding
dengan orang pengetahuan tinggi Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Budiyanto 2011
bahwa tingkat pengetahuan masyarakat berhubungan dengan kejadian malaria. Responden pada kelompok kasus mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai
penyakit malaria dari pada responden pada kelompok kontrol dimana sebagian besar responden telah mengetahui mengenai penyakit malaria.
5.2. Hubungan Sikap dengan Kejadian Malaria
Hasil analisis terhadap hubungan sikap dengan kejadian malaria diketahui bahwa nilai p yang diperoleh adalah 0.039 p0.05, ini artinya ada hubungan yang
signifikan antara status penyakit malaria dengan sikap responden. Besar hubungan itu
Universitas Sumatera Utara
dilihat dari OR senilai 2.138 artinya, responden dengan sikap yang kurang berpotensi untuk terkena malaria sebesar 2.138 kali lebih besar dibandingkan responden dengan
sikap yang baik. Berdasarkan penelitian Erlan dkk 2008 bahwa sikap yang buruk sebanyak 21
kasus malaria 67,7 dan sikap yang baik sebanyak 20 orang kontrol 69. OR 4,67 CI 95= 1,57 OR 13,87 ini artinya resiko orang terkena malaria dengan
sikap buruk 4,67 kali dibandingkan dengan orang yang sikap baik. Sikap berperngaruh secara signifikan dengan kejadian malaria pada masyarakat dengan nilai
p0,05.
5.3. Hubungan Tindakan dengan Kejadian Malaria
Hasil penelitian juga diperoleh nilai p sebesar 0.006 p0.05, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan antara kejadian malaria antara responden dengan
tindakan yang baik dibandingkan dengan responden dengan tindakan yang kurang. Dan diketahui nilai OR sebesar 4.241, hal ini berarti responden dengan tindakan
kurang berpotensi terkena penyakit malaria sebesar 4.241 kali lebih besar dibandingkan dengan responden dengan tindakan yang baik.
Berdasarkan penelitian Yohanis 2006 hasil penelitian mengenai tindakan tentang lingkungan sosial budaya dan kejadian malaria Setelah dilakukan uji statistik
Chi-square didapatkan bahwa nilai p=
0,004 α=0,05. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara tindakan tentang lingkungan sosial budaya dengan
kejadian malaria. Odds Ratio = 5,700 berarti bahwa risiko terkena malaria pada orang yang tindakannya tentang lingkungan sosial budaya kurang adalah 5,7 kali lebih besar
dibandingkan dengan orang yang tindakannya tentang lingkungan sosial budaya baik.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Depkes RI 2003 bahwa tindakan yang dilakukan responden yaitu tidur pada malam hari , agar menggunakan kelambu,tidak keluar rumah pada malam
hari, memasang kawat kasa pada jendela rumah dan penggunaan obat nyam ukrepellent.
5.3. Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Malaria