Plasmodium malariae Hubungan Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Malaria Diwilayah Kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014

merah, yang bentuk dan besarnya sama. Kemudian tropozoit muda menjadi tropozoit stadium lanjut tropozoit tua yang sangat aktif sehingga sitoplasma tampak berbentuk ameboid. Skizon matang dari daur eritrosit mengandung 12 – 18 buah merozoit dan mengisi seluruh eritrosit dengan pigmen berkumpul dibagian tengah atau pinggir. Daur eritrosit pada P.vivax berlangsung 48 jam dan terjadi secara sinkron. Setelah daur eritrosit berlangsung beberapa kali, sebagian merozoit yang tumbuh menjadi tropozoit dapat membentuk sel kelamin, yaitu makrogametosit dan mikrogametosit gametogoni yang bentuknya bulat atau lonjong, mengisi hampir seluruh eritrosit dan masih tampak titik Schüffner disekitarnya. Dalam nyamuk terjadi daur seksual sporogoni yang berlangsung selama 16 hari pada suhu 20ºC dan 8 – 9 hari pada suhu 27ºC. Dibawah 15ºC perkembangbiakan secara seksual tidak mungkin berlangsung. Ookista muda dalam nyamuk mempunyai 30 – 40 butir pigmen berwarna kuning tengguli dalam bentuk granula halus tanpa susunan khas.

2. Plasmodium malariae

Daur praeritrosit pada manusia belum pernah ditemukan. Inokulasi sporozoit P.malariae manusia pada simpanse dengan tusukan nyamuk Anopheles membuktikan adanya stadium praeritrosit P.malariae. parasit ini dapat hidup pada simpanse yang merupakan hospes reservoar yang potensial. Plasmodium rhodaini yang hidup pada simpanse sinonim dengan P.malariae pada manusia. Skizon praeritrosit menjadi matang 13 hari setelah infeksi. Bila skizon matang, merozoit dilepaskan ke aliran darah tepi, siklus eritrosit aseksual dimulai dengan periodisitas 72 jam. Universitas Sumatera Utara Stadium trofozoit muda dalam darah tepi tidak berbeda banyak dengan P.vivax , meskipun sitoplasmanya lebih tebal dan pada pulasan giemsa tampak lebih gelap. Sel darah merah yang dihinggapi P.malariae tidak membesar. Dengan pulasan khusus, pada sel darah merah dapat tampak titik-titik yang disebut titik ziemann, tropozoit yang lebih tua bila membulat besarnya kira-kira setengah eritrosit. Pada sediaan darah tipis, stadium trofozoit dapat melintang sepanjang sel darah merah, merupakan bentuk pita yaitu bentuk yang khas pada P.malariae. butir-butir pigmen jumlahnya besar, kasar, dan berwarna gelap. Skizon mudah membagi intinya dan akhirnya terbentuk skizon matang yang mengandung rata-rata 8 buah merozoit. Skizon matang mengisi hampir seluruh eritrosit dan merozoit biasanya mempunyai susunan yang teratur sehingga merupakan bentuk bunga “daisy” atau disebut juga “roset”. Derajat parasitemia pada malaria kuartana lebih rendah dari pada malaria yang disebabkan oleh spesies lain dan hitung parasitnya parasite count jarang melampaui 10.000 parsit per mm³ darah. Siklus aseksual dengan periodisitas 72 jam biasanya berlangsung sinkron dengan bentuk- bentuk parasit di dalam darah. Gametosit P.malariae mungkin dibentuk dalam alat-alat dalam dan tampak dalam darah tepi bila telah tumbuh sempurna. Makrogametosit mempunyai sitoplasma berwarna biru tua berinti kecil dan padat, mikrogametosit sitoplasmanya berwarna biru pucat, berinti difus dan lebih besar. Pigmen tersebar pada sitoplasma. Daur sporogoni dalam nyamuk Anopheles memerlukan waktu rata-rata 26 – 28 hari,pigmen didalam ookista berbentuk granula kasar, berwarna tengguli tua dan tersebar di tepi. Universitas Sumatera Utara

3. Plasmodium ovale

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANA RARA KECAMATAN LOLI KABUPATEN SUMBA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR.

0 2 7

FAKTOR PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT DAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA ipi41444

0 0 13

Hubungan Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Malaria Diwilayah Kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014

0 1 15

Hubungan Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Malaria Diwilayah Kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014

0 0 2

Hubungan Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Malaria Diwilayah Kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014

0 0 7

Hubungan Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Malaria Diwilayah Kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014

0 0 39

Hubungan Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Malaria Diwilayah Kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014

0 2 4

Hubungan Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Malaria Diwilayah Kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014

0 0 42

Implementasi Program BPJS Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 10

Implementasi Program BPJS Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 1