merah, yang bentuk dan besarnya sama. Kemudian tropozoit muda menjadi tropozoit stadium lanjut tropozoit tua yang sangat aktif sehingga sitoplasma tampak
berbentuk ameboid. Skizon matang dari daur eritrosit mengandung 12
– 18 buah merozoit dan mengisi seluruh eritrosit dengan pigmen berkumpul dibagian tengah atau pinggir.
Daur eritrosit pada P.vivax berlangsung 48 jam dan terjadi secara sinkron. Setelah daur eritrosit berlangsung beberapa kali, sebagian merozoit yang tumbuh menjadi
tropozoit dapat membentuk sel kelamin, yaitu makrogametosit dan mikrogametosit gametogoni yang bentuknya bulat atau lonjong, mengisi hampir seluruh eritrosit
dan masih tampak titik Schüffner disekitarnya. Dalam nyamuk terjadi daur seksual sporogoni yang berlangsung selama 16 hari pada suhu 20ºC dan 8
– 9 hari pada suhu 27ºC. Dibawah 15ºC perkembangbiakan secara seksual tidak mungkin
berlangsung. Ookista muda dalam nyamuk mempunyai 30 – 40 butir pigmen
berwarna kuning tengguli dalam bentuk granula halus tanpa susunan khas.
2. Plasmodium malariae
Daur praeritrosit pada manusia belum pernah ditemukan. Inokulasi sporozoit P.malariae manusia pada simpanse dengan tusukan nyamuk Anopheles
membuktikan adanya stadium praeritrosit P.malariae. parasit ini dapat hidup pada simpanse yang merupakan hospes reservoar yang potensial. Plasmodium rhodaini
yang hidup pada simpanse sinonim dengan P.malariae pada manusia. Skizon praeritrosit menjadi matang 13 hari setelah infeksi. Bila skizon matang, merozoit
dilepaskan ke aliran darah tepi, siklus eritrosit aseksual dimulai dengan periodisitas
72 jam.
Universitas Sumatera Utara
Stadium trofozoit muda dalam darah tepi tidak berbeda banyak dengan P.vivax
, meskipun sitoplasmanya lebih tebal dan pada pulasan giemsa tampak lebih gelap. Sel darah merah yang dihinggapi P.malariae tidak membesar. Dengan pulasan
khusus, pada sel darah merah dapat tampak titik-titik yang disebut titik ziemann, tropozoit yang lebih tua bila membulat besarnya kira-kira setengah eritrosit. Pada
sediaan darah tipis, stadium trofozoit dapat melintang sepanjang sel darah merah, merupakan bentuk pita yaitu bentuk yang khas pada P.malariae. butir-butir pigmen
jumlahnya besar, kasar, dan berwarna gelap. Skizon mudah membagi intinya dan akhirnya terbentuk skizon matang yang
mengandung rata-rata 8 buah merozoit. Skizon matang mengisi hampir seluruh eritrosit dan merozoit biasanya mempunyai susunan yang teratur sehingga merupakan
bentuk bunga “daisy” atau disebut juga “roset”. Derajat parasitemia pada malaria kuartana lebih rendah dari pada malaria yang disebabkan oleh spesies lain dan hitung
parasitnya parasite count jarang melampaui 10.000 parsit per mm³ darah. Siklus aseksual dengan periodisitas 72 jam biasanya berlangsung sinkron dengan bentuk-
bentuk parasit di dalam darah. Gametosit P.malariae mungkin dibentuk dalam alat-alat dalam dan tampak
dalam darah tepi bila telah tumbuh sempurna. Makrogametosit mempunyai sitoplasma berwarna biru tua berinti kecil dan padat, mikrogametosit sitoplasmanya
berwarna biru pucat, berinti difus dan lebih besar. Pigmen tersebar pada sitoplasma. Daur sporogoni dalam nyamuk Anopheles memerlukan waktu rata-rata 26
– 28 hari,pigmen didalam ookista berbentuk granula kasar, berwarna tengguli tua dan
tersebar di tepi.
Universitas Sumatera Utara
3. Plasmodium ovale