banyak sekali breeding places dan resting places yang dapat dipakai nyamuk untuk menunjang perkembang biakkannya
5.3.4. Semak-semak
Hasil penelitian semak-semak memiliki nilai p sebesar 1,000 p0.05 ini artinya ada tidak ada hubungan semak-semak dengan kejadian malaria. Kondisi
rumah yang terdapat semak-semak di DesaKelurahan Pandan, semak-semak berada di samping rumah dan ada sebagian rumah yang terdapat semak-semak bersampingan
dengan rawa-rawa dan semak-semak yang terdapat banyak sampah dan genangan air dimana terdapatnya genangan air bisa sebagi tempat perindukan nyamuk Anopheles.
Ini dapat menyebabkan terjadinya malaria. Dan semak-semak di sekitar rumah memegang peranan penting sebagai tempat peristirahatan resting place bagi
nyamuk pada siang hari. Berdasarkan penelitian Jeppry 2008 hasil analisis bivariat menunjukkan tidak
ada hubungan antara keberadaan semak di sekitar rumah dengan kejadian malaria p= 1,000, OR:1,280 , CI 95 = 0,321
– 5,096.
5.4.5. Kawat Kasa
Hasil penelitian kawat kasa memiliki nilai p sebesar 0.151 p0.05 ini artinya tidak ada hubungan kawat kasa dengan kejadian malaria.
Berbeda dengan penelitian Babba 2007. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikans antara pemasangan kawat kasa pada ventilasi
dengan kejadian malaria p=0,001. Kasa yang tidak terpasang pada semua ventilasi di rumah mempunyai risiko terkena malaria sebesar 2,27 kali daripada orang yang
memasang kasa pada semua ventilasi di rumahnya. OR : 2,27; 95 CI : 1,52 – 4,85.
Universitas Sumatera Utara
Berbeda dengan penelitian diatas bahwa rumah responden di DesaKelurahan Pandan hampir seluruh rumah responden tidak memakai kawat kasa dan banyak
masyarakat tidak mengetahui kawat kasa. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kawat kasa tidak ada hubungannya dengan kejadian malaria ini memungkin karena
walaupun rumah masyrakat tidak memiliki kawat kasa bukan berarti beresiko terjadinya malaria karena ada beberapa faktor yaitu meskipun nyamuk masuk
kedalam rumah jika nyamuk yang masuk tersebut tidak mengandung Plasmodium dalam tubuhnya ini tidak akan mengakibatkan terjadinya malaria.
5.4.6. Langit-langit
Langit-langit memiliki nilai p sebesar 0.022 p0.05. Artinya langit-langit berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian malaria. Dilihat dari nilai OR maka
diperoleh sebesar 0.241. Ini berarti bahwa rumah responden yang tidak memiliki langit-langit berpotensi untuk menimbulkan penyakit malaria 0.241 kali lebih besar
dibandingkan rumah responden yang memiliki langit-langit. Berdasarkan hasil penelitian Harmendo 2008 hasil penelitian bahwa ada
hubungan antara kondisi langit-langit dengan kejadian malaria p 0,05, dengan OR =4,7. Ini berarti orang yang tinggal di rumah yang tidak ada langitlangit mempunyai
risiko 4,7 kali lebih besar terkena malaria dibandingkan dengan orang yang tinggal di rumah yang ada langit-langit. Keberadaan langit-langit pada rumah merupakan faktor
protektif terhadap terjadinya malaria, hal ini dapat dilihat dari rentangan nilai 95 Cl yang tidak melewati angka satu.
5.4.7. Dinding Berlubang