berpengetahuan baik mempunyai peluang 4.808 kali untuk tidak terkena penyakit malaria dibandingkan responden berpengetahuan kurang.
4.3.2 Hubungan Sikap dengan Kejadian Malaria Tabel 4.8 Hubungan Sikap dengan Kejadian Malaria di Desa Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014
Hasil penelitian di Kecamatan Pandan Kelurahan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014. Diketahui bahwa penduduk yang mengalami penyakit malaria
dengan sikap yang baik, yaitu sebanyak 100 dari total 4 penduduk dengan sikap baik. Sementara itu penduduk yang tidak mengalami penyakit malaria dengan sikap
kurang, yaitu sebanyak 53.2. Berdasarkan hasil analisis terhadap hubungan sikap dengan kejadian malaria
diketahui bahwa nilai p yang diperoleh adalah 0.039 p0.05, ini artinya ada hubungan yang signifikan antara status penyakit malaria dengan sikap responden.
Besar hubungan itu dilihat dari OR senilai 2.138 artinya, responden dengan sikap yang kurang berpotensi untuk terkena malaria sebesar 2.138 kali lebih besar
dibandingkan responden dengan sikap yang baik.
4.3.3 Hubungan Tindakan dengan Kejadian Malaria
Tabel 4.9 Hubungan Status Penyakit Malaria dengan Tindakan
Responden di Desa Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian di Kecamatan Pandan Kelurahan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014. Diketahui bahwa responden dengan tindakan yang kurang yang
mengalami malaria sebesar 70.4 sedangkan responden dengan tindakan yang baik dan tidak mengalami malaria sebesar 64.1.
Dari hasil penelitian juga diperoleh nilai p sebesar 0.006 p0.05, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan antara kejadian malaria antara responden dengan
tindakan yang baik dibandingkan dengan responden dengan tindakan yang kurang. Dan diketahui nilai OR sebesar 4.241, hal ini berarti responden dengan tindakan
kurang berpotensi terkena penyakit malaria sebesar 4.241 kali lebih besar dibandingkan dengan responden dengan tindakan yang baik.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4. Hubungan Keadaan Lingkungan dengan Kejadian Malaria Tabel 4.10 Hubungan Keadaan Lingkungan Dengan Kejadian Malaria di
DesaKelurahan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis yang dilakukan diperoleh bahwa dari 9 variabel aspek keadaan lingkungan yang telah dianalisis berdasarkan status keadaan responden maka ada 3
variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian malaria di Kecamatan Pandan Kelurahan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2014 ini, yaitu genangan air,
langit-langit dan baju bergantungan. Genangan air memiliki nilai p sebesar 0.001 p0.05. Artinya genangan air
berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian malaria. Dilihat dari nilai OR maka diperoleh sebesar 7.429. Ini berarti bahwa rumah responden yang memiliki genangan
air berpotensi untuk menimbulkan penyakit malaria 7.429 kali lebih besar dibandingkan rumah responden yang tidak memiliki genangan air.
Langit-langit memiliki nilai p sebesar 0.022 p0.05. Artinya langit-langit berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian malaria. Dilihat dari nilai OR maka
diperoleh sebesar 0.241. Ini berarti bahwa rumah responden yang tidak memiliki langit-langit berpotensi untuk menimbulkan penyakit malaria 0.241 kali lebih besar
dibandingkan rumah responden yang memiliki langit-langit. Baju bergantungan memiliki nilai p sebesar 0.039 p0.05. Artinya baju
bergantungan berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian malaria. Dilihat dari nilai OR maka diperoleh sebesar 4.960. Ini berarti bahwa rumah responden yang
memiliki baju bergantungan di rumahnya berpotensi untuk menimbulkan penyakit malaria 4.960 kali lebih besar dibandingkan rumah responden yang tidak memiliki
baju bergantungan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Pengetahuan Masyarakat dengan Kejadian Malaria