sebuah proses yang sederhana seperti pembuatan dokumen penerimaan untuk finished good, sampai kepada aktivitas usaha rumit yang meliputi usaha
engineering untuk produk make to order. 4. Forecasting
Menurut Rosnani Ginting 2007, forecasting adalah hasil peramalan permintaan produk masing DC yang langsung berhubungan dengan
konsumen. Peramalan merupakan bagian awal dari proses pengambilan suatu keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa
sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan guess, namun dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu, peramalan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dapat disebut sebagai perkiraan yang ilmiah educated
guess. Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk dan juga merupakan langkah awal
dari proses perencanaan dan pengendalian produksi. 5. Inventory Record
Inventory record adalah catatan keadaan persediaan pada masing-masing DC.
3.4. Output Distribution Requirement Planning
Sistem DRP dengan nyata menghasilkan dua output yaitu jadwal distribusi untuk setiap DC, dan master schedule yang merupakan DRP display untuk CSF.
Disamping itu terdapat pegging informasi yang dapat melacak kembali sumber dari permintaan kepada CSF dan Tranportation Planning Report.
Universitas Sumatera Utara
DRP display DRP Worksheet memiliki 2 bagian penting yaitu: 1. Time Phased Information
Time phased information adalah informasi-informasi yang dikeluarkan berdasarkan pada suatu time phased yang menunjukkan perkiraan keadaan
pada time phased tersebut. Informasi time phased meliputi: a. Gross Requirement
Gross requirement merupakan permintaan akan suatu item atau produk yang diramalkan.
b. Schedule Receipt Schedule receipt adalah jumlah item atau produk yang dijadwalkan untuk
dimasukkan dalam stok. Schedule receipt produk tidak harus dalam perjalanan, tetapi dapat juga berupa order yang masih dalam pengemasan
dan pemuatan. c. Planned Order
Planned order adalah order yang belum dilepas dan masih dalam perencanaan. Pada DC, planned order adalah jadwal untuk pengiriman
produk pada masa yang akan datang dari CSF. d. Project on –hand
Project on-hand balance adalah proyeksi jumlah persediaan yang ada pada suatu time phased tertentu. Project on- hand balace merupakan suatu
perencanaan jumlah persediaan pada DC dan CSF yang dijadikan gambaran persediaan yang ada pada masa yang akan datang. Sehingga
dengan project on- hand balance ini, setiap komponen sistem distribusi
Universitas Sumatera Utara
dapat mengetahui masing-masing dapat mengetahui inventory level sistem tersebut.
2. Description Information Description information adalah atribut-atribut masukan pada awal
perencanaan. Description information ini berupa pengolahan data awal untuk masukan sistem DRP. Description information meliputi:
a. On-hand balance On-hand balance adalah jumlah persediaan produk yang terdapat dalam
DC pada awal perencanaan. On-hand balance tidak termasuk pada produk yang berada dalam transit dan produk rusak. Jadi produk yang ada pada
DC adalah jumlah produk yang tersedia untuk dikirimkan b. Safety stock
Safety stock adalah persediaan pengaman yang digunakan untuk memproteksi keadaan apabila penjualan melebihi apa yang diramalkan.
Stok pengaman dalam DRP digunakan untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan relatif terhadap ramalan-ramalan yang dibuat.
Ketidakpastian ini paling mungkin terjadi apabila permintaan benar-benar independent pada pusat-pusat distribusi yang secar langsung melayani
pelanggan. Tingkat stok pengaman secara keseluruhan dalam sistem distribusi seharusnya menjadi lebih kecil untuk push system daripada pull
system. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah ketidakpastian permintaan
dan penawaran adalah mengkombinasikan data yang menunjukkan rata-
Universitas Sumatera Utara
rata permintaan. Hal ini akan menghasilkan ukuran variasi yang lebih besar, namun dapat diterapkan sebagai perhitungan dalam keadaan normal
untuk menentukan stok pengaman guna mencapai tingkat pelayanan yang diinginkan yaitu :
Safety Stock = s x Z Dimana: s = Standar deviasi permintaan pada distribution centre
Z = faktor Pengganda pada tingkat pelayanan yang diinginkan. c. Lead time distribusi
Lead time distribusi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan order sampai order diterima. Lead time distribusi dimulai saat menentukan
saat menentukan kebutuhan untuk sebuah penambahanreplenishment sampai saat inventory yang dibutuhkan.
d. Order Quantity Order quantity adalah jumlah produk yang ditentukan untuk dikirim.
Dalam model EOQ Economic Order Quantity digunakan asumsi-asumsi beikut untuk menyederhanakan sistem persediaan yang ada:
1. Permintaan kebutuhan diketahui dengan pasti dan konstan sepanjang
waktu. 2.
Pemesanan kembali dilakukan ketika persediaan mencapai titik nol, dan akan langsung diterima seketika, sesuai ukuran pemesanan yang
dilakukan, sehingga tidak akan terjadi kekurangan persediaan.
Universitas Sumatera Utara
Model EOQ ini mencari ukuran pemesanan yang ekonomis dengan meminimalkan total biaya. Ada dua macam biaya yang dipertimbangkan yaitu:
1. Biaya penyimpanan
Biaya penyimpanan per tahun merupakan perkalian antara rata-rata persediaan per tahun dengan biaya simpan per unit per tahun. Jika rata-rata persediaan per
tahun =
2 Q
, dimana Q adalah ukuran pemesanan, dan biaya simpan per unit per tahun adalah h, maka
Total biaya penyimpanan per tahun =
2 Q
h
2. Biaya pemesanan dan pembelian
Biaya pembelian per tahun annual purchase cost merupakan total harga yang dikeluarkan untuk membeli suatu barang, yaitu perkalian antara barang
per unit C dengan banyaknya barang yang dibeli sepanjang tahun yaitu sebesar demand D.
Total biaya per tahun = DC
Sedangkan total biaya pemesanan per tahun = Q
D A
Sehingga: Total biaya per tahun TC = biaya pembelian per tahun + biaya pemesanan
per tahun + biaya penyimpanan per tahun
Universitas Sumatera Utara
TC = DC+ Q
D A
+
2 Q
h
Dengan perhitungan kalkulus melalui pengambilan turunan pertama dari persamaan total biaya akan diperoleh rumusan ukuran pemesanan yang
optimum Q, yaitu :
TC = DC+ Q
D A
+
2 Q
h
Q =
Dimana: D = tingkat permintaan, unit per tahun
A = biaya per pemesanan h = biaya penyimpanan per unit per tahun
Q = ukuran pesanan ekonomis Pada model EOQ dengan titik pemesanan ulang reorder point,
pemesanan harus dilakukan sebelum tingkat persediaan menjadi nol, yaitu ketika persediaan mencapai titik pemesanan ulang reorder point. Titik
pemesanan ulang dihitung dengan mengalikan tenggang waktu L dengan permintaan per hari. Jika kita mengasumsikan bahwa satu tahun terdiri dari
365 hari, maka permintaan per hari adalah:
Jumlah pesanan ekonomis Economic Order Quantity
365 D
. Jadi, rumus untuk titik pemesanan ulang, R, adalah:
Universitas Sumatera Utara
R =
365 D
L
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam model EOQ klasik adalah: a.
Rata-rata kebutuhan diketahui dan konstan. b.
Lamanya leadtime diketahui dan konstan. c.
Pesanan tiba sekaligus dan pada satu waktu sesuai ukuran pesanan. d.
Tidak terjadi kekurangan persediaan. e.
Strukur biaya tetap. f.
Terdapat tempat penyimpanan, kapasitas, dan biaya yang cukup untuk mendatangkan sejumlah kuantitas pemesanan yang diinginkan.
3.5. Peramalan dengan Metode Dekomposisi