Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan berikut :
1. Aturan Satu Titik
Bila ada sebaran berada di luar UCL dan LCL. Walaupun jika semua titik sebaran berada dalam batas kontrol belum tentu fungsi metode sudah
representatif. Untuk itu, penganalisaan perlu dilanjuti dengan membagi MRC menjadi tiga daerah A, B dan C.
2. Aturan Tiga Titik
Bila ada 3 buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana dua di antaranya jatuh pada daerah A.
3. Aturan Lima Titik
Bila ada 5 titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana dua di antaranya jatuh pada daerah B.
4. Aturan Delapan Titik
Bila ada 8 buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, pada daerah C.
3.2. Pengertian Distribusi
Kegiatan distribusi merupakan usaha perpindahanpengiriman produk dari akhir lini produksi kepada konsumen. Kegiatan distribusi yang terdapat pada
perusahaan meliputi transportasi pengangkutan, proteksi terhadap pengemasan, pengendalian persediaan, pemilihan lokasi gudang dan pelayanan terhadap
pelanggan. Fogarty, 1991
Universitas Sumatera Utara
Sistem distribusi diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu: 1.
Sistem tarik pull system Sistem tarik adalah sistem pengisian persediaan dimana setiap DC
menentukan kebutuhannya dan memesan dari CSF. 2.
Sitem dorong push system Sistem dorong adalah sistem pengendaliaan persediaan dimana CSF
menentukan bagaimana mengalokasikan produk ke DC.
3.3. Input Distribution Requirement Planning DRP
Input-input DRP secara umum meliputi data sebagai berikut: 1. Bill of Distribution
Bill of Distribution adalah informasi tentang hubungan antara supplier dan yang disuplainya yang dibentuk dari level per level. Informasi ini
menunjukkan arah informasi material produk dari level yang lebih tinggi ke level yang lebih rendah.
2. Lead Time Distribusi Lead time distribusi adalah waktu yang dibutuhkan dari pelepasan order
sampai order diterima di DC. Lead time distribusi disusun dari dari beberapa komponen yaitu pelepasan order, pemuatan barang, pengangkutan barang,
pembongkaran muatan di DC. 3. Order Entry
Order entry merupakan proses penerimaan dan penerjemahan apa yang diinginkan konsumen kepada bagian distribusi. Hal ini dapat merupakan
Universitas Sumatera Utara
sebuah proses yang sederhana seperti pembuatan dokumen penerimaan untuk finished good, sampai kepada aktivitas usaha rumit yang meliputi usaha
engineering untuk produk make to order. 4. Forecasting
Menurut Rosnani Ginting 2007, forecasting adalah hasil peramalan permintaan produk masing DC yang langsung berhubungan dengan
konsumen. Peramalan merupakan bagian awal dari proses pengambilan suatu keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa
sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan guess, namun dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu, peramalan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dapat disebut sebagai perkiraan yang ilmiah educated
guess. Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk dan juga merupakan langkah awal
dari proses perencanaan dan pengendalian produksi. 5. Inventory Record
Inventory record adalah catatan keadaan persediaan pada masing-masing DC.
3.4. Output Distribution Requirement Planning