104
pemerintah Desa kerap menjalani fungsi ganda diluar tugas mereka sebagai pelayan masyarakat Desa.
V.7 Kelemahan dan Kendala Dalam Proses Pelaksanaan Program
Kelemahan dari proses pelaksanan suatu kebijakan pasti selalu ada. Yang terpenting adalah bagaimana mengelola kelemahan dan kendala tersebut menjadi
suatu hasil yang sangat baik.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh imlementor adalah kurang responnya masyarakat terhadap tujuan dari BLSM tersebut. Sasaran dan tujuan
telah ditetapkan. Namun masih banyak terdapat kendala dan kelemahannya itu. Seperti salah satu pengakuan informan yang mengatakan bahwa data yang
digunakan adalah data tahun 2011. Selama dua tahun lebih sudah data itu ada. Dan sudah pasti ada beberapa masyarakat yang dulu sebagai masyarakat miskin
tetapi sekarang kondisi ekonominya sudah berubah. Pembaharuan pendataan sangat diperlukan agar sasaran yang akan ditentukan benar-benar memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.
Indikator-indikator dalam menentukan rumah tangga sasaran tidak dipergunakan dengan baik. Pemerintah Desa sebagai implementor justru tidak
mempunyai hak untuk menentukan rumah tangga yang layak sebagai penerima. Hal ini sangat disayangkan karena pemerintah Desa sebagai pemberi pelayanan
masyarakat pasti lebih tahu kondisi ekonomi masing-masing warganya.
Universitas Sumatera Utara
105
Ditambah dengan setiap kebijakan atau program yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak melalui perencanaan yang matang. Dimana seharusnya setiap
kebijakan itu sebelum diimplementasikan perlu diterapkan kepada msyarakat tentang pengetahuan dan tujuan yang lebih khusus yang ingin dicapai dari
kebijakan tersebut. Tidak ada tanggungjawab sosial dari masyarakat terhadap kebijakan menjadikan arah dari kebijakan itu tidak tepat. Masyarakat hanya
sebagai penikmat tanpa ditanamkan jiwa semangat untuk lebih berusaha dalam meningkatkan pendapatannya. Masyarakat menjadi tidak mandiri dan hanya
menunggu bantuan-bantuan yang akan diberika oleh pemerintah saja.
Kebijakan mengenai program BLSM juga terkesan dipaksakan karena untuk meredam emosi masyarakat akibat kenaikan BBM yang mencapai 30 dari
harga sebelumnya. Sehingga penyusunan perencanaan juga dilakukan dengan waktu yang singkat. Dengan uang sebesar Rp. 150ribu tiap bulan sementara harga
kebutuhan pokok melonjak naik, transportasi naik maka keefektifan dana bantuan tersebut sangan kecil.
59
Jadi dapat dikatakan bahwa kelemahan dan kendala dalam pelaksanaan program BLSM masih sangat banyak. Ditambah dengan ketidaksiapan dari
implementor sebagai agen pelaksana membuat proses pelaksanaannya terlihat apa adanya.
59
http:m.merdeka.compolitikblsm-rp-150-ribu-sebulan-orang-miskin-bisa-beli-apa.html
Universitas Sumatera Utara
106
BAB VI PENUTUP