90
dan variabel dalam proses pelaksanaannya. Dari seluruh informasi dan data yang telah dikumpulkan, baik mulai dari studi pustaka, wawancara dengan informan,
studi dokumentasi maupun catatan-catatan penulis tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Pelaksanan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat di Desa
Suka Rende, maka dapat dianalisis hasilnya sebagai berikut:
V.1 Persepsi Masyarakat Terhadap Progam BLSM
Persepsi merupakan suatu respon atau tanggapan dari seorang individu untuk memberikan pemahaman, penilaian, pendapat yang berkaitan dengan objek
tertentu. Setiap individu pasti mempunyai persepsi yang berbeda-beda. Namun, makna dari persepsi yang diberikan individu bila dikaitkan dengan individu
lainnya artinya bisa sama atau menyerupai. Masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang ada di Desa Suka Rende memberikan persepsi yang
berbeda-beda tentang program BLSM di Desa tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap informan, maka dapat diberikan analisis bahwa program
BLSM dari segi manfaatnya memang bermanfaat tetapi kurang mencukupi dari jumlahnya. Hal tersebut bila dikaitkan dengan kenaikan harga bahan bakar
minyak yang diikuti dengan kenaikan harga bahan pangan lainnya tentu membuat efektifitas dari bantuan tersebut menurun. Untuk menambah
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, jumlah uang yang diberikan tidak mencukupi dan jauh dari harapan masyarakat. Pada tahapan perencanaan, program BLSM
seharusnya diberikan selama 5 bulan dengan jumlah Rp. 150.000 per bulannya. Namun, dikarenakan anggaran yang telah ditetapkan maka untuk biaya
Universitas Sumatera Utara
91
operasionalisasinya diambil dari dana tersebut. Sehingga terjadi pengurangan anggaran yang akan dikeluarkan dan pada akhirnya program BLSM hanya
diberikan selama 4 bulan saja. Dengan jumlah dana yang akan diterima masyarakat sebesar Rp. 150.000 per bulan, membuat masyarakat merasa bahwa
jumlah tersebut sangat tidak memadai. Persepsi lain yang diperoleh dari informan mengenai program tersebut bahwa masyarakat lebih memilih tidak mendapat
dana bantuan tersebut dengan catatan bahwa harga Bahan Bakar Minyak dan harga bahan pokok lainnya tidak mengalami kenaikan. Perencanaan program
BLSM yang dikeluarkan oleh Pemerintah disusun pasca kenaikan harga BBM dan diikuti dengan demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat
hampir pada setiap wilayah di Indonesia. Pelaksanaan program tersebut tidak terlepas dari intervensi politik dan sosial di dalam pemerintahan agar emosi
masyarakat bisa diredam karena di iming-imingi dengan bantuan tersebut. Tujuan pelaksanaan program BLSM adalah untuk meningkatkan daya beli
masyarakat miskin dan masyarakat rentan miskin tidak diseimbangin dengan jumlah dana yang dikeluarkan. Masyarakat penerima BLSM merasa jumlah
tersebut tidak logis walaupun rumah tangga sasaran bukan merupakan pengguna Bahan Bakar Minyak sebagaimana yang terlihat di dalam indikator-indikator
bahwa masyarakat yang berhak menerima bantuan tersebut tidak mempunyai kendaraan bermotor atau kapal motor baik dalam bentuk kredit.
Tujuan yang ditetapkan pemerintah terhadap program tersebut belum terlaksana di masyarakat khususnya di Desa Suka Rende. Dari hasil analisa yang
diperoleh berdasarkan jawaban informan terdapat faktor-faktor yang
Universitas Sumatera Utara
92
mempengaruhi hal tersebut misalahnya faktor sosial dan budaya masyarakat yang merasa bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah itu sebagai suatu rejeki
sehingga pemanfaatannya belum sesuai dengan tujuan tersebut.
V.2 Mekanisme Pelaksanaan dan Kendala yang Dihadapi Masyarakat